close

Tim Universitas Riau Lakukan Pengabdian di Desa Kualu Nenas, Ini Tujuannya

– Desa Kualu Nenas dikenal selaku salah satu desa penghasil nanas dgn mutu baik. Potensi perkebunan mencapai 1.050 hektar dgn kemampuan produksi meraih 1.456 ton per tahun atau 121 ton per bulan. 

Angka tersebut pasti menjadi satu tanda bahwa potensi perkebunan nenas di Desa Kualu Nenas dapat menjadi sumber penghasilan menjanjikan.

Serta memberdayakan masyarakat khususnya golongan rentan mirip ibu-ibu maupun sumber pekerjaan bagi generasi muda. 

Namun, bekerjsama tatkala bicara dlm konteks mengambil faedah ekonomi bagi kemakmuran masyarakat khususnya para petani, sampai ketika ini belum banyak hal yg dikerjakan. 

Daya saing petani selaku pemeran utama dlm pengelolaan komoditas tersebut masih tergolong rendah khususnya menyongsong abad digital. 

Suka tak suka digitalisasi menyuguhkan aneka macam potensi sekaligus tantangan yg mesti disikapi dgn pendekatan, khusus utamanya merencanakan Sumber Daya Manusia supaya mampu kreatif serta inovatif. 

Sebagai usaha dlm memajukan daya saing petani pengabdian Universitas Riau yg diketuai oleh Dr. Seno Andri, M.Si beranggotakan Dr. Dra. Rd. Siti Sofro Sidiq, Dr. Okta Karneli, Ahmad Nawawi, M.Sc serta Zakiyah.

Ini merupakan pengabdian lintas disiplin memperlihatkan sosialisasi edukasi terkait beberapa hal terutama merangsang kreativitas & penemuan. 

“Kami menyusun dedikasi dr disiplin ilmu yg berlainan tapi masih satu rumpun Ilmu Sosial Politik, ada administrasi bisnis, sosiologi & perjuangan perjalanan rekreasi,” kata Ketua Pengabdian Masyarakat Desa Kualu Nenas 2021, Dr Seno Andri, M.Si

  25 Judul Skripsi Akuntansi yang Mudah Jarang Digunakan, Ini Contohnya

Ia melanjutkan maksudnya bagaimana untuk mendorong petani nanas agar mempunyai kompetensi & daya saing. 

Pihaknya melaksanakan sosialisasi & edukasi supaya petani nanas lebih inovatif, & tetap berinovasi dlm perjuangan tani misalnya tak hanya menanam. 

“Tapi bagaimana mengolah lahan lebih produktif, mengolah nanas dgn produk terbaru atau mengolah limbah nanas menjadi sumber ekonomi,” ungkapnya.

Dimana agenda dlm pengabdian ini terdiri dr sosialisasi & edukasi pemanfaatan platform digital seperti youtube, instagram serta marketplace mirip shopee, tokopedia, lazada & bukalapak. 

Tim pula menyuguhkan materi terkait administrasi kelompok, literasi digital, & materi terkait urgensi kreativitas, serta penemuan dlm rangka meningkatkan kesejahteraan petani nenas khususnya dlm mengorganisir lahan gambut berkesinambungan. 

Beberapa agenda tersebut perlu untuk dikenalkan pada petani nenas serta mengajarkan mereka praktik langsung untuk memanfaatkan aneka platform maupun marketplace yg ada. < alt="Tim Universitas Riau Lakukan Pengabdian di Desa Kualu Nenas Tim Universitas Riau Lakukan Pengabdian di Desa Kualu Nenas, Ini Tujuannya" border="0" data-original-height="450" data-original-width="827" src="https://1.bp.blogspot.com/-4Z1eN_RGCYc/YW0me-hg5gI/AAAAAAAAF1s/cFFIHFkTpSQ59uMWDv2HJgUvOY9NuMmcACLcBGAsYHQ/s16000/Tim%2BUniversitas%2BRiau%2BLakukan%2BPengabdian%2Bdi%2BDesa%2BKualu%2BNenas%252C%2BIni%2BTujuannya%2B1.jpg" title="Tim Universitas Riau Lakukan Pengabdian di Desa Kualu Nenas, Ini Tujuannya" />

Respons masyarakat & pegawanegeri pemerintahan Desa Kualu Nenas untuk aktivitas pengabdian masyarakat ini begitu antusias. 

Mereka berharap untuk selanjutnya aktivitas yg dikerjakan tak cuma sosialisasi & edukasi. Tetapi pula menawarkan pendampingan intensif khususnya mengorganisir, serta memanfaatkan potensi lahan gambut baik nenas maupun potensi lain. 

Ansori mengucapkan rasa terimakasih pada tim yg melakukan dedikasi. “Rasa terimakasih kami ucapkan. Sosialisasi & edukasi ini memberikan pencerahan. Untuk ekonomi yg lebih baik memang tak cukup hanya menanam,” kata Ansori.

“Kita bisa mengolah lebih lanjut dr hasil yg kita tanam itu. Tatkala telah ada produknya maka dipasarkan melalui digital, mirip itu alurnya,” imbuhnya.

  Universitas Terbaik Indonesia Tahun 2018 Versi UniRank

Dia menuturkan belum banyak yg dilakukan disini. Meskipun di kawasan ini mampu dibilang potensi besar di bidang nenas. 

“Kami masih menginginkan selanjutnya diberi pendampingan untuk kami untuk masyarakat semoga kami bisa menerima faedah lebih dr pertanian ini,” pungkasnya. 

Tim dedikasi mendorong semoga kolaborasi stakeholder dilakukan dgn intensif serta berorientasi bukan sekedar segi ekonomi tetapi pula ekosistem gambut yg ada di Desa Kualu Nenas. 

Kolaborasi & kerjasama yg solid ialah kunci utama bagi kenaikan daya saing petani nenas serta mengambil manfaat yg jauh lebih besar dr perjuangan tani.