close

Pemahaman Media Pembelajaran Multimedia

Pengertian Media Pembelajaran Multimedia

Semula media pembelajaran hanya dipandang selaku alat bantu guru/ alat peraga. Namun seiring perkembangan IPTEK, terjadilah perubahan fungsi media pembelajaran selaku alat bantu/ alat peraga guru menjadi media pembelajaran yg mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai sarana bisa memberikan pesan sekaligus pesan itu sendiri. Media pembelajaran mesti mampu memenuhi kebutuhan siswa & disusun dgn menimbang-nimbang keterampilan & pengetahuan yg dimiliki siswa. Serta mengenang kemampuan siswa dlm memahami isi pelajaran tersebut. Selain itu, media tersebut harus diadaptasi dgn bahan mencar ilmu yg akan disampaikan oleh guru. Kegunaan media pembelajaran berdasarkan Suharto (1988:113) yakni untuk memberi ilustrasi konsep ataupun memberi kejelasan kepada materi yg diajarkan.

Istilah multimedia berkenaan dgn penggunaan aneka macam jenis/bentuk media dengan-cara berurutan maupun simultan dlm menghidangkan suatu informasi (Smaldino, 2005, dikutip dr Anitah, 2008: 60). Pendapat senada menyebutkan bahwa multimedia dipakai untuk mendeskripsikan penggunaan banyak sekali media dengan-cara terpadu dlm menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran (Hefzallah, 2004, dikutip dr Anitah, 2008: 60).

Komputer sebagai media yg mutakhir mampu mengambil alih fungsi sebagaian besar media yg telah disebutkan sebelumnya. Komputer mampu memadukan/ memadukan media grafis/ visual & media audio, sehingga media yg gres dihasilkan lebih berdayaguna & sempurna guna, dimana suatu kesatuan menjadi lebih baik ketimbang jumlah dr bagian – bagiannya.

Mc Cormick (1996, dikutip dr Moeljadi 2006:20) mendefinisikan multimedia sebagai variasi dr tiga elemen rancangan pesan yakni suara, gambar, & teks. Moeljadi (2006: 20) menyimpulkan pembelajaran dgn multimedia ialah pembelajaran yg terjadi tatkala siswa menerima keterangan dengan-cara multimedia yaitu dlm format desain pesan paduan gambar – gambar & kata – kata yg dipresentasikan dlm waktu & kawasan yg sama.

Dari beberapa persepsi diatas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran mampu diartikan sebagai aplikasi multimedia (teks, audio, video, grafis, diagram, gambar, chart, animasi, & lain – lain) dengan-cara serasi dgn derma teknologi komputer sehingga menghasilkan sesuatu sinergi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu untuk memberikan pesan (pengetahuan, kemampuan, & perilaku) sehingga terjadi proses berguru.

Karakteristik Media Pembelajaran Multimedia

Sebagai salah satu komponen dlm tata cara pembelajaran, pemilihan & penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi & pula evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran ialah:

  • Memiliki lebih dr satu media yg menyatu, contohnya memadukan unsur audio & visual
  • Bersifat interaktif, dlm pemahaman mempunyai kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna
  • Bersifat mampu berdiri diatas kaki sendiri, dlm pengertian memberi kepraktisan & kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Dari keragaman jenis & kemampuan media pembelajaran, yg menjadi pokok perhatian utama dlm pemanfaatan media untuk komunikasi yakni sejauh mana media yg bersangkutan mendukung tujuan pembelajaran agar tercapai.

Pemilihan Multimedia

Beberapa aspek yg perlu diperhitungkan dlm penyeleksian multimedia (Duffy, 2003, dikutip dr Anitah, 2008: 91-92):

a. Kesesuaian dgn kurikulum

Seluruh komponen dr media yg dipilih, berhubungan untuk menunjang konsep- konsep kunci kurikulum & pencapaian tujuan dengan-cara signifikan.

b. Interaksi pebelajar

Multimedia yg diseleksi memberi peluang yg luas pada pebelajar untuk berinteraksi & menunjukkan motivasi yg signifikan.

c. Mendukung materi pembelajaran

Media yg dipilih menambahkan kualitas materi pembelajaran dengan-cara luas, mudah dipakai, & merupakan kunci untuk pencapian tujuan pembelajaran.

d. Mudah dimanfaatkan

Semua produk multimedia yg dipakai mudah pemanfaatannya & memperlihatkan kejelasan pada pebelajar ihwal materi yg dipelajari.

e. Kualitas teknis

Cara kerja media tak mengandung pertentangan, atau persoalan- duduk perkara teknis, & gampang dipasang, diperbaiki. Dalam pemilihan multimedia, hal yg perlu diperhatikan yaitu bahwa pebelajar mampu memakai media dengan-cara interaktif.

