6 Tujuan Pengendalian Sosial Dalam Masyarakat

Tentu saja setiap anggota penduduk mendambakan kehidupan yg sejahtera, aman, tentram, & damai. Untuk mendukung terciptanya kondisi lingkungan tersebut, tentu saja dibutuhkan suatu metode yg mana dapat mengendalikan kondisi tersebut. Sistem ini digunakan agar segala tujuan yg ingin dicapai golongan di dlm penduduk dapat tercapai. Sehingga masyarakat dapat bertingkah sesuai dgn apa yg memang diperlukan. Hal ini lah yg dinamakan sebagai pengendalian sosial. (baca juga: Faktor Pendorong Mobilitas Sosial)

Pengendalian sosial merupakan proses pengawasan yg mana dilaksanakan golongan pada kalangan ataupun individu yang lain untuk mengajak, membujuk, sampai memaksa untuk mengikuti sikap yg memang sesuai dgn impian penduduk yg tercantum dlm norma & nilai nilai sosial. Berikut ini pengertian pranata sosial berdasarkan beberapa ahli:

  • Menurut Horton & Hunt, pengendalian sosial ialah segala cara serta proses yg dapat ditempuh oleh orang tua ataupun kalangan masyarakat tertentu yg ditujukan sehingga anggota-anggota kelompoknya bisa bertindak sesuai dgn apa yg diharapkan golongan masyarakat tersebut.
  • Menurut Bruce J.Cohen, pengendalian sosial adalah segala cara ataupun metode yg mana digunakan dgn tujuan untuk mendorong seseorang yg ada di dlm sebuah kalangan biar mampu berperilaku sejalan dgn keinginan kalangan penduduk tersebut. (baca juga: Pengertian Masyarakat Multikultural)
  •  Menurut Peter L.Beger, pengendalian sosial yakni cara yg dilaksanakan oleh penduduk supaya mampu menertibkan anggota kelompok yg menyimpang.
  • Menurut Joseph S.Roucek, pengendalian sosial yaitu ungkapan kolektif yg mana mengacu pada proses yg terpola, di dlm proses tersebut akan mengajarkan, membujuk, sampai memaksa individu agar mampu beradaptasi dgn kebiasaan serta kehendak dr kelompoknya.
  • Menurut Astrid Susanto, pengendalian sosial ialah kendali yg memiliki sifat psikologis serta non fisik pada individu dgn tujuan agar mampu bersikap serta bertindak sesuai dgn apa yg dinilai golongan dimana tempat dirinya hidup. (baca juga: Kondisi Penduduk Indonesia)
  • Menurut Soetandyo Wignyo Subroto, pengendalian sosial merupakan sanksi yg & sengaja ditawarkan masyarakat.

Pengendalian sosial ini memiliki beberapa fungsi di dalamnya, antara lain yaitu:

  • Mengembangkan rasa takut sehingga seseorang tak akan berbuat sesuatu yg mana tak sesuai dgn nilai-nilai sosial yg berlaku.
  • Mempertebal keyakinan masyarakat jikalau nilai-nilai tersebut memang sudah selayaknya untuk dipraktekkan serta akan menenteng seseorang menuju kebaikan.
  • Memberikan imbalan & penghargaan untuk masyarakat yg menaati nilai-nilai tersebut. (baca juga: Bentuk Hubungan Sosial)
  • Menciptakan metode aturan, yg mana disusun dengan-cara resmi yg dilengkapi dgn hukuman-hukuman jika melanggarnya.

Tujuan Pengendalian Sosial

Tak cuma itu saja, kedatangan pengendalian sosial di dlm lingkungan penduduk mempunyai tujuan penting. Tujuan pengendalian sosial ini adalah agar mampu mencipatkan ketertiban & kedamaian di dlm lingkungan penduduk . Dalam kehidupan sehari hari di dlm penduduk , pengendalian sosial tak cuma merupakan pengawasan yg dijalankan penduduk pada pemerintahan. (baca juga: Macam-Macam Kebutuhan Manusia)

Meskipun hal tersebut benar, namun tak semuanya sempurna. Pengendalian sosial yaitu proses pengawasan, entah itu dijadwalkan atau tak dgn tujuan mengajak, mendidik. sampai memaksa masyarakat untuk bisa mematuhi nilai & norma yg berlaku. Sehingga pengendalian sosial dapat dijalankan oleh individu pada individu lainnya, individu pada kalangan, ataupun kelompok pada golongan yang lain. Berikut ini beberapa tujuan dr adanya pengendalian sosial di dlm masyarakat:

