– Saat kuliah ada Mahasiswa yg takut dgn dosen ada pula yg ingin curi perhatian dosennya, biar menjadi Mahasiswa Istimewa. Apa saja yg bisa dilaksanakan ?
Nah, ada Mahasiswa yg mulai melakukan untuk tampil yakin diri saat ada diskusi maupun dialog di setempat ketika mencar ilmu.
Tidak hanya itu, ada pula Mahasiswa yg menampilkan minatnya untuk membaca buku diperpustakaan, ada pula yg mengambil hati dosennya melalui keaktifan organisasi, & prestasi akademiknya.
Baca selengkapnya, dongeng yg ditulis oleh Nadia Safitri Mahasiswa asal
“Memang cukup lelah, tapi banyak petikan yg mampu diambil mirip pengalaman-pengalaman yg tak mampu didapatkan dua kali, mencar ilmu bertanggung jawab, & komitmen. Hal ini tak mampu kita peroleh tatkala pembelajaran dilakukan dengan-cara online,” dongeng Nadia Safitri
Kebijakan masa pandemi Covid-19 untuk pendidikan di perguruan tinggi. Di masa Pandemi ini, pemerintah melakukan pergeseran kebijakan. Di bidang pendidikan, Nadiem Makarim selaku Bapak Kementerian kebudayaan & pendidikan memperlihatkan keputusan terkait dgn sistem pembelajaran yakni pergantian metode pembelajaran yg dilaksanakan dengan-cara online atau pembelajaran dr rumah.
Baik untuk golongan SD, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengan Atas & Perguruan Tinggi. Keputusan ini diambil dgn melihat kondisi dr angka penyebaran covid 19 yg terus menerus mengalami kenaikan.
Terhitung sudah hampir 1 tahun tata cara pembelajaran online dilaksanakan, sistem pembelajaran online ini memperlihatkan imbas kepada hasil mencar ilmu, motivasi & proses mencar ilmu.
Dari pembelajaran online ini banyak yg memendam rindu kegiatan-aktivas selama pembelajaran offline. Hal ini tak bisa disangkal.
Mahasiswa tergolong dlm bagian yg melaksanakan pembalajaran dengan-cara online. Dari caut marutnya pembelajaran online yg terbilang sering menjadikan kebosanan, & hilangnya acara-aktivitas mahasiswa selama kuliah langsung di kampus.
Secara tak pribadi banyak mahasiswa yg sudah merindukan kegiatan-aktivitasnya selama di kampus. Sistem pembelajaran online mau tidak mau harus dilakukan demi kebaikan bareng .
Memang tak ada yg salah dgn pembelajaran online. Tetapi banyak perbedaan yg dinikmati oleh mahasiswa. Banyak hal yg tak dapat dilaksanakan ketika pembelajaran bermetamorfosis online.
Pembelajaran online dilakukan lewat beberapa aplikasi mirip zoom, google meet, & sebagainya. Rutinitas selama pembelajaran online yg saya rasakan merupakan cuma berkomunikasi lewat aplikasi yg sudah saya sebutkan beberapa tadi.
Kemudian disusul dgn peran dr dosen. Tidak ada lagi kegiatan yg dilakukan. Hal inilah yg memicu kejenuhan & kerinduan akan kegiatan-acara kampus sebelum diberlakukannya pembelajaran dengan-cara online.
Aktivitas-acara kampus yg dirindukan banyak sekali. Seperti suasana kelas selama pembelajaran dilaksanakan. Ada yg memang memperhatikan, ada yg akal-akalan memperhatikan (tubuhnya memang ada dikelas namun jiwa raganya diluar haha..)
Ada pula yg memang sudah bodo amatan bahkan kerjaannya hanya tidur di kelas, ada pula yg sukanya mencuri perhatian si dosen biar diperhatikan atau dispesialkan oleh dosen.
Diskusi pribadi dgn dosen. Berdialog dgn peran. Tidak mampu dibantah sebagai mahasiswa tentu saja akan diberikan tanggung jawab peran oleh dosen baik itu dengan-cara individu ataupun kelompok.