Kerucut pengalaman

Pengertian Media Pembelajaran Multimedia

Gambar memperlihatkan bahwa pengalaman insan digambarkan selaku suatu kerucut, yg dimulai dr pengalaman eksklusif hingga dgn pengalaman yg paling absurd yakni belajar melalui lambang kata – kata (Dale, 1956, dikutip dr Anitah, 2008: 55).

Gambar Kerucut Pengalaman (Dale, 1956:43) Dale dlm Anitah (2008: 56-60) yg terkenal dgn kerucut pengalaman (The Cone of experience) mengemukakan bahwa pengalaman langsung seseorang diperoleh lewat menyaksikan, mendengar, memegang, merasakan, menjamah, membaui. Pengalaman eksklusif ini merupakan dasar kerucut. Tingkat kedua pada kerucut yaitu pengalaman tiruan.Pengalaman tiruan, merupakan sesuatu yg dibuat tiruan, yg berlawanan dgn aslinya, baik ukuran, kompleksitas, atau keduanya. Tingkat ketiga yaitu pengalaman bersandiwara. Partisipasi akseptor dlm sandiwara, dapat menolong lebih erat dgn realita tertentu yg tak terdapat pada pengalaman langsung.

Tingkat keempat yakni demonstrasi, merupakan penjelasan visual dr suatu fakta, wangsit, atau proses yg penting. Dalam demonstrasi ada dua kemungkinan yakni pertama, pebelajar hanya memperhatikan & kedua, pebelajar terlibat mengerjakan sesuatu. Tingkat selanjutnya yakni karya rekreasi, pebelajar menyaksikan orang lain menjalankan sesuatu. Pengamatan yg dikombinasikan dgn partisipasi akan lebih bermakna. Tingkat keenam yaitu bazar, dengan-cara esensial merupakan sesuatu yg dilihat oleh pengamat. Tingkat ketujuh yaitu televisi & gambar bergerak, pengalaman dgn gambar bergerak menekankan pada waktu & ruang. Tingkat kedelapan adalah gambar diam, radio & rekaman, lebih efektif dipakai dengan-cara perorangan. Tingkat kesembilan adalah lambang visual, pada tahap ini pebelajar dihadapkan pada sesuatu yg absurd. Tingkat yg paling tinggi yaitu lambang kata – kata, merupakan puncak kerucut pengalaman, semua tampilan beralih dr sesuatu yg riil.

Klasifikasi Dale tersebut dipakai dlm menentukan media apa yg paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu. Jika pengalaman berguru makin menuju tingkat konkrit maka hasil yg diraih akan kian tinggi.

Walaupun demikian, kita tak dapat menentukan begitu saja media yg paling baik, sebab berhubungan pula dgn materi yg akan disajikan & tujuan pembelajarannya sendiri. Untuk itu, mampu dilihat pada tabel tingkat stimulus yg dihasilkan oleh media dlm mencapai tujuan pembelajaran.

Tabel Tingkat Stimulus Yang Dihasilkan Oleh Media Pembelajaran Dalam

Tabel-Tingkat-Stimulus

Sumber : Tresna Sastrawijaya (1988:179)

Dari banyak sekali teori diatas sungguh jelas bahwa media pembelajaran mempunyai karakteristik & peranan masing – masing dlm memutuskan kesuksesan proses belajar mengajar. Hal ini memberi pengertian bahwa tak semua tujuan berguru yg lain. keberagaman media pembelajaran mengharuskan seorang guru untuk selektif memilih media yg sesuai dgn tujuan pembelajaran.

Multimedia memperlihatkan potensi untuk berguru tak cuma dr satu sumber berguru seperti guru, namun menunjukkan potensi pada subjek menyebarkan kognitif dgn lebih baik, inovatif & inovatif.

Jenis – jenis multimedia

Smaldino, dkk (2005, dikutip dr Anitah 2008: 62-66) mengemukakan jenis – jenis multimedia sebagai berikut:

a. Multimedia kits

Merupakan kumpulan bahan – bahan yg berisi lebih dr satu jenis media yg diorganisasikan sekitar satu topik. Jenis ini ini termasuk CD-ROM, slides, audiotapes, videotapes, gambar membisu, media cetak, OHT, peta, lembar kerja, skema, grafis, objek, versi. Beberapa multimedia kits didesain untuk digunakan guru dlm penyajian di kelas. Sebagian didesain untuk dipakai pebelajar dengan-cara perorangan atau kelompok kecil.