1. Untuk Menjaga Ketertiban Sosial

Pengendalian sosial mempunyai tujuan agar dapat mempertahankan ketertiban sosial yg ada di dlm lingkungan masyarakat. Bila nilai serta norma sosial tersebut dijalankan oleh semua anggota penduduk , maka pastinya akan tercipta & terpelihara ketertiban sosial di dlm penduduk . Salah satu cara yg bisa dilaksanakan untuk bisa menanamkan nilai serta norma sosial di dlm penduduk dgn melalui forum-forum pendidikan & lingkungan keluarga. Melalui hal tersebut pastinya anak-anak akan diarahkan agar mampu meyakini nilai-nilai serta norma sosial yg berlaku di masyarakat. (baca juga: Faktor Perubahan Sosial)

2. Mencegah Terjadinya Penyimpangan Nilai & Norma Sosial Di Masyarakat

Dengan adanya pengendalian sosial di dlm penduduk , maka seseorang ataupun kalangan akan mulai berpikir bahayanya kalau melakukan hal-hal yg menyimpang dr norma & nilai sosial. Sehingga masyarakat akan berusaha untuk menghindari sikap menyimpang karena akan adanya sanksi hukuman sosial yg bisa didapatkannya. Hal ini lah yg kemudian menangkal banyaknya masalah sikap menyimpang dr nilai & norma sosial di lingkungan masyarakat. (baca juga: Kondisi Penduduk Indonesia)

3. Mengembangkan Budaya Malu

Pada dasarnya setiap orang pastinya mempunyai rasa malu, hal ini dikarenakan rasa aib tersebut akan berkaitan dgn harga diri yg dimiliki seseorang. Harga diri sesorang dapat turun bila orang tersebut melakukan kesalahan yg mana melanggar nilai & norma sosial yg berlaku di masyarakat. Jika seseorang melaksanakan sikap ataupun kesalahan yg menyimpang maka akan membuat masyarakat lainnya akan mencela. Celaan yg didapatkan nya tersebut akan membuat seseirang tersadar untuk tak mengulangi perilakunya tersebut. Jika setiap perbuatan yg menyimpang mendapatkan celaan maka akan muncul budaya malu di dlm diri seseorang. Dan pastinya hal tersebut akan besar lengan berkuasa pada orang yang lain yg akan berpikir lebih lanjut bila ingin melakukan penyimpangan sosial. (baca juga: Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia)

Sponsors Link

4. Menciptakan & Menegakkan Hukum

Sistem hukum yakni aturan yg mana disusun resmi serta dilengkapi dgn sanksi-sanksi tegas yg diterima seseorang bila melakukan penyimpangan pada nilai & norma sosial. Pengendalian sosial memiliki tujuan untuk bisa mencapai keharmonisan, antara stabilitas & pergantian yg terjadi di dlm penduduk . Atau mampu dikatakan untuk bisa mencapai kondisi damai dgn keserasian di antara keadilan & kepastian. (baca juga: Bentuk Hubungan Sosial)

5. Agar Pelaku Penyimpangan Sosial Kembali Mematuhi Aturan Yang Berlaku

Dengan adanya pengendalian sosial di dlm lingkungan penduduk , tentu saja diharapkan biar penduduk mampu untuk menjalankan seluruh nilai serta norma sosial yg ada di dlm masyarakat, baik itu dengan-cara tertulis ataupun tak tertulis. Misalnya saja, bila terdapat seseorang yg melanggar aturan-aturan yg berlaku di masyarakat, maka akan bikin dirinya mendapat hukuman sosial. Sehingga kedepannya diperlukan supaya pelaku-pelaku penyimpangan sosial tak akan mengulangi kembali serta taat pada aturan yg berlaku. (baca juga: Keragaman Suku Bangsa & Budaya)

