Jatuh Hati dengan Sosiologi, Ini yang Dilakukan Ufa Mahasiswa Universitas Hamzanwadi

– Sosiologi ialah ilmu yg mempelajari penduduk . Banyak aspek yg bisa dikaji dlm ilmu sosiologi, mulai dr struktur, metode, & banyak sekali fenomena sosial yang lain. Nah, kali ini kita kedatangan tamu figur dr Nusa Tenggara Barat (NTB) yg jatuh hati dgn Sosiologi, bagaimana ceritanya ? yuk baca wawancara saya dgn Ufa.

Siti Maria Ulfa Mahasiswa Pendidikan Sosiologi angkatan 2017 Universitas Hamzanwadi, Nusa Tenggara Barat (NTB).  Lahir di Desa Aikmel Lombok Timur (NTB), 1 Juni 1999, berjulukan lengkap Siti Maria Ulfa yg sekarang sedang menempuh (S1) Pendidikan Sosiologi di Universitas Hamzanwadi.
Ufa sapaan akrabnya, saya mengawali percakapan dgn Ufa, tatkala stori instagram dikomennya. 
Percakapan waktu itu mengalir saja, hingga kesudahannya saya terpesona untuk menuliskan narasi Ufa sebagai Tamu Figur yg mana salah satu konten narasi di
Singkat cerita, saya memintak Ufa untuk mengirimkan CV atau riwayat hidup, sehabis itu saya putuskan untuk melakukan wawancara dgn Ufa melalui WhatsApp (WA). 
Bagaimana kelanjutan kisah, berikut dibawah ini saya tulis dgn lengkap cerita Ufa yg senang melakukan Pemerdayaan & Pengabdian untuk Masyarakat, serta aneka macam prestasi yg pernah diraih.
Pewawancara : Hai Ufa, selamat malam (Sabtu,4/4/2020) , terimakasih sudah bersedia menjadi Tamu Figur di , & mau menyebarkan kisah, pengalaman dlm beraktivitas di kampus & luar kampus. 
Ufa : Hai, selamat malam pula kak. Terimakasih pula sudah menawarkan potensi untuk mengembangkan cerita.
Pewawancara : Sebelum saya mulai lebih jauh, boleh gak ananda cerita wacana kenapa mesti kuliah di Universitas Hamzanwadi ? 
Ufa : Kenapa saya memilih Universitas Hamzanwadi, jadi Universitas Hamzanwadi itu yakni universitas swasta terbaik di NTB. Selain mampu bersaing dgn universitas yang lain di NTB. Universitas Hamzanwadi memiliki visi yaitu pada tahun 2041 menjadi sekolah tinggi tinggi yg berdaya saing global berbasis Budaya Santri. 
Setelah masuk di Universitas Hamzanwadi saya banyak mendapatkan orang-orang hebat yg punya ciri khas masing-masing & bersyukur senantiasa berada dilingkar orang-orang hebat.
Pewawancara : Terus, kenapa memilih Sosiologi Ufa ?
Ufa : Kenapa saya milih Pendidikan Sosiologi alasannya sedari SMA saya sudah jatuh hati dgn sosiologi. Tetapi banyak orang yg berpikir bahwa jurusan sosiologi itu salah satu pelarian agar gak ketemu sama itung-itungan. 
Etss… berdasarkan saya salah banget karna di sosiologi pun kita tetap ketemu dgn itung-itungan mirip statistika, yg nntinya kita gunakan untuk melakukan observasi kuantitatif & pengolahan data. Pastinya dr sosisologinya sendiri lebih banyak neliti menggunakan metode kualitatif yaa.
Awalnya sih sempet mikir 2x untuk ambil sosiologi namun karna ini merupakan perihal masa depan yaudah yakinin hati untuk menetapkan pilihan pada sosiologi, belajar sosiologi itu asik & cakupannya luas banget. 
Baru kerasa sosiologinya kalau udh menggeluti lapangan, karna sejatinya rumah dr anak sosiologi itu ialah masyarakat.
Pewawancara : Ufa, ananda kan aktif tu di kampus & luar kampus, nah, apa yg memotivasi ananda pada dikala ini untuk ikut dlm berbagai kegiatan tersebut ?
Ufa : Karna saya tau jika kita hanya mengandalkan apa yg kita dapatkan di kelas sejatinya tak akan cukup menjadi bekal. Menurut saya 70% ilmu itu ada di luar kelas, jadi mengikuti organisasi & kegiatan-kegiatan itu sangat perlu untuk memaksimalkan potensi diri.
Pewawancara : Kalau menurut Ufa, apa pentingnya kita ikut dedikasi & pemerdayaan penduduk ?
Ufa : Penting banget. Apalagi kita nih anak sosiologi, tatkala mengikuti pengabdian & pemberdayaan kita bakal tau bagaimana kondisi atau realitas yg terjadi dlm masyarakat. Melalui pengabdianpun kita bisa mengimplementasikan ilmu yg kita punya.
Pewawancara : Langkah & cara apa yg bisa dikerjakan mahasiswa dlm menerapkan dedikasi atau pemerdayaan di masyarakat, pendekatan awal untuk memulai pengabdian ?
Ufa : Menurut saya pribadi, pendekatan yg bisa kita lakukan di masyarakat yakni pendekatan dengan-cara kekeluargaan. Maksudnya itu lebih ke membangun kepercayaan pada penduduk , yg perlu kita ingat kita tak akan bisa melakukan pekerjaan sendiri, jadi memerlukan tokoh agama, pemerintah setempat untuk sama-sama menyatukan tujuan dlm melaksanakan suatu perubahan dlm masyarakat.
Sebelum melaksanakan pengabdian. Ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu di desa tersebut karakteristik masyarakatnya bagaimana, keperluan & duduk perkara yg dihadapi masyarakat bagaimana.