Diberi peran umumnya mahasiswa berdialog dgn peran di perpustakaan. Karena perpustakaan merupakan kawasan sumbernya ilmu. Dan terdapat refrensi yg dapat dijadikan selaku rujukan & tentu saja menolong tugas mahasiswa.
Kemudian ada kegiatan mahasiswa yakni sibuk mondar-mandir dgn kegiataan kepanitiaan. Mahasiswa seperti ini suka sekali terlibat dgn kegiatan kepanitiaan baik kepanitiaan dlm Jurusan, Fakultas & Universitas.
Kegiatan dgn rapat membahas agenda program, pengumpulan dana, pengaturan waktu antara jam kuliah & acara kegiatan.
Memang cukup lelah, tapi banyak petikan yg dapat diambil seperti pengalaman-pengalaman yg tak mampu ditemukan dua kali, berguru bertanggung jawab, & komitmen. Hal ini tak bisa kita dapatkan tatkala pembelajaran dikerjakan dengan-cara online.
Kegiatan seperti Ujian Tengah Semester (UTS) & Ujian Akhir Semester (UAS) ternyata pula dirindukan oleh mahasiswa. Biasanya tatkala melakukan Ujian baik Ujian Tengah Semester (UTS) & Ujian Akhir Semester (UAS).
Biasanya mahasiswa banyak yg datang lebih permulaan ketika ujian itu berlangsung dgn tujuan untuk berebut bangku & mengendalikan kawasan duduk untuk menerima daerah duduk yg paling belakang.
Memang hal lucu tentang perebutan bangku tetapi sungguh amat dirindukan selama pembelajaran online. Kemudian pula ada suasana tatkala ujian nontulis yg eksklusif menghadap dosen biasanya ujian ini dijalankan saat Ujian Akhir Semester (UAS), Betapa suasana sungguh mencengangkan mirip takut gagal, takut tak tepat.
Biasanya sehabis selesai mata kuliah banyak mahasiswa yg mengikuti diskusi baik itu diskusi dr intra organisasi maupun tambahan organisasi.
Diskusi ini biasanya diluar mata kuliah & membahas terkait dgn isu-gosip yg sedang hangat ataupun info-berita yg memang menawan untuk dibahas, tak tanggung-tunggung diskusi ini bahkan menyita wajtu sampai maghrib.
Bagi mahasiswa yg terlibat dlm organisasi pastinya mempunyai tangung jawab & amanah dlm organisasinya,umumnya tipe mahasiswa mirip ini suka melaksanakan rapat yg entah waktunya hingga kapan.
Berkumpul bersama sahabat, entah itu dlm rangka menjalankan peran ataupun hanya untuk bergibah bareng .
Bagi mereka (mahasiswa) yg tak menetap dikost ataupun lazimdisebut mahasiswa pulang pergi (PP) suka sekali menumpang di kost temennya, dgn tujuan untuk menumpang tidur/istirahat tatkala menunggu jadwal jam kuliah.
Adalagi yg dirindukan merupakan suasana saat penyeleksian yg berbau politik. Situasi yg amat sensasional. Setiap jurusan dicalonkan 2 pasang selaku kandidat ketua & wakil ketua.
Persaingan sangat dinikmati dgn adanya debat antar kandidat, kampanye yg terus menerus memunculkan suasana yg memanas. Hal ini sungguh kurang dirasakan ketika pandemic menghatam Indonesia.
Kerinduan timbul alasannya adalah dicicipi sudah cukup usang tak menjalani acara-kegiatan seperti biasa yg dilakukan di lingkungan kampus.
Kerinduan ini harus segera terselesaikan agar nantinya tak ada lagi kerinduan yg mendalam di diri ini. Berdoa & tetap mentaati peraturan yg sudah dikeluarkan agar kembali keadaan yg normal. Dan kembali mencicipi suka dukanya lingkungan kampus yg bahu-membahu.
Penulis Artikel : Nadia Safitri Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Sosiologi
Sumber foto : Dokumentasi Nadia Safitri/Istimewa