Pengertian Gerakan Sosial dalam Sosiologi Politik : 7 Jenis, Contohnya

  Apa pengertian gerakan sosial dlm sosiologi politik yg ada di dlm kehidupan penduduk sehari-harinya ?

Mari simak setidaknya ada tujuh jenis, bentuk & contoh dr gerakan sosial yg dikerjakan masyarakat, yuk baca. 

Apa yg dimaksud gerakan sosial yakni ? 

Sobat pasti pernah mendengar yg namanya ‘aksi protes’ atau ‘demonstrasi’ bukan? Ya, aksi protes atau demonstrasi termasuk ke dlm salah satu gerakan sosial.

Aksi ini bertujuan untuk memprotes suatu kebijakan yg dirasa memiliki banyak ketimpangan di dalamnya. 

Aksi protes biasanya dilaksanakan oleh pelajar, mahasiswa, buruh, atau pun warga masyarakat yg sedang berkonflik dgn suatu perusahaan tertentu.

Nah, ingin tahu apa aja gerakan sosial di Indonesia beserta pengertiannya? Simak terus pemaparan materi di bawah ini.

Pengertian Gerakan Sosial

Gerakan sosial (social movement) adalah acara sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yg merupakan kelompok informal.

Berupa organisasi dlm jumlah besar atau individu yg dengan-cara spesifik berfokus pada isu-gosip sosial atau politik dgn melaksanakan, menolak.

Atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial. Gerakan sosial mempunyai efek yg hebat dlm negara. 

Ada beberapa macam jenis gerakan sosial. Walaupun semua jenisnya diklasifikasikan sebagai jenis gerakan yg berlainan.

Jenis-jenis gerakan ini bisa tumpang – tindih, & sebuah gerakan tertentu mungkin mengandung elemen-elemen yg lebih dr satu jenis gerakan.

Jenis, Bentuk Gerakan Sosial di Masyarakat Indonesia

Apa saja yg termasuk gerakan sosial ? Berikut beberapa jenis, bentuk dr gerakan sosial yg ada di dlm kehidupan masyarakat sehari harinya, yaitu :

1. Gerakan Protes

Gerakan protes merupakan gerakan yg bermaksud mengubah atau menentang sejumlah kondisi sosial yg ada. 

Ini yaitu jenis gerakan yg paling umum dr gerakan sosial di sebagian besar negara industri. 

  Teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer : Profil, Perspektif, Contohnya

Contohnya, di Amerika Serikat gerakan ini diinisiasi oleh gerakan hak-hak sipil, gerakan feminis yg menuntut kesetaraan hak & keharusan di struktur negara.

Gerakan kaum kulit gelap yg menolak sikap rasialisme kaum kulit putih, gerakan anti-nuklir sebagaimana gerakan yg dilakukan oleh penduduk Jepara.

Karena menganggap radiasi nuklir yg berbahaya bagi lingkungan tempat tinggalnya, gerakan perdamaian, & sebagainya.

Sebagian hebat mengamati gerakan sosial, mengklasifikasikan gerakan protes menjadi dua, yaitu:

(1) gerakan reformasi, dan 

(2) gerakan revolusioner. 

Sebagian besar gerakan protes yaitu gerakan reformasi terbatas tertentu, tak merombak ulang seluruh penduduk .

Gerakan reformasi merupakan upaya untuk meningkatkan masyarakat tanpa banyak mengubah struktur dasarnya.

Gerakan Revolusioner ialah bermaksud merombak ulang seluruh penduduk , dgn cara melenyapkan institusi-institusi usang & mendirikan institusi baru.

Gerakan revolusioner berkembang tatkala sebuah pemerintah berulang kali mengabaikan & menolak cita-cita sebagian besar warga negaranya.

Atau memakai apa yg oleh rakyat pandang sebagai cara-cara ilegal untuk meredam perbedaan usulan. 

Seringkali, gerakan revolusioner meningkat sehabis serangkaian gerakan reformasi yg terkait gagal mencapai tujuan yg dikehendaki (Sukmana, 2016).

2. Gerakan Regresif

Gerakan regresif sering pula disebut selaku gerakan resistensi. Gerakan regresif mampu pula diartikan selaku gerakan sosial yg bertujuan untuk membalikkan pergeseran sosial.

Atau menentang suatu protes. Contohnya, gerakan anti-feminisme yg menentang perubahan peran & status wanita. 

Contoh lainnya yakni gerakan moral yg menentang tren ke arah kebebasan seksual yg lebih besar. Gerakan ini dapat dilihat tatkala sekelompok orang.

Melakukan gerakan yg menentang maraknya pornografi & pornoaksi yg mengatasnamakan moral. 

Bentuk gerakan regresif paling ekstrem di dunia yakni Ku Klux Klan & aneka macam kelompok Neo-Nazi, yg percaya pada supremasi kulit putih & mendukung dipulihkannya segregasi rasial yg paling kuat.

3. Gerakan Religius

Gerakan religius mampu diartikan sebagai gerakan sosial yg memiliki kaitan dgn isu-isu spiritual atau hal-hal yg gaib (supernatural), yg menentang.

Atau mengusulkan alternatif kepada beberapa faktor dr agama atau tatanan kultural yg secara umum dikuasai. Kategori luas ini meliputi banyak sekte.

Bahkan mencakup sejumlah gereja yg relative terlembagakan, yg pula menentang beberapa dr agama atau kultur yg dominan. 

Contoh gerakan ini ialah gerakan The Children of God, yg terjadi di dunia barat di mana ada suatu gerakan yg mengatasnamakan bawah umur Tuhan.

Yang bebas berkehendak yg bentuk pelampiasan gerakan ini yakni munculnya keleluasaan sesk di golongan anak muda (Koubi et al., 2021).

4. Gerakan Komunal

Gerakan ini pula kerap disebut selaku gerakan utopia. Gerakan komunal merupakan gerakan sosial yg berusaha melaksanakan pergeseran melalui teladan.

Dengan membangun penduduk model di golongan suatu kelompok kecil. Mereka tak menyatakan masyarakat konvensional dengan-cara eksklusif.

Namun lebih berusahamembangun alternatif-alternatif terhadapnya. Hal ini bisa dilakukan dgn berbagai cara. 

Contohnya yaitu mirip membangun rumah kolektif, yg kerap disebut dgn komune (communies), di mana orang tinggal bareng .

Berbagi sumber daya & kerja dengan-cara merata, & mendasarkan hidupnya pada prinsip kesamaan (equality). 

Gerakan semacam ini pernah terjadi di Indonesia yakni dgn adanya gerakan komunis yg diresmikan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). 

Dalam gerakan tersebut para aktor intelektualnya mempropagandakan asas persamaan hak milik komunal dgn menekankan pada asas sama rata & sama rasa. 

Sasaran gerakan ini ialah menggerakkan petani pedesaan di mana pola-pola pembagian tanah atau lahan pertanian dgn metode sama rata luasnya. 

Dalam praktiknya, PKI mendirikan organisasi yg merupakan underbow-nya yg dinamakan Barisan Tani Indonesia (BTI). 

Melalui BTI inilah nantinya jikalau pergerakan ini sukses akan dijadikan selaku badan yg memiliki kewenangan membagi tanah atau lahan pertanian milik petani.

5. Gerakan Perpindahan

Ketika masyarakat kecewa dgn tata cara pemerintahan setempat, boleh jadi mereka akan melakukan suatu gerakan perpindahan. 

Ketika banyak orang pindah ke suatu tempat dengan-cara serentak, hal ini disebut dgn gerakan perpindahan sosial (migratory social movement). 

Contohnya, migrasi orang Irlandia ke Amerika sesudah terjadinya panen kentang, serta kembalinya orang Yahudi ke Israel, yg kelak disebut sebagai gerakan Zionisme. 