Pewawancara : Biasanya Ufa disana dedikasi atau melaksanakan pemerdayaan, pernah dimana aja ?
Ufa : Kami punya desa Binaan yakni Desa Lendang Nangka Kec Masbagik Lombok Timur. Desa ini merupakan desa pertama kami melaksanakan dedikasi penduduk .
Pernah pula di Desa Sakra kegiatannya itu berupa edukasi & sosialisasi ihwal stop pernikahan usia anak serta pentingnya melanjutkan pendidikan.
Pewawancara : Itu acara dr organisasi ya ananda ikuti ya ? 
Ufa : Program dr organisasi, ada pula yg memang dr HMPS sosiologi kepingan devisi dedikasi.
Pewawancara : Apakah ada kendala waktu memulai itu  ?
Ufa : Kendala wktu itu banyak. Kendala paling berat itu mahasiswa sosiologi kurang tertarik dgn kegiatan itu, karna mungkin belum mendapatkan tujuan mereka ambil jurusan sosiologi. 
Kebetulan setiap kegiatan HMPS saya senantiasa jadi CO agenda. Tapi alhamdulillah tatkala dedikasi selanjutnya bawah umur sosiologi mulai bergairah untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Pewawancara : Kendala di Lapangan ada Ufa ?
Ufa : Sejauh ini tak ada kendala. Karna Ufa masih bisa mengatasi. Dari masyarakatnya pula walcome. Karna kami dr sosiologi sendiri cari desa binaan yg memang benar-bener belum tersentuh oleh kampus lain.
Pewawancara : Berarti masyarakat setempat menerima yah, oh iya apakah kini masih berlangsung desa binaan itu, atau ada batas-batas waktunya ?
Ufa : Tepat sekali. Masyarakat sangat mendapatkan bahkan setiap harinya di anterin makanan dll. Kegiatan masih berjalan tetapi sejak wabah virus corona ada kegiatan kita stop sementara untuk mengantisipasi penyebaran virus lebih banyak. 
Sesuai dgn MOU pihak desa & kampus itu berkerjasama 1 tahun dgn kegiatan 6 bulan. 
Kebetulan di desa binaan kami merupakan penghasil nanas. Saat pertama kesana saya liat limbah daun nanas, kok di tumpuk-tumpuk, malah banyak berceceran di jalan, berdasarkan klarifikasi masyarakat setempat daun nanas tersebut hanya di pakai sebagai pakan sapi. Jadinya, saya mikir daun nanas itu dapat di olah jadi ketajinan tangan, nahh dr saya mulai rancang kegiatan trus ngadain dedikasi deh disana.
Pewawancara : Untuk program yg umumdilakukan untuk desa binaan apa aja ya Ufa, selain pengolahan sampah/limbah daun nanas, & itu dibuat apa aja ya ?
Ufa : Programnya itu ada edukasi stop pernikahan usia anak. Program pemberdayaan masyaratnya berbentukpendampingan mengelola hasil alam mirip ubi, nanas, pisang jadi banyak sekali kuliner olahan. Kalau nanas di buat jadi kripik & selai.
Naaaah untuk limbah daun nanasnya itu di buat jadi kerajinan tangan berupa, gantungan kunci, dekorasi lampu.
Pewawancara : Berarti untuk melaksanakan training nya itu dr mitra kawan mahasiswa atau menghadirkan pemateri luar ?
Ufa : Pematerinya dr dosen-dosen. Oh iya, satu lagi program pengolahan sampah organik ini di mentori oleh dosen geografi. Kalau stop akad nikah usia anak itu yg mentori dosen BK. Kawan-kawan mahasiswa pula aktif menolong penduduk .
Pewawancara : Oh iya, sekarang kan kita lagi menghadapi wabah virus corona, ada beberapa warga yg menolak pasien faktual dikuburkan di tempat warga, & ada pula perawat yg ikut merawat pasien covid di usir dr kontrakan, berdasarkan ulfa, langkah apa yg bisa dijalankan dlm upaya kita mencegah terjadinya hal-hal seperti diatas ?
Ufa : Menurut Ufa, si kita mesti mengedukasi masyarakat lokal dulu. Bagaimanapun pula para korban & tim medis yakni belahan dr diri kita, keluarga kita mereka pula berhak di kebumikan dgn layak. 
Sedari awal masyarakat membangun stigma sangat negatif terkait covid-19 sehingga untuk menjaga/melindungi dirinya, mereka menolak korban di kuburkan di desa lokal & bahkan ada perawat yg di usir dr kontrakan. 
Menurut sy covid bukan persoalan satu negara ataupun satu org melainkan dilema kita semua yg hidup di dunia ini, untuk saling menjaga berarti kita semua mesti sama-sama mengambil tugas/ikut andil dgn sama-sama saling mengulurkan tangan. Penanganan covid jangan hingga menciptakan jarak perasaan atau hilangnya rasa simpati terhadap para korban.
Nah, itulah cara Ufa yg jatuh hati dgn sosiologi, dapat melaksanakan aneka macam kegiatan dedikasi & pemerdayaan masyarakat. Lalu, kamu, apakah jatuh hati pula dgn jurusan atau studi yg ananda ambil ?
Hayoo….gimana, jatuh hati pula kah ? Semoga gak jatuh hati ke lubang yg salah ya, salah satunya lubang mantan. 
Semangat untuk menebar kebaikan bersama penduduk sesuai dgn bidang ilmu kita ya guys, para mahasiswa-mahasiswi !

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ufaaaa (@sitimariaulfaa_) pada