Perkembangan Sosiologi di Indonesia, Ada 7 Fakta Mengejutkan

– Bagaimana ya kemajuan sosiologi awal di Indonesia. Berikut ini catatan sejarah permulaan ilmu sosiologi oleh Soerjono Soekanto. 

Setidaknya ada tujuh fakta dlm perjalanan pertumbuhan sejarah Sosiologi di Indonesia. Simak ulasannya dibawah ya.

Awal Mula Sosiologi di Indonesia

Setiap perkembangan ilmu wawasan yg ada di banyak sekali belahan dunia sudah pasti mempunyai sejarahnya.

Tak terkecuali ilmu sosiologi yg pula mempunyai catatan sejarah & sudah pernah dilakukan oleh sebagian orang. 

Menurut Soerjono Soekanto, pertumbuhan sosiologi di Indonesia pada awalnya cuma digunakan selaku ilmu bantu dr ilmu sosial.

Kemudian, dlm perjalan sejarahnya dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap pertama pada permulaan sosiologi di Indonesia, & kedua pertumbuhan sesudah Perang Dunia II.

Tahap pertama, permulaan sosiologi di Indonesia diidentifikasikan oleh Soekanto lewat aneka macam kejadian penting. 

Berikut ini beberapa fakta yg menerangkan permulaan kemajuan sosiologi di Indonesia, yakni selaku berikut :

1. Pemahaman Tentang Ajaran Tata Hubungan Antar Masyarakat

Ajaran Wulang Reh oleh Mangkunegoro IV dr Surakarta dimana terbukti di dalamnya penuhdgn pengajaran Sosiologi, yaitu kekerabatan antargolongan (intergroup relation).

Dimana kajiannya itu bekerjasama dgn antar kalangan yg pula masuk dlm ilmu sosiologi. 

Mangkunegoro IV mengajarkan tentang fatwa tata relasi antar anggota penduduk . Dimana para anggota penduduk Jawa yg berasar dr golongan-kelompok berlainan. 

2. Adanya Konsep Pemahaman Kepemimpinan & Kekeluargaan

Gerakan pendidikan nasional yg dipelopori oleh Ki Hajar Dewantara dlm mengorganisir organisasi taman siswa. Disinilah didapatkan pula akan syarat atau rancangan-desain kepemimpinan.

  Konstruksi Sosial Dengan Berbagai Realitas

Kemudian, ada pula rancangan kekeluargaan di Indonesia, dimana kajian perihal desain-rancangan kepemimpinan & kekeluargaan yakni bab dr kajian sosiologis. 

3. Ada Penelitan Tentang Masyarakat
Selanjutnya, ada banyak hasil observasi ihwal penduduk Indonesia dr sarjana Belanda yakni diantaranya ada Snouck Hurgronje, C. van Vollenhoven, ter Haar, Duyvendak, & karya penelitian yang lain. 
Hasil karya mereka kerjakan, ada tampak unsur-unsur sosiologi di dlm observasi itu, yg diterangkan dengan-cara ilmiah.
Namun, hasil karyanya itu hanya diterangkan dlm kerangka non sosiologi, & tak sebagai ilmu pengetahuan yg berdiri sendiri.
4. Adanya Mata Kuliah Sosiologi
Pengajaran atau pemberian mata kuliah Sosiologi pada Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta. Dimana mata kuliah ini hanya sebagai tambahan bagi pelajaran ilmu aturan.
Pengajaran sosiologi yg diberikan cuma bersifat sosial & teoritis. Perkembangan selanjutnya tahun 1934-1935 kuliah sosiologi pada akademi hukum tersebut ditiadakan.
Kemudian, tahap kedua permulaan kemajuan sosiologi di Indonesia sehabis perang dunia II. Dimana pada tahapan ini, Soekanto menjelaskan dengan-cara periodik yg dirincikan, selaku berikut :
1. Kuliah Perdana Sosiologi di Akademi 
Pada tahun 1948 sarjana Sosiologi Indonesia (Soenario Kolopaking) menawarkan kuliah perdana di Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta.
Dimana kini menjadi FISIPOL UGM. Ia menunjukkan kuliah dgn memakai Bahasa Indonesia. 
2. Mahasiswa Indonesia Raih Beasiswa 
Pada tahun 1950 ada diberikan kesempatan beasiswa mahasiswa Indonesia kuliah ke mancanegara, untuk mempelajari ilmu sosiologi.

3. Buku Sosiologi Banyak Diterbitkan
Banyak buku yg diterbitkan semenjak satu tahun pecahnya revolus fisik. Dengan judul buku Sosiologi Indonesia oleh Djody Gondokusumo yg menerangkan beberapa pengertian.
Seputar elementer dr sosiologi yg teoritis & bersifat sebagai filsafat. Selanjutnya, pula ada banyak terbitan buku Sosiologi lainnya.
Hingga pada ketika ini telah banyak sejumlah universitas mempunyai jurusan Sosiologi yg tersebar di banyak sekali fakultas universitas di Indonesia.
Sumber Referensi : 

Buku Sosiologi SMA/MA Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial