Suatu negara pasti menginginkan kestabilan dlm perekonomiannnya. Jika pun mampu, setidaknya kemajuan ekonomi dlm sebuah negara tersebut semakin naik ke atas.
Hal ini memperlihatkan ciri-ciri negara maju di bidang ekonomi. Namun dlm proses penyetabilan ekonomi tersebut tak selalu berjalan mulus.
Ada banyak faktor ketimpangan sosial & ekonomi di Indonesia. Pun efek internal & eksternal membuat suatu negara membutuhkan tenaga tambahan dlm menjaga kestabilan ekonomi.
Karena itulah timbul 2 kebijakan untuk menjaga kestabilan perekonomian negara, diantaranya kebijakan fiskal & kebijakan moneter.
Ada 6 aspek yg membedakan kebijakan fiskal & moneter, diantaranya:
1. Berdasarkan Pengertian
• Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini merupakan proses dlm mengarahkan perekonomian negara menjadi lebih baik.
Proses mengarahkan ekonomi ini dapat dikerjakan dgn cara mengatur pemasukan berbentukpajak & menertibkan pengeluaran pemerintah.
Hal ini dikerjakan supaya perekonomian suatu negara yg sedang lesu mampu kembali berdiri & tak mengalami krisis.
• Kebijakan Moneter
Kebijakan ini merupakan proses dlm menertibkan kestabilan perekonomian negara dgn menyeimbangkan internal & eksternal seperti mengontrol tingkat bunga & jumlah uang yg beredar.
Keseimbangan internal dapat berupa dgn menyetabilkan harga maupun pemerataan pembangunan.
Sedangkan keseimbangan eksternal bisa dgn menyeimbangkan neraca pembayaran.
2. Berdasarkan Langkah Kebijakan Kontraksioner
• Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dgn langkah kontraktif dilakukan tatkala sebelum terjadinya inflasi yg makin tinggi. Sehingga hal ini bertujuan untuk pencegahan.
Langkah kebijakan yg dikerjakan adalah dgn cara menurunkan pengeluaran pemerintah seperti budget belanja & mengoptimalkan pemasukan berbentuktarif pajak.
• Kebijakan Moneter
Sedangkan untuk langkah kontraksioner pada kebijakan moneter yakni dgn cara menghemat jumlah uang yg beredar. Hal ini dilakukan oleh bank sentral sebuah negara.
Berbeda dgn fiskal, kebijakan moneter melakukan langkah kontraktif tatkala sebuah negara sedang mengalami inflasi yg begitu tinggi.
3. Berdasarkan Langkah Kebijakan Ekspansioner
• Kebijakan Fiskal
Berbeda dgn langkah kebijakan kontraksioner, pada langkah ekspansioner cenderung dikerjakan tatkala sebuah negara mengalami keadaan perekonomian yg menurun.
Kondisi ini lazimnya terjadi tatkala jumlah pengangguran makin tinggi & pertumbuhan ekonomi justru semakin kecil.
Pada kebijakan fiskal, langkah yg dilakukan tentu saja dgn mengoptimalkan anggaran belanja pemerintah & menurunkan pajak biar perekonomian kembali naik.
• Kebijakan Moneter
Dalam kebijakan moneter, langkah ekspansioner yg dilakukan yaitu dgn mengembangkan jumlah duit yg beredar di masyarakat.
Hal ini dilaksanakan semoga daya beli masyarakat menjadi tinggi kembali & perekonomian menjadi naik kembali.
4. Berdasarkan Pelaku Kebijakan
• Kebijakan Fiskal
Pelaku kebijakan fiskal merupakan pemerintah yg turut andil dlm menaikkan atau menurunkan anggaran belanja hingga menaikkan & menurunkan tarif pajak.
Pelaku kebijakan fiskan tak ada campur tangan dr bank pusat sama sekali, sehingga murni urusan dr pemerintah.
• Kebijakan Moneter
Sedangkan pelaku kebijakan moneter ialah bank sentral (jika di Indonesia merupakan Bank Indonesia).
Meski begitu, seringkali masih ada campur tangan dgn pemerintah dlm penerapan kebijakan moneter mirip keterlibatan dengan-cara langsung dlm peredaran jumlah duit & kredit di perbankan.
5. Berdasarkan Instrumen Kebijakan
• Kebijakan Fiskal
Instrumen dr kebijakan fiskal dlm penanganan ekonomi sebuah negara diantaranya budget defisit, budget surplus, sampai anggaran berimbang.
Anggaran defisit merupakan instrumen yg dipraktekkan dlm kebijakan fiskal dgn cara mengembangkan pengeluaran dibandingkan pemasukan.
Kebalikan dr defisit, anggaran surplus merupakan instrumen yg dilaksanakan dgn cara meningkatkan pendapatan negara dibandingkan pengeluaran.
Sedangkan budget berimbang, sesuai namanya, yakni menyeimbangkan pendapatan negara & pengeluaran negara.
• Kebijakan Moneter
Berbeda dgn kebijakan fiskal, ada 5 instrumen yg diterapkan kebijakan moneter diantaranya dgn melakukan operasi pasar terbuka, kebijakan diskonto, cadangan kas minimun, imbauan moral sampai kredit pilih-pilih.
Operasi pasar terbuka merupakan penerapan kebijakan moneter dgn cara membeli atau menjual surat berguna pemerintah guna pengendalian uang yg beredar.
Sedangkan kebijakan diskonto adalah dgn cara menurunkan maupun menaikkan suku bunga.
6. Berdasarkan Kredit Selektif
• Kebijakan Fiskal
Kredit selektif merupakan pengurangan jumlah uang yg beredar dgn memperketat santunan kredit.
Dalam kebijakan fiskal, pengurangan jumlah uang ini dijalankan pada pengeluaran negara & pendapatan negara berbentukpajak.
• Kebijakan Moneter
Berbeda dgn kebijakan fiskal, pada kebijakan moneter, penghematan dilakukan dgn cara mengendalikan jumlah uang yg sedang beredar di masyarakat.
Pengaturan duit yg beredar ini dilaksanakan dgn cara memperketat syarat-syarat dlm pemberian kredit oleh Bank sentral.