Sesudah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan di tanggal 17
Agustus 1945, nyatanya tak membuat penjajahan di Indonesia benar benar
terhenti. Di beberapa wilayah, Jepang masih berupaya untuk menguasai beberapa sektor
penting & pula tak membocorkan informasi kekalahannya tatkala PD II. Ada
beberapa insiden yg masih terjadi sesudah kemerdekaan Indonesia seperti
peristiwa 10 November di Surabaya melawan kekuatan Inggris, Bandung Lautan Api
untuk mengusir Sekutu dr Bandung & dilanjutkan pula dgn Pertempuran Lima
Hari di Semarang untuk menyerang Jepang yg tak mau mengakui jikalau Indonesia
sudah merdeka.
Kondisi di Kota Semarang beberapa hari sehabis Proklamasi
Kemerdekaan RI sedikit berlawanan dgn beberapa kota lainnya. Sesudah Kaiji
berhasil direbut dr tangan Jepang, seluruh kekuatan pemuda Semarang kemudian
dikerahkan untuk menghadapi penyerahan senjata dr Militer Jepang yang
dipusatkan di Kidoo Boetai pada para para perjaka pejuang & pula BKR Semarang.
Namun karena beberapa argumentasi, penyerahan senjata tersebut gagal dikerjakan dan
bahkan menimbulkan malapetaka yg cukup besar di Kota Semarang yg akhirnya
menjadi penggerak pertempuran berjulukan Pertempuran 5 Hari di Semarang yg masuk
dalam sejarah
Kota Semarang. Lalu, apa sebenarnya yg menjadi penyebab Pertempuran 5
Hari di Semarang tersebut meski sebetulnya Perang Dunia II sudah rampung?,
berikut penjelasan selengkapnya.
Penyebab Pertempuran 5 Hari di Semarang
Seperti yg sudah dijelaskan di awal, penyebab Pertempuran
5 Hari di Semarang disebabkan lantaran beberapa faktor meski bantu-membantu sudah
banyak komandan tentara di Indonesia yg sudah capek & tak peduli lagi
dengan pengambilalihan kekuasaan pejuang Pertempuran 5 Hari B01 Indonesia di
wilayah yg sudah mereka kuasai. Beberapa faktor penyebab & latar
belakang pertempuran 5 hari di Semarang tersebut diantaranya adalah:
1. Keterikatan Dengan Perintah Sekutu
Penyebab Pertempuran 5 Hari di Semarang yg pertama adalah
akibat mereka merasa sudah terikat dgn perintah yg diberikan tentara
Sekutu untuk mempertahankan status quo di beberapa wilayah yg sudah mereka
duduki. Selain itu, perintah tersebut pula diikuti dgn ancaman hukun jika
mereka hingga tak melaksanakan perintah tersebut.
2. Rumor Pemberian Racun di Sumber Air Candilama
Pencetus selanjutnya Pertempuran 5 Hari di Semarang
berikutnya yakni adanya desas desus pemberian racun di sumber air yg ada di
Candilama oleh Jepang yg kini ini dijadikan salah satu bangunan
bersejarah di Semarang. Pemberitaan wacana pemberian racun tersebut
tentunya membuat banyak warga menjadi gundah khususnya lantaran lokasi sumber air
tersebut menjadi satu satunya sumber air yg ada di Semarang & mampu diakses
oleh banyak warga.
Karena kemungkinan adanya racun di sumber air, maka Dr.
Kariadi yg melakukan pekerjaan pada daerah tersebut berusaha untuk datang & memeriksa.
Namun sayangnya tatkala melakukan investigasi tersebut, ia dihadang dengan
prajurit Angkatan Laut Jepang kemudian ditembak dgn membabi buta. Akibat dari
kejadian tersebut, Dr. Kariadi meninggal dunia & membuat para pemuda murka
kemudian melaksanakan agresi penyerangan balik.
