Georg Simmel, Teoritisi Sosiologi yang Luar Biasa

Georg Simmel. Simmel lahir di Berlin, 1 Maret 1985. Ia mempelajari berbagai cabang ilmu di Universitas Berlin. Tetapi, upaya pertamanya untuk menyusun disertasi ditolak & salah seorang profesornya pernah mengatakan, “Kami akan banyak membantunya kalau tak mendorongnya kearah ini,” (Frisby, 1984 : 23).


Meski tawaran pertama ditolak, Ia menjaga disertasi & mendapatkan gelar doctor filsafat tahun 1881. Hingga 1914 Ia tetap di Universitas Berlin berstatus tenaga pengajar meskipun cuma menduduki jabatan yg relative tak penting sebagai dosen privat dr tahun 1885-1900. ia kemudian menjadi dosen yg tak digaji, yg kehidupannya tergantung pada honor dr mahasiswa. Meski honornya kecil, dlm jabatan ini kehidupan ekonominya agak baik sebab Ia seorang dosen yg cerdas & menarik banyak mahasiswa yg membayarnya.

Gaya mengajarnya demikian popular sampai anggota terpelajar masyarakat Berlin pun menghadiri kuliahnya. Keterpinggiran Simmel pararel dgn fakta bahwa Simmel agak kontradiktif & merupakan eksklusif yg membingungkan :

Jika kita kumpulkan informasi yg ditinggalkan oleh teman mahasiswanya dimasa itu, kita akan menemukan sejumlah indikasi mengenai Simmel yg kadang-kadang saling berlawanan. Ada yg melukiskannya sebagai orang yg tinggi & ramping, orang lain melukiskannya sebagai orang yg pendek & berpenampilan tak mempesona, khas Yahudi tetapi pula sungguh cerdas & bangsawan. Dilaporkan pula ia pekerja keras, pula lucu, & sungguh pintar mengatakan, terdengar pula Ia sangat pintar, ramah, rapi, tetapi ia pun irrasional, kusam dab sembrono (Schnabel dikutip dlm Poggi, 1993 : 55).

Simmel menulis banyak postingan (The Metropolis and Mental Life) & buku The Philosophy of Money. Ia populer dikalangan akademisi Jerman, memiliki pengikut internasional, khususnya di Amerika. Disitu karyanya kuat besar dlm kelahiran sosisologi. Tahun 1990 Ia menerima penghargaan resmi gelar kehormatan murni dr Universitas Berlin yg tak memberinya status akademisi penuh.

Simmel mencoba mendapatkan berbagai status akademisi, tetapi ia gagal meski mendapatkan santunan sarjana seperti Max Weber. Salah satu alasa yg menyebabkan Simmel gagal adalah sebab Ia keturunan Yahudi, sementara di abad 19 Jerman sedang dilanda paham anti-Yahudi. Begitulah dlm sebuah laporan wacana Simmel yg ditulis untuk menteri pendidikan, Simmel dilukiskan selaku seorang “Israel tulen dlm tampilan luarnya, dlm sikapnya & dlm cara berpikirnya” (Frisby, 1981 : 25).

Alasan lain adalah jenis karya yg dihasilkan, banyak artikelnya dimuat dikoran & majalah yg ditulis untuk pelanggan lebih umum ketimbang untuk sosiologi semata. Lagi pula sebab ia tak memegang jabatan akademis regular, ia terpaksa mencari nafkah melalui ceramah lazim. Peminat tulisannya maupun ceramahnya lebih banyak intelektual publik daripada sosiolog professional & ini cenderung menyebabkan evaluasi yg melecehkan dr rekan seprofesinya. Misalnya salah seorang tekan sezamannya mengutuknya alasannya “pengaruhnya terhadap situasi lazim & khususnya terhadap jurnalisme”.
Kegagalan personal Simmel pun dapat dikaitkan dgn rendahnya penghargaan akademisi Jerman terhadap Sosiologi tatkala itu. Tahun 1914 Simmel akhirnya diangkat sebagai dosen tetap di universitas kecil (Starsbourg), tetapi sekali lagi ia merasa selaku orang abnormal, disatu segi ia menyesal meninggalkan peminatan ceramahnya di Berlin, istrinya menyurati Max Weber, “Georg meninggalkan peminatnya dgn murung…mahasiswa di Berlin itu sangat simpatik & setia…Inilah keberangkatan ke puncak kehiduapan.” Disisi lain Simmel tak merasa menjadi potongan kehidupan di Universitas barunya itu. Ia menyurati istrinya Weber, “Hampir tak ada yg mampu kami laporkan, kami hidup menyendiri, tertutup, acuh tak acuh, terpencil dr kehidupan luar. Kegiatan akademis = 0, penduduknya..asing & bermusuhan dengan-cara membisu-membisu.”

Perang dunia I pecah segara sesudah Simmel diangkat menjadi dosen di Strasbourg, ruang kuliah diubah menjadi rumah sakit militer & mahasiswa ikut berperang. Demikianlah Simmel tetap menjadi tokoh marjinal di dunia akademis Jerman sampai kematiannya tahun 1918, Ia tak pernah mendapat karir akademis yg normal. Bagaimanapun Simmel menarik perhatian sejumlah besar mahasiswa di zamannya & kemasyurannya sebagai seorang sarjana terpilihara beberapa tahun.

Biografi Simmel yang lain mampu dibaca  [Preview##eye##] 
Sumber : Buku Teori Sosiologi Modern.