8 Imbas PersetujuanAcfta Bagi Indonesia

Indonesia cukup aktif dlm kekerabatan internasional & sudah memiliki banyak peran didalamnya. Peran Indonesia di ASEAN dlm bidang pendidikan & peran Indonesia di ASEAN dlm bidang kesehatan ialah beberapa buktinya yg sejalan dgn tujuan dr ASEAN. Selain itu, Indonesia pula menjalin kerjasama dgn negara di luar ASEAN. ACFTA atau Asean China Free Trade Agreement ialah salah satu bentuk kerjasama antara Cina & negara – negara anggota ASEAN, yg sudah lama terlibat dlm sejarah terbentuknya AFTA. Perjanjian ini meliputi daerah perdagangan bebas antara negara – negara Asean & Tiongkok, yg ditandatangani pada 4 November 2002 di Phanom Penh, Kamboja.

Kawasan perdagangan bebas ditargetkan dibentuk pada 1 Januari 2010, & menjadi tempat perdagangan bebas paling besar di dunia dilihat dr jumlah penduduk, & tempat ketiga paling besar dr sisi volume perdagangan setelah Kawasan Perekonomian Eropa & NAFTA. Pada dasarnya, kontrakini adalah perang mutu, harga, kuantitas & pelayanan barang serta jasa. Cina bareng dgn Jepang & Korea sudah menjadi salah satu kekuatan utama ekonomi dunia & telah menjadi kawan yg penting bagi Indonesia & ASEAN selama bertahun – tahun. Dengan perjanjian koordinasi tersebut, diinginkan akan tercapai peningkatan koordinasi antar para pelaku bisnis di negara – negara ASEAN & Cina, pula transfer teknologi dgn memanfaatkan kesempatan pasar Cina.

Landasan ACFTA

Cina pada bulan November 2000 mencetuskan proposal untuk pembentukan kawasan jual beli bebas ini. Pada waktu itu ada prediksi bahwa Cina akan menggeser AS sebagai mitra jualan utama ketiga negara – negara ASEAN setelah Jepang & Uni Eropa. Cina pula diramal bakal menjadi negara eksporter terbesar dunia pada tahun 2010. Dasar – dasar pembentukan ACFTA yakni:

  17 Pendekar Nasional Dari Riau Gurindam Dua Belas

  • Framework Agreement yg ditandatangani oleh para Kepala Negara ASEAN & Cina pada tanggal 4 November 2002.
  • Protokol pergeseran yg ditandatangani oleh para Menteri Ekonomi tanggal 6 Oktober 2003 di Bali.
  • Ratifikasi Framework Agreement melalui Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 2004 tanggal 15 Juni 2004.
  • Agreement on Trade in Goods & Agreement Dispute Settlement Mechanism yg ditandatangani di Vientiane, Laos oleh para Menteri Ekonomi ASEAN & Cina pada 29 November 2004.
  • Agreement on Investment of The Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation Between The People’s Republic of China & ASEAN.
  • Agreement on Trade in Services of The Framework Agreement on Comprehensive Economic Between ASEAN and The People’s Republic of China.

Perjanjian ACFTA yg meliputi perdagangan bebas tersebut akan menimbulkan efek kontrakACFTA antara Indonesia & Cina kepada aneka macam bidang di Indonesia mirip berikut ini.