Gerakan perpindahan ini banyak terjadi tatkala suatu kawasan atau negara dianggap sudah tak memiliki kekuatan untuk melindungi suatu kelompok.

Maka mereka akan melaksanakan gerakan perpindahan ke suatu tempat atau negara lain untuk meminta bantuan atau suaka politik dr kawasan atau negara yg menjadi tujuan perpindahan mereka.

  Dinamika Demokrasi Politik Masyarakat

Fenomena ini sering ditemui oleh kelompok yg menaiki perahu & tertangkap di wilayah perairan Indonesia alasannya adalah tanpa dibarengi dgn dokumen-dokumen resmi. 

Mereka ialah emigrant dr berbagai negara yg lazimnya sedang dilanda pertentangan internal.

6. Gerakan Ekspresif

Jika orang tak mampu pindah dengan-cara mudah & mengubah kondisi dengan-cara gampang, mereka mungkin mengubah dengan-cara sikap. 

Melalui gerakan ekspresif, orang mudah mengubah reaksi mereka kepada realitas, bukannya berupaya mengubah realitas itu sendiri. 

Gerakan ekspresif dapat menolong orang untuk menerima kenyataan yg biasa muncul di golongan tertindas. 

Namun demikian, cara ini pula memungkinkan menimbulkan pergeseran tertentu. 

Banyak ragam gerakan ekspresif, mulai dr musik, pakaian, sampai bentuk yg serius, semacam gerakan keagamaan & ajaran keyakinan. 

Lagu-lagu protes pada tahun 1960-an & awal tahun 1970-an diperkirakan turut menunjang beberapa reformasi sosial di Amerika.

7. Gerakan Personal

Gerakan personal atau kultus personal lazimnya terjadi dlm kombinasi dgn jenis-jenis gerakan lain. 

Gerakan sosial jenis ini berpusat pada satu orang, lazimnya ialah individu yg disegani atau yg mempunyai jiwa karismatik, & diperlakukan oleh anggotanya.

Seperti ilahi. Pemusatan pada individu ini berada dlm tingkatan yg sama seperti berpusat pada satu gagasan. 

Kultus personal ini tampaknya biasa di golongan gerakan-gerakan politik revolusioner atau religius.

Pada dasarnya, gerakan sosial merupakan gerakan kemasyarakatan di bidang politik. Gerakan politik mampu berkisar di sekitar satu kasus.

Atau dr rangkaian info permasalahan atau sekitar timbunan keprihatinan bareng dr sekelompok sosial. 

Gerakan politik berbeda dgn partai politik dikarenakan gerakan politik tak terorganisasi & tak mempunyai keanggotaan.

Bukan pula gerakan pada dikala pemilu atau pilkada & atas jabatan politik di kantor-kantor pemerintahan.

Tetapi lebih merupakan gerakan politik yg menurut kesamaan dlm kesatuan pandangan politik untuk tujuan tertentu.

Seperti meyakinkan atau menyadarkan publik atau penduduk termasuk pula para pejabat pemerintahan guna mengambil langkah-langkah pada persoalan.

Dan masalah yg merupakan fokus penyebab dr gerakan tersebut.

Nah, itu tadi pemaparan singkat mengenai Pengertian Gerakan Sosial dlm Sosiologi Politik : 7 Jenis, Contohnya di dlm penduduk di Indonesia maupun di mancanegara.

Penulis Artikel : Mαhαsiswα Prodi/Jurusαn Sosiologi, FISIP, Universitαs Riαu, Hussein Ruslαn Rαfsαnjαni 

Sumber Referensi Sosiologi.info:

Koubi, V., Nguyen, Q., Spilker, G., & Böhmelt, T. (2021). Environmental migrants and social-movement participation. Journal of Peace Research, 58(1), 18–32. https://doi.org/10.1177/0022343320972153

Sukmana, O. (2016). Konsep Dan Teori Gerakan Sosial. https://eprints.umm.ac.id/63490/19/Sukmana – Konsep & Teori Gerakan Sosial.pdf