b. Hypermedia

Merupakan media yg memiliki komposisi materi –materi yg tak berurutan. Hypermedia mengacu pada software komputer yg memakai unsur – unsur teks, grafis, video & audio yg dihubungkan dgn cara yg mampu memudahkan pemakai untuk beralih ke suatu keterangan. Pemakai mampu memilih cara yg unik sesuai gaya berpikir & cara memproses informasinya sendiri. Hypermedia didasarkan teori kognitif ihwal bagaimana seseorang menstruktur pengetahuannya & bagaimana yg bersangkutan berguru.

c. Media interaktif

Yaitu media yg meminta pebelajar mempraktekkan keterampilan & menerima balikan. Media interaktif berbasis komputer menciptakan lingkungan berguru multimedia dgn ciri – ciri baik video maupun pembelajaran berbasis komputer. Ini merupakan suatu tata cara penyuguhan pelajaran dgn visual, bunyi, & materi video, disuguhkan dgn kendali komputer sehingga pebelajar tak cuma mampu menyaksikan & mendengar gambar & bunyi, tetapi pula memberi tanggapanaktif.

d. Virtual Reality

Media yg melibatkan pengalaman multi sensori & berinteraksi dgn fenomena sebagaimana yg ada didunia positif. Virtual reality merupakan salah satu aplikasi teknologi berbasis komputer yg modern. Ada beberapa tingkat virtual reality, dr komplek, menggeluti ke lingkungan virtual, menambah, atau berpartisipasi dengan-cara parsial, ketingkat desktop, bermakna pemakai menggunakan komputer untuk menyaksikan jendela realita.

e. Expert system

Paket software yg mengajarkan pada pebelajar bagaimana memecahkan duduk perkara yg kompleks dgn menerapkan kebijakan para hebat dengan-cara kolektif dilapangan. Setelah komputer menjadi realita, para jago tergugah oleh apa yg dilihat selaku pararel antara bagaimana otak manusia melakukan pekerjaan & bagaimana komputer dapat berguru sebaik mengulang & menyusun informasi. Eksperimen para ahli tersebut menjinjing ke permainan komputer, yg balasannya hingga pada apa yg disebut metode expert.

Manfaat Multimedia Pembelajaran

Apabila multimedia pembelajaran diseleksi, dikembangkan & dipakai dengan-cara tepat & baik, akan memberi manfaat yg sungguh besar bagi guru & siswa. Secara lazim, faedah yg mampu diperoleh ialah proses pembelajaran lebih menawan, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan & proses berguru mengajar dapat dimana saja & kapan saja, serta perilaku belajar siswa dapat ditingkatkan.

Subagio (2006:19) memberi acuan manfaat lain mengenang terdapat keunggulan dr sebuah multimedia pembelajaran, yaitu:

  • Memperbesar benda yg lebih kecil & tak tampak oleh mata, mirip kuman & elektron, & lain – lain.
  • Memperkecil benda yg sangat besar yg tak mungkin dihadirkan disekolah, seperti gajah, rumah, gedung, gunung, & lain – lain.
  • Menyajikan benda atau kejadian yg kompleks, rumit, & berlangsung cepat atau lambat, mirip tata cara badan insan, bekerja suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga, & lain-lain.
  • Menyajikan benda atau insiden yg jauh, seperti bulan, bintang, salju & lain – lain.
  • Menyajikan benda atau insiden yg berbahaya, seperti letusan gunung merapi, macan, racun, & lain – lain.
  • Meningkatkan daya tarik & perhatian siswa

Kelebihan multimedia ialah menarik indera & menarik minat, lantaran merupakan campuran antara bimbingan, bunyi & gerakan. Lembaga riset & penerbitan computer, Computer Technologi Research (CTR), menyatakan orang cuma bisa mengenang 20% dr yg dilihat & 30% dr yg didengar. Tetapi orang mampu mengingat 50% dr yg dilihat & didengar & 80% dr dilihat, didengar & dikerjakan sekaligus. Para penunjang multimedia menyatakan bahwa bila media aneka macam indera dikombinasikan, imbas yg dihasilkan melampaui penjumlahan penggalan – bagiannya (Suyanto, 2004: 31).

Sedangkan Miarso (1984: 61) menyimpulkan bahwa kelebihan media video antara lain sebagai berikut: memiliki semua kesanggupan yg dipunyai media audio, visual, maupun film, mampu merangkum berbagai macam media dlm satu program, dapat dipakai berbagai efek & teknik yg tak dipunyai oleh media lain, dapat menghadirkan sumber yg sukar & langkah, penggunaannya tak membutuhkan ruangan yg gelap.

