Indonesia telah menerdeka sejak 17 Agustus 1945 itu artinya sudah lebih dr 70 tahun Indonesia menjadi negara merdeka. Namun kenapa Indonesia masih saja belum menjadi negara maju? Berikut beberapa faktor yg menyebabkan Indonesia belum menjadi negara maju.
1. Pertumbuhan Ekonomi Kurang Cepat Setelah Adanya Krisis
Indonesia selamat dr kehancuran krisis ekonomi 1997, & pada 2008 negara Indonesia tetap tak tersentuh tatkala Amerika Serikat & Uni Eropa runtuh alasannya krisis hipotek. Namun, menurut catatan Latif Adam dr LIPI, perekonomian Indonesia stabil di tengah aneka macam krisis, terutama pada tahun 2008.
Namun, pertumbuhannya masih di bawah kesempatanriil. “Pemerintah seperti mengatakan bahwa ekonomi kita tahan kepada gejolak ekonomi dunia. Mungkin stabil, namun pada level yg rendah. Dibandingkan dgn Singapura, itu dlm krisis & setelah krisis. Pertumbuhan adalah krisis yg genap. Lebih cepat, tingkat pertumbuhannya tak banyak berganti, contohnya 4-6%,” jelasnya.
2. Ketergantungan Ekonomi Terhadap Pasar Modal
Menurut Latif Adam, susah bagi Indonesia untuk meninggalkan negara maju karena sumber perekonomian Indonesia tak beragam. Rasio ekspor terhadap impor terhadap produk domestik bruto (PDB) masih sangat minim, begitu juga dgn investasi.
Pergerakan perekonomian Indonesia saat ini hanya didorong oleh pasar modal. “Ekonomi kita tak sociable, jadi ekonomi yg stabil rendah, lagi-lagi alasannya adalah laba forum keuangan tak terlalu maksimal untuk mendukung ekonomi yg berkualitas,” kata Latif.
3. Adanya Pungutan Liar & Korupsi
Sudah menjadi fakta umum bahwa korupsi & pungli adalah praktik umum di masyarakat, utamanya tatkala berhadapan dgn orang-orang di birokrasi. Ini tak ada relevansinya dgn kolonialisme yg dialami Nusantara selama hampir tiga kala, namun dgn budaya yg eksklusif lebih kaya & lebih mewah dibandingkan dengan budaya lain.
4. Pekerja Mayoritas Lulusan Sekolah Dasar
Kualitas tenaga kerja Indonesia yg mendukung pertumbuhan ekonomi masih sungguh jelek. Komposisi angkatan kerja Indonesia didominasi oleh siswa sekolah dasar (SD). Menurut Latif, situasi ini cuma menjadi beban bagi pemerintah untuk mengejar kemajuan.
Sebaliknya, penduduk mendukung perkembangan ekonomi, ibu kota negara, sekaligus menyeimbangkan pekerja & pebisnis. “Kami lebih baik dr siswa sekolah dasar. Sebagian besar penduduk kita merupakan beban pembangunan dibandingkan dgn fungsinya selaku aset. Dalam perekonomian, masyarakat mesti memainkan tiga tugas penting selaku produsen, konsumen, & pembayar pajak.”
5. Masyarakat yg Materialistik
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu dampak negatif dr sejarah Indonesia yg dipenuhi kerajaan yakni munculnya budaya material di masyarakat. Seseorang ingin terlihat elok, menonjol , & glamor datang-tiba mempunyai fitur faktual yg lebih baik, lebih pintar, lebih kaya, lebih cerdas, lebih bermoral, & lebih beradab dibandingkan dengan orang pada umumnya. Padahal, performa tak menjamin seseorang memiliki ciri-ciri tertentu. Pandangan hidup ini tumbuh subur di penduduk Indonesia karena kuatnya dampak budaya material yg diberikan feodalisme di masa lalu.
6. Kekuatan Industri Dalam Negeri yg Masih Lemah
Lemahnya struktur industri dlm negeri menjadi penyebab Indonesia susah keluar dr jebakan negara-negara berpenghasilan menengah. Selama ini industri dlm negeri sungguh mengandalkan impor untuk menutupi materi baku & bahan penolong. Akibat suasana tersebut, pelemahan rupiah sudah menghantam keras para pelaku ekonomi tanah air. Oleh alasannya itu, ongkos produksi meningkat dgn cepat & cepat.
Akibatnya, daya saing industri dlm negeri sungguh timpang dibandingkan dgn pesaing negara lain. “Kami sungguh bergantung pada impor. 90% impor kami yakni materi baku & barang modal. Industri berteriak tatkala devaluasi rupiah & inflasi meningkat. Ini meningkatkan beban produksi. Bisnis. Biaya melaksanakan ini meningkat,” kata Latif Adam , peneliti di LIPI.
7. Belum Adanya Ekspor Andalan
Amerika Serikat mampu menampilkan hampir semua produk pelanggan selaku produk unggulannya. Jepang memiliki mobil & teknologi gosip. Korea Selatan tak cuma mengikuti jejak Jepang, namun pula dikenal dgn industri kreatifnya seperti film & musik. Apa saja produk unggulan Indonesia?
Hingga ketika ini, pemerintah belum konsentrasi mencari produk yg bisa diluncurkan di pasar internasional. Diakuinya, tekstil, tergolong produk fesyen muslim, sungguh menonjol. Namun, hal itu belum ditanggapi dengan-cara serius. Indikatornya yaitu belum adanya planning jangka panjang untuk membentuk rantai distribusi yg mengarah pada pengembangan merek.
Kesimpulan
Lebih dr 70 tahun telah berlalu semenjak Indonesia merdeka, & Indonesia telah dilantik sebagai presiden sebanyak tujuh kali. Pada saat yg sama, aneka macam pendekatan & acara pembangunan sudah dipilih untuk diterapkan di Nusantara, cuma dgn satu tujuan. Ini ialah masyarakat yg adil, makmur & sejahtera. Namun, fakta lokal memberikan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh. Juga misalnya, perbandingan dgn negara tetangga yg sama-sama merupakan negara anggota ASEAN.
Sejak reformasi dimulai, Indonesia sepertinya berada di tengah iklim euforia yg tak mampu dikatakan apa-apa. Dan ini diperparah dgn hadirnya media sosial. Media sosial sepertinya menetapkan persyaratan gres untuk pemilihan direktur & bahkan kepemimpinan itu sendiri. Beberapa argumentasi kenapa indonesia belum menjadi negara maju adalah pertumbuhan ekonomi kurang cepat sesudah adanya krisis, ketergantungan ekonomi kepada pasar modal, adanya pungutan liar & korupsi, pekerja secara umum dikuasai lulusan sekolah dasar, masyarakat yg materialistik, kekuatan industri di dlm negeri yg masih lemah, & belum adanya ekspor andalan.