9 Koleksi Museum Batik Pekalongan Dan Penjelasannya

Batik dr Indonesia telah memiliki sejarah yg panjang & diperingati sebagai Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober. Batik menjadi produk budaya yg telah diakui oleh UNESCO sebagai Budaya Tak – Benda Warisan Manusia (Representative List of The Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada sidang keempat Komite Antar Pemerintah (Fourth Session of The Intergovernmental Committee) mengenai Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi. Pekalongan menjadi salah satu pecahan sejarah batik dgn julukan City of Batik and Creativity. Kota Pekalongan sejak era XIV – XVI telah dikenal sebagai sentra karya & kegiatan membatik yg menjadi pokok kehidupan sebagian besar masyarakatnya.

Mulai dr batik dgn harga yg terjangkau hingga batik buruan para kolektor tersedia di kota ini. Museum batik ini terletak di Jalan Jatayu Pekalongan, Jawa Tengah. Sejarah museum Batik Pekalongan menempati gedung peninggalan zaman Belanda berbentuk sisi empat simetris yg berdiri semenjak 1906 & sempat menjadi kantor balaikota Pekalongan usang. Museum Batik Pekalongan merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan & Kebudayaan Pekalongan yg diharapkan bisa menjadi pusat informasi batik, pusat riset & pengembangan batik, perpustakaan & ruang pamer batik klasik, batik lawasan & batik kontemporer. Koleksi museum batik Pekalongan berjumlah sekitar 1149 koleksi batik.

Sejarah Singkat Museum

Pada masa penjajahan Belanda, gedung museum Batik Pekalongan ini yaitu kantor keuangan yg membawahi tujuh pabrik gula di karesidenan Pekalongan. Tahun 1972 dibuat komunitas Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan (PPBP) oleh masyarakat & pembatik dr Pekalongan. Tanggal 29 Desember 2005 diadakan pertemuan forum bisnis Orang Pekalongan (OPEK) untuk membahas proposal Kota Pekalongan menjadi lokasi agenda peringatan Hari Koperasi Tingkat Nasional ke 59.

Lembaga museum batik dibentuk dgn melibatkan Yayasan Kadin Indonesia & pemerintah kota Pekalongan, Yayasan Batik Indonesia, Paguyuban Berkah, Yayasan Kadin Kota Pekalongan, Paguyuban Pecinta Batik Pekalongan, & pakar batik Asmoro Damais yg bersedia dijadikan kurator museum. Peresmian museum dikerjakan pada 12 Juli 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan perayaan Hari Koperasi Nasional ke – 59. Ketahui pula perihal sejarah museum Batik Yogyakarta, sejarah museum Ullen Sentalu Yogyakarta & koleksi museum Mpu Tantular Sidoarjo Jawa Timur.

