Teori Sosiologi Populer di Kalangan Mahasiswa dan Peneliti, Ini Penjelasannya

– Apa saja Teori Sosiologi yg paling kerap dipakai dlm penelitian oleh Mahasiswa, maupun para akademisi ?

Berikut ini mari kita mengenal ada delapan Teori Sosiologi yg sering digunakan untuk kajian pustaka observasi. Simak penjelasanya lengkap.

Penulis : Alumnus Sosiologi Universitas Riau (Unri), Sandewa Jopanda

Sekilas Mengenal Apa Itu Teori ?

Apa yg anda ketahui ihwal Teori ? Bagaimana anda menunjukkan pengertian perihal Teori, serta pengertian yg mampu anda jabarkan dlm kajian atau tinjauan pustaka penelitian anda. 

Teori mampu anda jadikan sebagai acuan dlm melaksanakan observasi sosial di penduduk . Sebagai tinjauan pustaka yg memperlihatkan hasil analisis terhadap fenomena sosial kajian anda. 

Menurut Jonathan Turner  (West, 2008) teori yakni proses membuatkan pandangan baru-ide yg dimaksudkan untuk menolong menerangkan bagaimana & kenapa suatu peristiwa terjadi. 

Teori dianggap selaku pisau bedah, alat pengupas dlm suatu fenomena atau perkara observasi. 

Penggunaan teori di dlm penelitian ilmiah bukan barang gres, akan namun meski teori diperalat untuk menjelaskan suatu fenomena.

Tidak menutup kemungkinan teori pun mampu mengalami perbedaan interpretasi atau bahkan re-evaluasi arti (Siahaan, 1986).

Delapan Rekomendasi Teori Sosiologi Paling Populer

Penulis sudah meriset teori-teori yg terkenal di Indonesia (dari pencarian google scholar semenjak 2017- Oktober 2021). 

Berikut teori sosiologi yg cukup digemari para peneliti sosiologi Indonesia, yaitu : 

1.  Teori Modal Sosial (Francis Fukuyama)

Francis Fukuyama mencetuskan mendefinisikan modal sosial sebagai sekumpulan nilai atau norma informal yg diakui.

  Menurut Karl Marx Perkembangan Kapitalisme : Kejam dan Eksploitatif, Kok Bisa ?

Dan dimiliki bersama diantara para anggota suatu golongan supaya memungkinkan terjalinnya kerja sama diantara mereka. 

Fukuyama berargumen dlm bukunya Trust: The Social Virtues and the Creation of Prosperity, bahwa keadaan kemakmuran.

Demokrasi & daya saing penduduk ditentukan menurut tingkat keyakinan antara sesama warga (1995).

Kepercayaan, Norma, & Jaringan merupakan tiga inti utama dlm teori modal sosial yg dicetuskannya. 

Banyak sekali penelitian sosial yg memakai teori ini. Di Google Scholar, penelusuran atas “teori modal sosial Fukuyama” meraih 1240 postingan. 

2. Teori Interaksionisme Simbolik (Herbert Mead)

Herbert Mead mengungkapkan adanya suatu maksud dibalik percakapan atau tindakan seseorang yg ditujukan atau ditampilkan pada khalayak. 

Mead mengatakan bahwa ada tiga hal berkaitan dgn interaksionisme simbolik, yakni Mind (fikiran), Self (diri), & Society (penduduk ) (Abdullah, 2020). 

Kita mampu menjumpai sekitar 1300 hasil pencarian atas “teori interaksionisme simbolik Mead” di google scholar.

3. Teori Solidaritas Sosial (Emile Durkheim)

Dimasa pandemi mirip kini ini, tampaknya berkali-kali negara meneriakkan solidaritas sosial yg perlu digalakkan, “Sense of Crisis” mesti sama, ujar Joko Widodo pada para menterinya. 

Realitas ini sudah Durkheim sampaikan lebih dr seabad yg lalu. 

Durkheim membagi solidaritas menjadi organik & mekanik yg keduanya dapat dihubungkan dlm aneka macam disiplin ilmu misalnya hukum, politik, & sebagainya.   

Teori ini merupakan grand theory yg ada dlm disiplin ilmu sosiologi. Ada 1440 postingan terkait “teori solidaritas sosial Emile Durkheim” di google scholar. 

4. Teori Konstruksi Sosial  (Peter L Berger & Thomas Lukcmann)

Keduanya sama-sama berfokus pada persepsi penduduk yg mendominasi sehingga suatu realitas sesungguhnya bukan suatu yg mutlak. 

  Teori Agama Emile Durkheim

“Realitas merupakan hasil dr konstruksi sosial”. Artikel terkait “teori konstruksi sosial Peter L Berger Dan Thomas Luckman” di google scholar meraih 1820. 

5. Teori Sistem Sosial (Talcott Parsons)

Teori populer selanjutnya ialah tata cara sosial yg dicetuskan oleh Talcott Parsons. Ia amat dipengaruhi oleh pemikiran Max Weber (khususnya saat berkuliah di German). 

Parsons berpendapat untuk menyanggupi kebutuhan suatu metode mesti menjalankan fungsinya sebaik-baiknya. 

Saking populernya ada bermacam-macam sebutan untuk teori ini contohnya “struktural fungsional”, & “AGIL”. 

Padahal Parsons sendiri dlm karyanya menyematkannya dgn “social system”. Pencarian “teori metode sosial Talcott Parsons” di google scholar meraih 2290 postingan.  

6. Teori Praktik Sosial (Pierre Bordieu)

Diposisi selanjutnya, Bordieu menampang dgn yakin diri. Di google scholar “teori praktik sosial Pierre Bordieu” mencapai 2330 postingan. 

Beliau memang lekat dgn kajian kebudayaan. Pemikirannya dipengaruhi oleh dua nuansa utama  pada permulaan-permulaan pertumbuhan disiplin ilmu sosiologi, yakni Perancis & German. 

Tokoh senegaranya yg amat ia senangi, seperti Emile Durkheim, Levi Strauss, Sartre, & belakangan Michel Foucault. 

Sementara dr German ada nama Friedrich Hegel, Karl Marx, Max Weber, & Martin Heidegger. 

Selain itu ia pula banyak membaca karya Thomas Aquinas, Ferdinand De Sausure, dsb.

Bordieu menawarkan sumbangsihnya dgn teori yg serampangan diketahui teori gado-gado, sementara yg lebih baik dgn “teori habitus”.

Meskipun sebetulnya ia mencetuskan teori tersebut dgn nama Praktik Sosial. 

Konsep praktik Bourdieu yaitu, habitus, arena/ranah/medan (field), kekerasan simbolik (symbolic violence), modal (capital), & strategi (strategy).

6. Teori Konflik (Karl Marx)

Para penyuka pedoman konflik mampu tersenyum dgn nama Marx dlm daftar. Di  google scholar “teori konflik Karl Marx” meraih 2740 postingan. 

  Contoh Konflik Sosial yang Bersifat Positif Menurut Perspektif Lewis Coser dan Penyebabnya

Karl Marx dianggap mewakili kelas bawah (proletar) & berusaha berkonfrontasi dgn dominasi kelas atas (borjuis). 

Marx tak acuh meskipun ia lahir dr keluarga menengah ke atas. Keberpihakannya itu mengantarkan pemikirannya yg fenomenal.

Hingga dicap selaku bapak sosialisme yg mendobrak kesenjangan diantara kelas-kelas sosial.

7. Teori Tindakan Sosial (Max Weber) 

Pemuncak teori populer dipegang oleh Weber, dgn total artikel 5890 atas penelusuran “teori langkah-langkah sosial Max Weber”. 

Teori ini memang banyak digunakan untuk mengupas beragam bentuk langkah-langkah manusia yg diarahkan pada insan lain dengan-cara subjektif. 

Weber percaya bahwa setiap tindakan insan memiliki arti tersirat alias memiliki maksud & tujuan. 

Pilihan-opsi atas langkah-langkah manusia menurut weber terbagi dua, yakni rasional & irrasional. 

Tindakan rasional merupakan tindakan yg didasarkan atas pikiran yg terbagi lagi menjadi rasional instrumental & rasional nilai. 

Sementara sebaliknya langkah-langkah irrasional atau non rasional tak dipengaruhi pikiran atau pertimbangan sadar. 

Tindakan irrasional ada dua yakni langkah-langkah afektif & tindakan tradisional.

Nah itulah teori-teori yg terkenal dipakai para peneliti sosiologi dengan-cara khusus & ilmu sosial lain dengan-cara lazim. 

Sebenarnya masih banyak teori sosiologi lain yg bisa dipakai dlm observasi? Kalian tim mana? Pakai teori terkenal atau penasaran teori yg jarang digunakan? Komentar dibawah ya!

Sumber Referensi:

Siahaan, Hotman. 1986. Pengantar Ke Sejarah & Teori Sosiologi. Jakarta: Erlangga.

West, Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis & Apikasi Edisi Ke 3. Jakarta : Salemba Humanika. 

Fukuyama, Francis. 1995. Trust: The Social Virtues and the Creation of 

Prosperity. New York: The Free Press.

Abdullah, Siti Nur Alfia. 2020. “Interaksionisme Simbolik Perempuan Muslim dlm ‘Aksi Gejayan Memanggil”. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 19(2). Hlm. 151-167.