Sebutkan tujuan nikah ! (Jawabannya)

Sebutkan tujuan nikah ! tujuan memiliki arti berhubungan dgn maksud atau fungsi dlm hal ini menikah atau melaksanakan akad nikah.

Nikah kalau dengan-cara bahasa kan memiliki arti akada yg menghalalkan pergaulan laki-laki dgn perempuan yg bukan mahram kemudian mengakibatkan hak serta kewajiban.

Nah, tujuan atau maksud melaksanakan kada atau kontrakyg terikat halal dlm bergaul tersebut dimaksudkan untuk apa ?.

Sebutkan tujuan nikah !

Jawab:

Tujuan nikah atau menikah ialah

1. Untuk menyanggupi tuntutan naluri manusia yg asasi.
2. Untuk menerima ketenangan hidup
3. Untuk membentengi etika
4. Untuk mengembangkan ibadah pada Allah Swt.
5. Untuk menerima keturunan yg saleh
6. Untuk menegakkan rumah tangga yg Islami.

Begitulah jawabannya sahabat-sahabat. Belajar online kali ini, kata kuncinya ada pada tujuan bermakna fungsi atau maksud melalukan akad nikah.

Salah satunya karen menyanggupi naluri atau insting insan yg asasi / dasar atau pokok. Kan sebagai manusia punya naluri pokok untuk menikah. Dalam sebuah hadis bahkan disebutkan:

“Dari Abu Hurairah r.a, dr Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: “wanita dinikahi alasannya empat hal: karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya, & sebab agamanya. Nikahilah wanita karena agamanya, bila tak ananda akan celaka” (HR. Al-Bukhari & Muslim).

Kemudian pula untuk menpadatkan ketenangan dlm hidup, mirip yg disebutkan dlm surat Ar Rum ayat 21:

”Dan di antara gejala (kebesaran)-Nya ialah ia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dr jenismu sendiri, biar ananda condong & merasa tenteram kepadanya, & ia membuat di antaramu rasa kasih & sayang. Sungguh, pada yg demikian itu betul-betul terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi kaum yg berpikir.”

Lalu pula untuk membentengi tabiat, seperti yg disebutkan dlm hadis Riwayat Bukhari & Muslim:

Rasulullah saw. bersabda: “Wahai para cowok! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, sebab nikah itu lebih menundukkan persepsi, & lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yg tak bisa, maka hendaklah ia puasa (shaum), alasannya shaum itu mampu membentengi dirinya”.

Verifikasi

Catatan: jawaban di atas sebenarnya sih, pula ada di bahan pada halaman 129.