6. Terciptanya Keserasian & Kenyamanan Di Dalam Masyarakat

Seperti klarifikasi sebelumnya, adanya pengendalian sosial mampu bertujuan untuk membuat keselarasan serta kenyamanan di dlm lingkungan masyarakat. Pengendalian sosial mampu untuk membuat kondisi masyarakat yg tentram & tenang jikaa pengendalian sosial tersebut memang benar benar dijalankan oleh anggota masyarakat. Dengan adanya pengendalian sosial, segala penyimpangan sosial yg ada akan  menyusut dikarenakan adanya efek jera yg didapatkan dr sikap penyimpangan sosial. (baca juga: Manfaat Kegiatan Ekspor & Impor)

baca juga:

Sifat pengendalian sosial, dlm bentuk meraih tujuan sosial dlm pengendalian sebagai berikut:

1. Pengendalian Preventif

Jenis pengendalian yg dikerjakan sebelum adanya pelanggaran ataupun penyimpangan sosial. Sehingga tujuan dr pengendalian sosial preventif biar mampu menghalangi terjadinya pelanggaran pada nilai-nilai & norma sosial yg ada di dlm lingkungan masyarakat. Misalnya saja orang renta yg menasehati anak-anaknya supaya selalu bisa mempertahankan tata kramanya di dlm masyarakat. Sehingga anak akan terus bertingkah baik sesuai dgn nilai & norma sosial yg ada di masyarakat. Seorang Guru yg menasehati murid-muridnya untuk terus belajar sehingga siswa dapat menjalankan kiprahnya sebagai pelajar baik & mengetahui ajaran yg diajarkan oleh guru tersebut. (baca juga: Dampak Positif & Negatif Urbanisasi)

2. Pengendalian Represif

Pengendalian sosial represif  merupakan jenis pengendalian sosial yg mana pelaksanaannya dijalankan setelah pelanggaran pada nilai & norma sosial terjadi di dlm masyarakat. Tujuan dr pengendalian sosial represif ini ialah supaya kondisi mampu pulih kembali seperti sebelumnya sehingga kehidupan masyarakat mampu berlangsung wajar kembali. Misalnya saja, adanya pemberlakukan tilang pada pengemudi yg melanggar tata tertib kemudian lintas, adanya vonis eksekusi bagi terdakwa kriminalitas, pinjaman skorsing pada murid yg membolos sekolah, & lainnya. (baca juga: Permasalahan Hukum Di Indonesia)

3. Pengendalian Gabungan 

Jenis pengendalian sosial yg merupakan kombinasi preventif & represif, pengendalian sosial ini dijalankan dgn tujuan biar dapat menghalangi sikap penyimpangan terjadi serta sekaligus memulihkan kondisi supaya mampu normal kembali seperti sebelumnya. Misalnya saja, operasi yustisi yg mana dilakukan pada seluruh anggota penduduk , diadakan penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya kepemilikan Kartu Tanda Penduduk, & lainnya. (baca juga: Proses Interaksi Sosial)

ads

4. Pengendalian Persuasif

Jenis pengendalian sosial yg mana dilakukan dgn cara seruan, aba-aba, himbauan, serta bimbingan pada seluruh penduduk biar dapat melaksanakan hal-hal yg sifatnya nyata. Misalnya adanya himbauan pada orang-orang yg ada di dlm rumah sakit untuk tak merokok. Biasanya hal ini menggunakan kalimat-kalimat dgn notasi halus namun sifatnya yakni untuk menghimbau. (baca juga: Pembagian Wilayah Waktu Di Indonesia)

5. Pengendalian Koersif

Jenis pengendalian sosial yg mana dilaksanakan dgn cara ancaman serta kekerasan. Misalnya pengendalian sosial tentang pembajakan film-film yg sangat sulit untuk diberantas sehingga terdapat kalimat-kalimat yg bersifat mengancam di dlm pengendalian koersif ini semisal “Dilarang keras untuk mengutip, menggandakan, memfotokopi, ataupun memperbanyak di dlm bentuk apapun, baik itu sebagian ataupun keselutuhan dr isi film tanpa adanya izin dr pihak penerbit”. (baca juga: Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya)

Bentuk Pengendalian Sosial

Ada aneka macam macam bentuk pengendalian sosial yg ada di dlm lingkungan penduduk pada anggota di dalamnya. Namun hal tersebut pula tergantung dr kebiasaan atau entitas yg dimiliki kalangan penduduk tersebut. Berikut ini ada beberapa pola dr bentuk pengendalian sosial yg ada di masyarakat, selaku berikut:

1. Teguran 

Biasanya ini diberikan dr sekelompok orang yg ada di dlm penduduk ataupun individu pada individu lain atau sekelompok orang yg melakukan tindakan yg tak sesuai dgn apa yg sudah berlaku di penduduk . Teguran tersebut dapat dikerjakan dengan-cara lisan ataupun goresan pena serta berkhasiat menjadi kritik  sehingga perbuatan tersebut tak akan terulangi lagi. (baca juga: Hambatan Perdagangan Internasional)

2. Pendidikan

Pemberian pendidikan pada individu atau golongan akan berguna semoga orang yg diajarkannya tersebut dapat mengerti, mengerti, serta menerapkan hal-hal yg sudah diajarkan & menjadi nilai di dlm lingkungan penduduk . (baca juga: Batas Wilayah Laut Indonesia)

3. Gosip

Subjek dr pengendalian sosial yg mana berbentuk tak pasti tetapi kerap kali sesuai dgn fakta yg sebetulnya. Gosip lazimnya akan beredar dr satu individu ke individu lainnya lewat ekspresi ke verbal. Sehingga orang yg digosipkan tersebut pasti akan mengetahui jikalau kelompoknya memang sedang membicarakannya. Hal ini lah yg balasannya bikin orang tersebut merasa aib & jera sesudah melaksanakan penyimpangan sosial. Sehingga diperlukan tak akan mengulanginya kembali. (baca juga: Bentuk Penyimpangan Sosial)

4. Sanksi atau Hukuman

Sanksi & hukuman akan diberikan pada orang ataupun kelompkm yg telah melanggar aturan yg ada di dlm nilai & norma sosial yg berlaku di penduduk . Sanksi & eksekusi ini mampu memberi imbas jera pada pelaku-pelaku penyimpangan sosial karena memang sifatnya yg pribadi. (baca juga: Perkembangan Awal Politik Pada Awal Kemerdekaan)

5. Agama

Pengajaran agama pastinya akan menawarkan kasih sayang & mengajarkan pada manusia perihal hal apa yg harus dikerjakan dlm kehidupan sosial serta hal apa yg mesti dikesampingkan di dlm kehidupan. Oleh sebab itu, dgn adanya pendekatan agama, maka seseorang ataupun sekelompok bisa menunjukkan pengendalian sosialnya. (baca juga: Perbedaan Kolonialisme & Imperialisme Barat)

6. Ostrasisme

Merupakan sebuah pembiaran yg mana dijalankan orang orang yg ada di dlm kelompok penduduk pada pelaku pelanggaran nilai & norma sosial dgn cara tetap membiarkan orang tersebut melaksanakan hal-hal yg mirip umumnya tetapi orang orang yg ada di sekelilingnya tak akan mengatakan sedikitpun dengannya, bahkan untuk menegur pun tak akan di kerjakan. (baca juga: Ciri-Ciri Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi)

7. Intimidasi

Merupakan pengendalian sosial yg mana diberikan namun dgn cara paksaan pada orang orang yg melakukan langkah-langkah yg tak sesuai dgn nilai & norma sosial yg berlaku di dlm masyarakat. Biasanya intimidasi akan dilaksanakan pribadi oleh lembaga-forum aturan. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)

Lembaga Pengendalian Sosial

Sebenarnya lembaga pengendalian sosial yg ada di dlm masyarakat tak hanya forum kepolisian saja. Ada banyak lembaga lainnya yg tergolong ke dlm lembaga pengendalian sosial di dlm masyarakat, baik lembaga formal ataupun non formal. Berikut ini penjelasannya:

1. Lembaga Kepolisian

Polisi ialah pegawapemerintah resmi milik pemerintah yg bermaksud semoga mampu menertibkan keselamatan di dlm penduduk . Tugas dr polisi antara lain ialah memelihara ketertiban masyarakat, mempertahankan, serta menahan anggota penduduk yang lain yg dituduh serta dicurigai dlm melaksanakan kejahatan yg menganggu kenyamanan warga, misalnya merampok, membunuh, mencuri, & yang lain. Sehingga tercipta kedamaian & kenyamanan di dlm lingkungan penduduk . (baca juga: Pengertian Disintegrasi Sosial)

