– Siapa Bapak Sosiologi Indonesia. Sobat, pernah mendengar mengenai sosiologi? Apasih sebenarnya sosiologi?
Sosiologi diambil dr Bahasa latin yg artinya ilmu mengenai masyarakat, tujuannya bahwa semua yg terjadi dlm penduduk tergolong pergantian.
Proses sosial, struktur dianalisis dgn teori yg sesuai. Dalam waktu yg cukup panjang, sosiologi dicetuskan sama hal nya di indonesia membutuhkan proses yg cukup panjang.
Hal ini pasti alasannya adalah adanya efek dr luar. Sosiologi diindonesia mengalamai pertumbuhan yg cukup signifikan namun tetap lewat proses & waktunya.
Sobat, tahu tak siapa pencentus sosiologi diindonesia? Atau mampu kita katakan sebagai bapak sosiologi indonesia. Mari simak pembahasan mengenai Siapa Bapak Sosiologi Indonesia
Sekilas Mengenai Sosiologi Indonesia
Soekanto membagi kemajuan sosiologi di indoensia dlm 2 periode yakni:
> Sebelum perang dunia II
Setelah proklamasi 17 Agustus 1945, para pujangga & pemimpini indonesia sudah memasukkan bagian-bagian kedalam anutan-ajarannya:
1. Sri paduka mangkunegara IV dr Surakarta yg terkenal dgn fatwa wulang reh
2. Ki hajar dewantara dgn konsepnnya mengenai kepemimpinan & kekeluargaan di Indonesia yg positif di praktekan.
Dalam orgaisasi pendidikan taman siswa, sosiologi ditujukan untuk pemikiran tata korelasi antar insan & pendidikan.
3. Karya-karya sarjana belanda yaitu Snouck Hurgonnye, Van Vollen Hoven Ter mengambbil pusat nya terhadap masyarakat Indonesia.
Sebagai objek dlm goresan pena tulisan sehingga Nampak adanya bagian bagian sosiologi serta dikupas dengan-cara ilmiah.
4. Periode sekolah tinggi aturan di Jakarta menawarkan kuliah kuliah mengenai sosiologi walaupun belum terlalu matang.
> Setelah perang dunia II
Setelah proklamasi kemerdekaan, sosiologi di indonesia mengalami pertumbuhan yg cukup signifikan.
Hal ini dimulai dgn adanya kuliah sosiologi di Universitas Gadjah Muda. Banyak pelajar indonesia yag berguru dengan-cara mendalam mengenai sosiologi.
Dengan adanya sosiologi mampu menolong untuk mengerti pergeseran-pergantian yg terjadi demikian dengan-cara cepat dlm masyarakat indonesia.
Selanjutnya bermunculan buku-buku sosiologi di indonesia yg ditulis dlm Bahasa Indoensia maupun dlm penerjemahan.
Penelitian-observasi sosiologi di Indonesia belum menemukan kawasan yg sewajarnya. Karena penduduk yg masih percaya pada angka angka yg relative mutlak.
Bapak Sosiologi Indonesia
Mau tahu siapa sih bahu-membahu bapak sosiologi Indonesia ? Mari simak profil singkatnya di bawah ini dgn seksama ya.
> Prof. Dr. Selo Soermadjan (1915 – 2003)
Soermadjan lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Mei tahun 1915, & meninggal dunia di Jakarta pad atanggal 11 Juni 2003.
Dengan nama lengkap yakni kanjeng Pangeran haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan. Gelar sarjana & doktor dr sekolah tinggi tinggi ternama yaitu Universitas Cornell pada tahun 1959.
Disertasi doktor diterbitkan dlm bentuk buku dgn judul Perubahan Sosial di Yogyakarta. Beliau adalah pakar sosiologi dgn reputasi internasional.
Ia diketahui sebagai Bapak Sosiologi Indonesia sehabis tahun 1959 – seusai meraih gelar doktornya.
Selo Soermadjan menjadi dekan pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FIISP) UI.
Kemudian tanggal 17 Agustus 1994, ia menerima Bintang Mahaputra Utama dr pemerintah & pada tanggal 30 Agustus menerima gelar ilmuwan utama sosiologi.
Sebagai ilmuwan, karya selo soemardjan yg sudah dipublikasi yaitu Perubahan Sosial di Yogyakarta (Social Changes in Yogyakarta).
Pada tahun 1962 & Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi pada tahun 1963. Penelitian terakhir dr elo soemardjan dgn judul Desentralisasi Pemerintahan.
Selo Soermadjan mendapatkan Anugerah Hamengku Buwono IX dr Universitas Gajah Muda (UGM) pada puncak.
Peringatan Dies Natalis ke-52 UGM pada tanggal 19 Januari 2002 yg diwujudkan dlm bentuk piagam, lencana & sejumlah uang.
Pendidikan yg ditempuh oleh Selo Soermadjan yaitu HIS Yogyakarta pada tahun 1921-1928, MULO, Yogyakarta pada tahun 1928-1931.
Selanjutnya, MOSVIA, Magelang tahun 1931-1934, kemudian dilanjutkan di Universitas Cornell, Ithaca, New York, AS.
Penghargaan yg pernah dicapai oleh Selo Soermadjan ialah menerima tiga satyalencana dr pemerintah Republik Indonesia (RI) yaitu :
1. Satyalencana karya satya pada tahun 1972
2. Satyalencana dwidya sista pada tahun 1973, dan
3. Satyalencana kemerdekaan pada tahun 1975.
Menerima penghargaan Groot Officer tingkat kroonorde dr belgia pada tahun 1970, menerima bintang mahaputra utama dr pemerintah pada 17 agustus 1994.
Menerima gelar ilmuwan utama pada 30 agustus 1994, mendapatkan anugrah hamengku buwono IX dr Universitas Gadjah Mada.
Pada ketika puncak perayaan dies natalis ke-52 ugm pada tanggal 19 Januari 2002. Demikian pembahasan perihal topik Siapa Bapak Sosiologi Indonesia.
Penulis: Nadia Safitri
Sumber bacaan :
Soeroso, Andreas. 2008. “Sosiologi 2 Sekolah Menengan Atas Kelas XI”. Jakarta: Penerbit Quadra.
Andayani, Trisna. Ayu Febryani, Dedi Andriansyah. 2020. “Pengantar Sosiologi”. Yayasan Kita Menulis.