Faedah Terapi Permainan Bagi Anak

Terapi permainan/game yaitu suatu terapi interaksi sosial yg menyediakan peluang untuk mencar ilmu kemampuan sosial-emosional & meningkatkan ketahanan emosional. Sementara kebanyakan anak berguru keahlian sosial dr mengamati orang lain atau lewat instruksi yg eksplisit, yg lain belum belajar atau tak menerapkan kemampuan sosial pro & membutuhkan pengajaran suplemen, latihan & pembinaan. Kecenderungan alami anak-anak untuk bermain menyediakan cara yg sangat memotivasi untuk melibatkan mereka dlm mencar ilmu keterampilan sosial pro. Anak-anak cenderung dgn pribadi yg menyelesaikan dilema dgn aksi, kurangnya persahabatan, administrasi kemarahan & pembohong.

Membangun kekerabatan baik bisa rumit, utamanya bila seorang anak oposisi & tak menghargai perhatian ekstra yg ditawarkan. Permainan mampu memotivasi anak-anak dgn cepat, khususnya jika anak tersebut berada pada sekelompok kecil dgn sobat-teman. Beri mereka suatu dadu & beberapa kotak di papan tulis & mereka akan bermain dgn Anda sebagai sahabat seusianya.

Buang di beberapa insentif & sebelum mereka tahu itu, mereka sedang bersenang-senang, berbicara tentang gosip-berita yg diangkat dlm permainan & mempraktekkan keahlian gres. Sementara memainkan permainan, situasi pertentangan muncul dengan-cara alami, memperlihatkan kesempatan pada versi & mengajarkan keahlian sosial pro.

Dengan menggunakan sistem Life Space Interview (LSI), terapis, guru, orang tua & karir pelatih anak-anak mampu melalui krisis, menolong mereka memperoleh pengetahuan mereka sendiri & sikap orang lain sambil belajar bahasa resolusi pertentangan & tenggang rasa.

Terapi bermain memiliki faedah bagi anak-anak, yakni:

  1. Pertama, bawah umur ‘terjaga’ tatkala berhadapan dgn harapan ‘bermain’. Mereka eksklusif terlibat dlm suasana sosial yg mengajarkan kemampuan ketika mereka sedang bersenang-senang. Mereka yg erat dgn komponen-komponen bermain mirip turn-taking, hukum menjaga, menang, kalah & ko’operasi.
  2. Kedua, sementara bawah umur dengan-cara aktif terlibat dgn proses bermain game, tantangan sosial & emosional timbul dikala mendidik ‘atau krisis terjadi, sehingga menawarkan pengalaman belajar memiliki arti dgn segera.
  3. Ketiga, terapi bermain bawah umur dgn menyediakan lingkungan yg kondusif untuk mempraktekkan keahlian baru. Anak-anak merasa kalem & arus diskusi mudah dlm pengaturan ini.
  4. Keempat, observasi klinis dapat dikerjakan & disimpulkan tentang belum dewasa yg tak meningkatkan penggunaan keterampilan prososial sehabis pembelajaran tambahan & pemanduan praktek. Adanya sindrom organik, dilema kesehatan mental atau masalah derma anak perlu diselidiki.

Kemajuan permainan pada pengembangan keterampilan & kompleksitas dgn konsentrasi yg besar lengan berkuasa pada intervensi permulaan, mulai dr usia 4-14. Permainan dapat dipakai dengan-cara berurutan selama enam hingga delapan ahad & satu sesi untuk menutup keahlian tertentu. Anak-anak muda akan mulai dgn permainan ‘Persiapan Bersama’ & melakukan pekerjaan dgn  ‘Teman yg Ramah’ & mungkin untuk ‘Pemikir Ulang’.

Anak-anak berusia delapan atau sembilan atau yg lebih tua akan mulai dgn ‘Teman yg Ramah’, Pengusik ‘atau Pemikir ulang, tergantung pada pengembangan keahlian yg diharapkan. Permainan dapat digunakan dgn individu, golongan atau bawah umur seluruh kelas.

Diterjemahkan dr bukunya Robyn Hromek yg berjudul Game Time

  Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk)