16 Contoh Pantun Tua 4 Baris, Bait

– Berikut ini yaitu contoh Pantun Tua 4 baris, bait yg mampu sobat baca dgn seksama, serta dapat menjadi referensi juga. 

Mari ketahui dulu klarifikasi apa itu pemahaman pantun, ciri-ciri, & jenisnya pantun. Yuk baca terus.

Sekilas Pengertian Pantun, Ciri-Ciri Pantun & Jenis-Jenis Pantun

Pantun mampu dibilang sebagai jenis puisi lama yg merupakan budaya asli dr Indonesia. 

Secara Bahasa pantun berasal dr Bahasa Jawa Kuno/Kawi yaitu tuntun-atuntun yg mempunyai arti menertibkan.

Mengatur dlm hal gubahan kata yg mempunyai rima & irama serta mengandung makna-makna yg indah & lugas.

Ciri – ciri pantun yaitu :

1. Setiap bait terdiri dr 4 larik/baris

2. Setiap baris terdiri dr 8 sampai 12 suku kata

3. Rima pada selesai barisan yakni a-b-a-b

4. Pada baris pertama & kedua merupakan sampiran

5. Pada baris ketiga & keempat merupakan isi

Jenis – jenis pantun :

1. Pantun anak

a. Pantun bersuka cita

b. Pantun berduka cita

2. Pantun orang muda

a. Pantun berkenalan

b. Pantun berkasih-kasihan

c. Pantun perceraian

d. Pantun beriba hati

e. Pantun jualan /nasib

3. Pantun orang bau tanah

a. Pantun pesan yang tersirat

b. Pantun etika

c. Pantun agama

4. Pantun jenaka

5. Pantun teka – teki

Ada 16 Contoh Pantun Tua 4 Baris, Bait

Berikut ini teladan Pantun Tua 4 Baris yaitu

  jika kumparan voltage regulator putus yang terjadi adalah

1. Jika digantang tak bergantung

Akan disukat tiga sukat

Jika direntang akan panjang

Baik dipintal semoga singkat

2. Kalau ada di lembang gres

Bunga kenanga di kupas jangan

Kalau ada teman dekat gres

Sahabat usang dibuang jangan

3. Dari kecil cencilak padi

Sesudah besar cencilak padang

Dari kecil duduk mengaji

Sesudah besar tegak sembahyang

4. Datin asima memakailah batik

Batiknya terbuat si kain katun

Kalau terpana orang baik

Apakah tanda orang yg santun

5. Datuk menteri sedang memakan sirih

Sirih didatangkan dr negeri tionghoa

Indonesia sedang sungguh merintih & sedih

Mari bareng kita panjatkan doa

6. Dayung perahu menuju haluan

Membawa piring bersama dgn rempah

Kalau ilmu tak kamu-sekalian amalkan

Ibarat pohon yg tak berbuah

7. Daun terap diataslah dulang

Anak udang matinya dituba

Dalam kitab telah ada terlarang

Yang haram jangan pernah dicoba

8. Di lampung punya sekolah gajah

Gajahnya bermain di tepi hutan

Kalau pintar kita bersikap ramah

Tentu kan banyak mempunyai teman

9. Di tepian kali aku bersinggah

Menghilangkan penat menahan jerat

Orang tua jangan pernah disangkal

Agat selamat di dunia & alam baka

10. Duduk elok pengantin baru

Anak dara mencuci benang

Jangan diikut budaya gres

Budaya lama terus diingat

11. Enaknya rasa si ikan gelama

Jika diolah secukup rasanya

Sholat itu tiang agama

Perlu dijaga sepanjang masa

12. Encik dollah hendak pergi ke jambi

Pergi pagi kembalinya petang

Kalau yang kuasa hendaknya membagi

Pintu berkancing rezeki pun dating

13. Esok hari pergi berlayar

Membawa pinang di belah dua

Hutang kecerdikan tak akan terbayar

  dalam struktur debat pernyataan tersebut tergolong dalam bagian

Hormatilah kedua orang bau tanah

14. Habis dikerat dicincang lumat

Patinya dicampur dijadikan obat

Dunia alam baka takkan selamat

Kecuali minta ampun & tobat

15. Hang jebat si hang kesturi

Budak-budak raja dr paja

Jika hendak janganlah mencuri

Mari kita bersama bekerja

16. Gua hodoh milik sang garuda

Tempat sembunyi si puteri tawanan

Jika jodoh tidaklah kemana

Asalkan hati berubah jangan

Demikian pembahasan perihal pola Pantun Tua 4 Baris, Bait. Semoga dapat membantu sobat pembaca ya.

Sumber Referensi :

Kelas IX Pasifik Angkatan 33 SMP Wiyata Dharma. Pantun Pelangi. 2020. Bogor : Guepedia. Windiarto, Prito. Kumpulan Pantun.

Fauzi, M.Miftah. 2015. Kamus Lengkap Pantun Indonesia. : Aceh : Lembar Langit Indonesia