Berita Tentang Sosial​

info ihwal sosial​

Penjelasan:

Ekspos Anak di Media Sosial Berujung Kekerasan

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia — Tak bisa dibantah, kedatangan media sosial membuat sesuatu yg bersifat pribadi menjadi seolah-olah ‘milik’ publik. Termasuk di antaranya si buah hati kesayangan.

Media sosial menciptakan banyak orang bau tanah beramai-ramai menunjukkan laku si kecil yg menggemaskan. Beragam unggahan si anak membuat netizen terhibur & merasa gemas.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, kebiasaan mengekspose anak di media sosial dengan-cara tak langsung memberi peluang untuk menyebabkan si kecil selaku korban.

Dalam pemantauannya, fenomena ini sudah terjadi sejak 2-3 tahun ke belakang. “Dan ini [kebiasaan mengunggah foto anak] sangat memiliki dampak negatif,” tegas Arist, ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (19/7).

Dampak negatif itu dapat dilihat dr catatan kekerasan terhadap anak yg dimiliki Komnas Anak. Selama periode Januari-Juni 2019, tercatat 420 kekerasan terhadap anak. Sebanyak 86 masalah di antaranya disebabkan oleh ekspose anak di media umum. Artinya, sekitar 30 persen perkara kekerasan pada periode tersebut dipicu oleh hadirnya laris-laris menggemaskan anak di layar gawai.

Ini [kebiasaan mengekspose anak di media umum] dikategorikan memberi kesempatan untuk anak menjadi korban penculikan, pembunuhan, pelecehan seksual, & tindak kejahatan lain yg mampu mencederai anak,” kata Arist.

Sebagai orang dewasa, seyogianya orang renta bisa melindungi anak. Orang akil balig cukup akal diyakini paham betul mengenai apa saja risiko-risiko yg mengintai atas apa yg dilakukannya.

“Kalau ia [orang bau tanah] pengin melindungi anak-anaknya, ya, jangan [ekspose anak di media sosial]. Orang sampaumur semestinya sudah tahu risiko,” ujar Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, pada CNNIndonesia.com di Kantor KPAI, Jakarta, Selasa (23/7).

Risiko mengekspose tingkah laris anak di media sosial terperinci eksis. Jika orang tua peduli, lanjut Ratna, maka mereka harus berhati-hati.

“Jangan bikin akun pula lah untuk anak yg masih kecil sekali. Kecuali ia sudah 13 tahun minimal,” ujar Retno.

apakah berita gosip di media umum ini adalah cerminan pancasila? terangkan

menurut saya sih gak ya, soalnya informasi di medsos skrg kebanyakan terlalu bebas di muat, jadi nasehat saya selaku pengguna medsos dapat memilah apalagi dahulu & jgn lgsg percaya kepada suatu pemberitaan di medsos.

Seseorang yg mencari informasi & mempublikasikan beritanya di media sosial disebut

Jawaban:

Wartawan

Penjelasan:

maaf kalo salah

Banyaknya berita gosip yg tak benar di media sosial merupakan

berita tersebut merupakan isu yg masih belum terang bahwa itu info yg benar yg biasanya disebut hoax

acuan gosip terkini yg mengakbitkan perubahaan sosial adalah berita ihwal apa​

Jawaban:Berita wacana budaya luar negeri

Penjelasan:maaf kalo salah:(