Celana Ketat Mensugesti Organ Reproduksi Laki-Laki

Celana ketat tak cuma menjadi tren bagi kaum perempuan, karena banyak pula laki-laki yg menggunakannya. Ternyata celana ketat ini pula bisa berbahaya bagi kaum laki-laki, khususnya bagi organ reproduksinya.

Celana ketat mungkin merupakan pakaian yg paling tak nyaman digunakan, tetapi tetap saja busana jenis ini banyak disenangi oleh masyarakat. Selama ini cuma dikenali ancaman celana ketat bagi wanita, tapi celana ketat ini pula berbahaya bagi kaum laki-laki.

Seperti dikutip dari Askmen, Sabtu (11/9/2010) terdapat banyak sekali alasan bagi orang untuk menghindari penggunaan celana ketat. Selain menjadikan rasa tak tenteram, celana ketat pula sangat tak mudah dipakai & mampu mensugesti buatan sperma.

Alat reproduksi lelaki berada di luar badan, sehingga dipengaruhi oleh kondisi di sekeliling & busana yg digunakannya. Jika seseorang menggunakan celana ketat, maka akan membuat suhu disekitar alat reproduksinya menjadi meningkat & pastinya akan mensugesti produksi sperma.

Sebuah observasi menawarkan bahwa penggunaan celana ketat dlm jangka waktu panjang mampu menurunkan produksi sperma dengan-cara drastis. Hal ini disebabkan menggunakan celana ketat akan menciptakan suhu di sekitar testis akan menjadi lebih tinggi (panas) karena adanya tekanan dr celana tersebut.

Padahal testis insan tak mampu berfungsi dgn baik kecuali suhunya lebih dingin dr serpihan tubuh yang lain. Jika suhu testis dinaikkan hingga 98 derajat fahrenheit, maka sperma akan berhenti berproduksi. Tatkala produksinya terganggu, maka pengaruh negatifnya mampu berbulan-bulan. Jumlah sperma dapat lebih rendah, maut sperma serta mensugesti morfologi dr sperma itu sendiri.

Seperti diungkapkan dr Eddy Karta, SpKK dlm konsultasi detikHealth, pemakaian jeans ketat berkepanjangan untuk jangka waktu usang memang tak disarankan lantaran proses pematangan sperma memerlukan suhu 1-2 derajat lebih rendah dr suhu tubuh sehingga dapat berlangsung baik dlm kantung skrotum/zakar. Jika memakai jeans ketat, hal ini menyebabkan skrotum depresi ke atas yg berikutnya meningkatkan suhu skrotum sehingga mengusik proses pematangan sperma.

  Penyesuaian Diri Selaku Usaha Penguasaan (Mastery)

Dr Kurt Wharton, MD seorang ahli kesuburan menuturkan jika jumlah spermanya rendah, maka memakai celana boxer akan lebih baik dibandingkan dengan celana ketat. Mengenakan celana ketat untuk rentang waktu yg lama merupakan suatu kebiasaan yg buruk.

Selain penggunaan celana ketat, ada pula beberapa kondisi yg mampu mempengaruh buatan spema ialah jika mengalami demam, berendam di air panas & pula memangku laptop.[detik.com]