2. Pengadilan

Pengadilan yakni lembaga resmi yg dididirikan langsung oleh pemerintah biar dapat menangani pelanggaran & perselisihan yg terjadi di dlm masyarakat. Pengadilan memiliki unsur-unsur yg berhubungan satu sama lainnya. Unsur yg paling bekerjasama ialah hakim, pengacara, & jaksa. Di dlm proses persidangan, jaksa akan bertugas untuk menuntut pelaku agar dijatuhi hukuman sesuai dgn peraturan yg ada. Hakim bertugas untuk menetapkan serta menjatuhkan keputusan yg sempurna berdasar dr bukti serta informasi resmi yg sudah diungkapkan di dlm persidangan. Sedangkan pengacara atau pembela mempunyai peran untuk mendampingi pelaku tatkala menunjukkan pembelaan. (baca juga: Peran Indonesia di Era Globalisasi)

Sponsors Link

3. Tokoh Adat

Tokoh adab merupakan pihak yg berperan penting dlm menegakkan peraturan adab. Peranan dr tokoh akhlak ini sangatlah penting di pengendalian sosial. Tokoh akhlak memiliki peranan di dlm membina serta mengendalikan tingkah laku dr warga nya supaya sesuai seperti ketentuan etika yg ada. (baca juga: Penyebab Kegagalan LBB)

4. Tokoh Agama

Merupakan orang yg mempunyai pemahaman luas tentang agama serta menjalankan kiprahnya sesuai dgn pemahamannya tersebut. Pengendalian sosial yg dikerjakan oleh tokoh agama memang ditujukan pada perbuatan perbuatan yg tak sesuai dgn nilai serta norma agama. (baca juga: Peran Dunia Internasional Dalam Konflik Indonesia Belanda)

5. Tokoh Masyarakat

Merupakan orang yg mempunyai imbas cukup besar, dihormati, serta disegani di dlm lingkungan masyarakat dikarenakan aktivitas, kecakapan, serta sifat tertentu yg dimilikinya. (baca juga: Kondisi Penduduk Indonesia)

Pola pengendalian sosial, Di dlm lingkungan penduduk , ada beberapa pola pengendalian sosial yg dilakukan, antara lain yaitu:

1. Pengendalian Individu Pada Individu Lainnya

Pengendalian ini umumnya dikerjakan individu pada individu yang lain. Individu yg melanggar norma & nilai sosial tentunya akan diberikan pengawasan mengenai nilai nilai tersebut. Misalnya saja orang renta yg menasehati anaknya untuk selalu mempertahankan tata kramanya. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Sekarang)

2. Pengendalian dr Individu Pada Kelompok

Pengendalian individu pada golongan lazimnya dilakukan oleh individu pada kelompoknya, sehingga kalangan tersebut bisa bergerak sesuai dgn keinginan dr individu tersebut. Misalnya wali kelas yg mengontrol semua murid di kelasnya. (baca juga: Contoh Struktur Sosial)

3. Pengendalian Kelompok Pada Anggotanya

Pengendalian sosial ini dilaksanakan golongan pada anggota anggota di dalamnya sehingga mampu berbuat atau berperilaku yg mana sesuai dgn tujuan dr golongan tersebut. Misalnya saja kepala desa yg memberikan nasehat pada staf-staf dibawahnya. (baca juga: Masalah Negara Berkembang)

4. Pengendalian Kelompok Pada Kelompok

Pengendalian ini dijalankan oleh sebuah golongan pada kalangan yang lain. Misalnya saja KPK yg melaksanakan pengawasan serta menindak orang ataupun golongan yg melanggar aturan tentang tindakan pidana korupsi. (baca juga: Peran keluarga Dalam Proses Sosialisasi)

Nah itu tadi beberapa tujuan pengendalian sosial di dlm lingkungan penduduk .  Kehadiran dr pengendalian sosial adalah hal yg sangat penting di dlm masyarakat untuk mendukung terciptanya kedamaian serta kenyamanan di dlm penduduk , serta mengurangi terjadi penyimpangan penyimpangan sosial yg mampu meresahkan penduduk . Tentu saja diperlukan kiprah dr seluruh elemen penduduk untuk terciptanya pengendalian sosial. Semoga keterangan diatas berguna untuk anda. (Baca juga: Peran Lembaga Pendidikan)

  Berikut yang Merupakan Agen Sosialisasi Politik : Ada 5, Ini Jawabannya