3. Pemindahan Tawanan Jepang dr Cepiring ke Bulu
Hal selanjutnya yg membuat para perjaka Indonesia marah & menimbulkan Pertempuran 5 Hari di Semarang yakni tatkala cowok Indonesia yg memindahkan tawanan Jepang dr Cepiring menuju ke Bulu di tengah jalan mereka kabur serta bergabung dgn pasukan Kidobutai di bawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal selaku pasukan yg paling berani. Untuk tujuan mencari proteksi, mereka kemudian bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.
4. Sekutu Mendaratkan Pasukan di Pulau Jawa
BKR & Pemuda Semarang curiga tatkala Sekutu mulai
mendaratkan pasukannya di wilayah Pulau Jawa. Pihak Indonesia merasa cemas
jika Jepang akan menyerahkan senjata senjatanya pada Sekutu serta berpendapat
kalau peluang untuk menerima senjata harus dilaksanakan sebelum Sekutu
mendarat di Semarang. Kecurigaan ini kian bertambah lantaran pasukan Belanda
yang bergabung dgn Sekutu sudah ditentukan akan ikut dlm pendaratan
tersebut dgn tujuan untuk menjajah Indonesia kembali.
5. Pemberontakan Tentara Jepang
Pertempuran 5 Hari di Semarang pula disebabkan lantaran
pemberontakan yg dikerjakan oleh 400 serdadu Jepang yg mempunyai tugas
membangun pabruk senjata di Cepiring, 30 Km sebelah Barat Kota Semarang hingga
Jatingaleh yg ada di potongan atas kota. Di Jatingaleh, pasukan Jepang kemudian
dipukul muncur & memadukan diri dgn pasukan Kidobutai yg memiliki
pangkalan di daerah tersebut.
6. Penangkapan Mr Wongsonegoro & Dr Sukaryo
Selain menangkap Mr Wongsonegoro, Jepang pula turut
menangkap pimpinan Rumah Sakit Purusara yakni Dr. Sukaryo. Komandan Kompi
BKR yakni Sudanco Mirza Sidharta dan
juga banyak pimpinan lain kemudian menuntut balas & dukungan dr luar kota
terus berdatangan dgn cara bergabung dgn para Pemuda yg ada di dalam
kota tersebut.
Pasukan BKR & pula para cowok dr Pati kemudian
bergabung dgn pasukan Mirza Sidharta & melaksanakan serangan tanggapan pada
Jepang yg sudah menguasai beberapa tempat penting di dlm kota sehingga
akhirnya berjalan dgn sengit. Taktik gerilya kota bisa dikerjakan dengan
cara menyingkir dari pertempuran terbuka dgn cara menyerang tiba tiba dan
menghilang secepatnya.
Meski belum ada komando yg terpusat, akan namun hadirnya
serangan pada Jepang dijalankan dgn bergantian & bergelombang. Selain itu,
markas Jepang yg ada di Jatingaleh tak luput dgn serangan BKR & para
cowok yg menjadikan banyak korban dr pihak Jepang & menjadi selesai
pertempuran 5 hari di Semarang.
Kekalahan Jepang & Masuknya Sekutu ke Indonesia
Jepang hasilnya bisa dipukul mundur sehabis Sekutu masuk & melucuti semua kekuatan tentara. Dengan ini, Semarang bebas dr Jepang yg sudah berkuasa selama 3 tahun sesudah Belanda kalah dr Jepang & terpaksa menyerahkan wilayah kekuasaan yg sebelumnya sudah dikuasai selama ratusan tahun kemudian. Namun, kekalahan Jepang tak terlalu menenteng angin segar bagi pejuang di Semarang. Sekutu yg sudah tiba justru ingin menguasai & alhasil perjuangan melawan penjajah dimulai kembali hingga akibatnya Belanda & dunia internasional mengakui kedaulatan Indonesia dengan-cara de facto & de jure.
Demikian ulasan singkat yg mampu kami berikan kali ini
perihal beberapa penyebab Pertempuran 5 Hari di Semarang yg masuk dlm salah
satu insiden bersejarah di Indonesia. Semoga mampu berguna & menambah
informasi anda seputar sejarah bangsa Indonesia dlm menjangkau kemerdekaan.