  Dipertanyakan Kenapa Soekarno Tidak Berpuasa Saat Ramadhan

Koleksi Museum Batik Pekalongan

Koleksi Museum Batik Pekalongan

  1. Pameran sejumlah canting tulis terdapat di ruangan pertama museum ini yg disambut dgn patung Loro Blonyo, lambang dr Dewi Sri & Raden Sadono. Ada sembilan ukuran dr canting tulis yg seluruhnya memiliki cucuk untuk menorehkan malam, mangkok tembaga atau nyamplung, & gagang kayu glonggong. Cucuk canting ditiup oleh pembatik untuk memperlancar aliran malam sebelum ditorehkan pada kain.
  2. Ada pula sejumlah koleksi canting cap atau blok cap yg terbuat dr tembaga dgn ragam hias motif Jlamprang, Parang Curigo, Kawung, & motif Dayak. Batik cap lebih hemat biaya dibandingkan dengan batik tulis alasannya waktu pembuatannya sangat mengurangi waktu & lebih cepat.
  3. Di ruangan ini pula terdapat banyak koleksi di museum batik Pekalongan yg beragam motifnya. Ada motif batik Megamendung Cirebon, batik Kujang Kijang Bogor, batik Parang Cucuk Garut, batik Lereng Bunga Rampai hasil karya Iwan Tirta, batik motif Burung Hong gaya Laseman, batik motif kisah Cinderela & batik komunitas Rifaiyyah motif Buketan Ayam Alas, gaya Bangbirujo.
  4. Terdapat wadah tembaga besar berjulukan Jedi yg digunakan pada 1849 – 1947 oleh usahawan batik untuk tempat Nglorod, yakni proses untuk melepaskan lilin atau malam dr batik. Wadah ini terletak di luar ruangan pertama menuju ke ruangan kedua.
  5. Di dlm museum pula terdapat koleksi museum batik Pekalongan berupa Batik Lasem dgn motif badan Ceplok gaya Bangbiru, motif Kepala Tumpal/Pucuk Rebung, Batik Lasem motif Pohon Hayat Kepala Tumpal, Batik Pekalongan motif Sampek Engtay Djawa Hokokai, batik Pekalongan motif Terang Bulan atau Djawa Baroe berwarna oriental.
  6. Kemudian ada koleksi di museum batik Pekalongan berupa batik Pekalongan motif Lereng Putri Bali, batik Semarang motif Asem, batik Banten motif Pamarangan, Batik Kudus bermotif Buketan, & motif Jlamprang Kawungan, batik motif Buketan Kepala Dhlorong Kembang Gaya Kelengan.
  7. Dari luar Jawa pula ada koleksi museum batik Pekalongan mirip batik Bengkulu motif Besurek, batik Riau bermotif Dhlorong Kembang, batik Madura motif Ayam Alas Latar Banji, batik Kalimantan Timur motif Aso Kepala Tumpal Pasung, batik Malaysia, batik India motif tiruan Patola & batik Sri Lanka.
  8. Perbedaan dr batik pesisir & batik pedalaman pula diperkenalkan di ruang – ruang pamernya. Batik pesisir mirip dr Pekalongan, Cirebon & Madura berciri khas warna yg cerah & motif yg lebih modern. Sedangkan koleksi khas pedalaman Yogyakarta, Solo yg berciri warna lebih gelap & identik dgn warna coklat. Motifnya penuh dgn nilai filosofi mirip motif lereng & kawung. Disana terdapat koleksi di museum batik Pekalongan seperti batik Juwana bermptif Lok Chan, batiik Pati motif Blebak Peksi Manyaran.
  9. Di museum Batik Pekalongan pula terdapat sejumlah koleksi batik dr para tokoh nasional milik Presiden, Ibu Negara & tokoh nasional lainnya. Batik Pekalongan motif Jlamprang lebih bermotif simetris sedangkan batik Buket bermotif floral & dedaunan dgn warna – warna cerah yg alami.

Fasilitas Museum Batik Pekalongan

Selain memuat ribuan koleksi museum batik Pekalongan, museum ini pula mempunyai fasilitas berupa ruang koleksi batik, ruang audio visual, ruang data, ruang simpan, ruang konservasi, aula, kafetaria, ruang perpustakaan, kedai batik, ruang workshop batik, ruang konferensi, ruang konsultasi atau pelayanan perihal hak kekayaan intelektual (HAKI). Pengunjung tak hanya mampu melihat apa saja isi museum tetapi pula mampu menjajal menciptakan motif batik pada aktivitas workshop batik. Dengan tarif tertentu, kain sepanjang satu meter yg sudah dibubuhi motif batik hasil karya sendiri mampu dibawa pulang. Batik ukuran mini tak dikenakan ongkos.

Paket sapu tangan seharga 25 ribu rupiah, sedangkan syal, taplak meja, & frame bertarif 35 ribu rupiah, 65 ribu rupiah & 35 ribu rupiah. Ada pula training singkat membatik yg bisa disertai dlm jangka waktu tertentu. Seorang instruktur akan memberikan materi training tentang cara membuat batik cap & batik tulis. Ketahui pula mengenai sejarah museum keris Solo, sejarah museum Galeri Nasional Jakarta & sejarah museum keramik di Kota Tua Jakarta. Museum buka saban hari semenjak pukul 08.00 sampai 15.00 dgn harga tiket untuk pengunjung dewasa sebesar lima ribu rupiah, anak – anak & pelajar hanya dua ribu rupiah, & turis mancanegara harga tiketnya sebesar sepuluh ribu rupiah.

Museum tutup pada hari besar nasional. Mengunjungi museum untuk menyaksikan koleksi museum batik Pekalongan dibutuhkan akan memberi pengalaman yg sesuai dgn visi & misi museum yakni untuk menjadi sentra observasi & pembelajaran mengenai batik tak hanya untuk para pelajar melainkan pula untuk masyarakat biasa . Caranya dgn membuat berbagai acara melalui sekolah & institusi yg akan mengajak penduduk serta generasi muda pula turut mempertahankan & melestarikan warisan budaya nenek moyang yg sudah dikenal di seluruh dunia supaya tak punah.