Dampak Negatif ACFTA

  1. Datangnya serbuan produk abnormal yg utamanya berasal dr Cina yg dapat menyebabkan hancurnya sektor – sektor ekonomi. Sebelum tahun 2009 Indonesia sudah mengalami penurunan industri, lantaran itu pasar dlm negeri yg mengalami serbuan produk aneh dgn daya saing tinggi dapat mendorong pengusaha yg kalah bersaing berpindah perjuangan menjadi importir atau cuma sekedar pedagang dr tadinya seorang produsen. Contoh efek kesepakatanACFTA bisa dilihat pada produk tekstil Cina yg lebih hemat biaya antara 15 sampai 25 persen, padahal selisih harga 5 persen saja sudah cukup menciptakan kacau industri lokal Indonesia.
  2. Kondisi perekonomian dlm negeri mampu semakin menjadi lemah lantaran efek kontrakACFTA. Bisa saja Indonesia akan mesti menggantungkan segalanya pada pihak aneh bahkan untuk produk yg paling remeh sekalipun atau berupa bahan mentah. Jika sektor ekonomi banyak yg bergantung pada impor, & sektor ekonomi dikuasai oleh aneh, maka pastinya ekonomi Indonesia akan melemah.
  3. Sektor bikinan manufaktur & perjuangan kecil menengah pula akan riskan digantikan dgn komoditas impor. Hal ini akan berimbas pada pengaruh perjanjian ACFTA berbentukmenurunnya lapangan kerja. Menurut data statistik pertambahan angkatan kerja setiap tahunnya berjumlah lebih dr 2 juta orang, padahal pada Agustus 2009 saja data pengangguran terbuka di Indonesia sudah mencapai 8,96 juta orang.
  4. Dampak persetujuanACFTA yg negatif pula mampu dialami oleh sektor perdagangan atau industri yg produknya sejenis dgn produk Cina yg dipasarkan di dlm negeri. Tingkat daya saing pada produsen yg kurang kompetitif pula akan memperparah keadaan ini. Data perdagangan antara Indonesia & Cina semenjak 2005 memberikan bahwa Indonesia mulai mencatat defisit pada netto perdagangan ekspor impor antara Indonesia & Cina. Pada tahun 2010, defisit bahkan meraih kenaikan 37 persen per tahun.
  5. Kondisi perekonomian Indonesia yg terbuka bisa terpengaruh dgn prinsip ekonomi global & liberalisasi perdagangan, karena ekonomi Indonesia akan eksklusif berhadapan dgn negara lain yg menjadi kawan jualan Indonesia dlm bidang ekspor impor, investasi langsung & tak pribadi, serta pinjam meminjam.

Dampak Positif ACFTA

  1. Dampak persetujuanACFTA yg kasatmata mampu membuka potensi untuk menarik investasi yg akibatnya mampu diputar kembali untuk melaksanakan ekspor pada barang – barang ke negara yg tak ikut serta dlm ACFTA. Dengan cara itu Indonesia akan mendapatkan keuntungan yg lebih besar & hubungan dgn negara lain pula akan menjadi lebih akrab.
  2. Kendala di dunia perdagangan bisa menyusut & memotivasi produsen & importir untuk meningkatkan volume perdagangannya. Keberadaan ACFTA bisa mengembangkan volume perdagangan karena adanya kompetisi antara produsen. Dengan demikian, produsen & importir mampu memajukan volume perdagangan yg tak lepas dr mutu buatan tetapi tetap mengamati mutu produknya. Jika mutu produk meningkat, maka ada kemungkinan sebuah perusahaan akan meningkat popularitasnya di kancah ACFTA & mampu menguasai pasar. Penguasaan satu produk yg makin meningkat pula akan memajukan pemasaran & volume ekspor, meningkatkan keuntungan, & meningkatkan pendapatan bagi negara dr pajak jual beli.
  3. Adanya kemungkinan pengaruh kesepakatanACFTA yg kasatmata pada proyeksi laba BUMN tahun 2010 selaku salah satu peran Indonesia dlm globalisasi, tetapi faktor laba bersih, prosentase pay out ratio atas laba pula akan menentukan besarnya dividen dr laba BUMN. Dengan adanya ACFTA, BUMN akan mampu memanfaatkan barang modal yg lebih hemat biaya & menjualnya ke Cina dgn tarif yg lebih rendah.

Dengan pemberlakuan ACFTA, maka dampak kesepakatanACFTA menuntut Indonesia harus siap dlm mengatur kegiatan investasi & hukum investasi yg diadaptasi dgn ketentuan – ketentuan dlm ACFTA dlm tugas Indonesia dlm korelasi internasional. Sebab pemberlakuan ACFTA akan menghipnotis pertumbuhan investasi & aturan investasi di masa – masa mendatang. Dampak kesepakatanACFTA mampu kian dinikmati sesudah globalisasi ekonomi kian meningkat dgn prinsip liberalisasi perdagangan yang lain yg sudah dijalin antara negara – negara di dunia. Di masa sekarang ini, arus globalisasi mau tidak mau mesti diikuti lantaran cenderung meningkat lewat perjanjian & negosiasi internasional.

Negosiasi ulang perlu dikerjakan untuk menanggulangi efek perjanjian ACFTA yg negatif & supaya kesepakatanberlangsung lebih sepadan, alasannya adalah ketika ini implikasi dr kontraktersebut belum sepenuhnya dipahami sehingga Indonesia mengalami kesulitan untuk mengikuti arus perdagangan sebagai tugas Indonesia dlm organisasi internasional . Persiapan yg menyeluruh & kuat sangat diperlukan untuk menghindari efek perjanjian ACFTA yg negatif & semoga bisa mengatasi semua problem atau kendala yg timbul selama pelaksanaan jual beli bebas tersebut. Persiapan yg dimaksud haruslah melibatkan aneka macam aspek & tak hanya faktor ekonomi saja, alasannya adalah semuanya saling berhubungan.