Ada beberapa pola pemanfaatan media yg tak sesuai, yakni

  1. cara kerja jantung divisualisasikan dgn gambar. Padahal untuk menjelaskan cara kerja jantung, akan lebih baik menggunakan animasi daripada gambar diam,
  2. untuk menerangkan teknik membuat keramik akan lebih baik memakai video dr pada gambar / foto orang yg sedang membuat keramik,
  3. untuk menjelaskan proses terjadinya gunung meletus akan lebih baik menggunakan animasi atau video daripada gambar saja.

Ada perkara lain yg sering timbul, ialah karena terlalu bergairah, pengembangan multimedia pembelajaran menampilkan semua koleksi gambar yg dimiliki tergolong efek – imbas animasi & simulasi yg ia kuasai kedalam multimedia pembelajaran, walaupun bahwasanya tak terlalu penting & efektif dlm menolong proses pembelajaran.

Penggunaan media dlm pembelajaran bermaksud supaya aktivitas tersebut berjalan dengan-cara tepat guna & berdayaguna, sehingga mutu pendidikan mampu ditingkatkan. Seorang guru mesti berupaya agar materi pelajaran yg disampaikan mampu dimengerti & mampu diserap oleh siswa dgn baik. Untuk memudahkan siswa menerima materi tersebut, Latuheru (1988: 15) menyarankan guru perlu mengusahakan supaya anak didik dapat menggunakan sebanyak mungkin alat indera yg dimiliki. Makin banyak alat indera yg digunakan untuk mempelajari sesuatu, makin gampang diingat apa yg dipelajari.

Oleh lantaran itu, pemilihan media yg sempurna & pula berkaitan sungguh menentukan. Banyak dr media pembelajaran, karena kekurangan waktu, atau mungkin keterampilan atau pengetahuan yg terbatas, masih ditemui ketidakrelevanan atau ketidakharmonisan penyeleksian media. Apabila multimedia pembelajaran diseleksi, dikembangkan, & digunakan dengan-cara tepat & baik, akan memberi faedah yg sangat besar bagi para guru & siswa.

Multimedia Pembelajaran VCD

Video Compact Disk (VCD) yakni suatu perangkat yg berbentuk piringan yg berfungsi untuk menyimpan data dlm bentuk gambar & bunyi. Sedangkan pengertian VCD pembelajaran ialah suatu media yg dirancang dengan-cara sistematis dgn berpedoman pada kurikulum yg berlaku & dlm pengembangannya mengaplikasikan prinsip – prinsip pembelajaran sehingga acara tersebut memungkinkan akseptor didik mencerna materi pelajaran dengan-cara lebih gampang & menarik Secara fisik video/ VCD pembelajaran merupakan acara pembelajaran yg dibungkus dlm kaset video atau VCD & dihidangkan dgn memakai peralatan VCD player serta TV monitor. Cara memanfaatkanya sesuai keperluan & karakteristik materi & masing-masing acara, misalnya:

  1. Program diputar dr permulaan hingga simpulan & dibarengi dgn diskusi atau tanya jawab, kemudian dilanjutkan dgn penilaian
  2. Program diputar pecahan per potongan, kemudian dapat diselingi dgn diskusi penjelasan atau bermain peran & diakhiri dgn evaluasi
  3. Dengan cara lain yg diubahsuaikan dgn keperluan pembelajaran

Pemanfaatan program video pembelajaran ini dapat dijalankan dengan-cara klasikal, kalangan kecil, atau individual.

a. Pola klasikal

Pola klasikal ialah pola pemanfaatan video pembelajaran yg dilaksanakan dengan-cara terpadu dgn aktivitas pembelajaran dikelas

b. Pola kelompok kecil

Jika acara video dimanfaatkan oleh sekelompok kecil siswa (antara 5-10 orang), maka pemanfaatan program tersebut disebut pola golongan kecil. Pola ini akan lebih efektif bila dikaitkan dgn peran kalangan

c. Pola perorangan

Secara individual siswa diperkenankan memanfaatan program video pembelajaran baik disekolah maupun dirumah masing – masing

Kelebihan video berdasarkan Sadiman (1986: 76-77) yaitu:

  1. Dapat menarik perhatian untuk periode – periode yg singkat dr rangsangan luar yang lain.
  2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton mampu memperoleh keterangan dr andal-andal/seorang ahli.
  3. Demonstrasi yg susah bisa disediakan & direkam sebelumnya sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya.
  4. Menghemat waktu & rekaman dapat diputar berulang-ulang.Kamera TV bisa memperhatikan lebih bersahabat objek yg berbahaya seperti macan.
  5. Keras lemah bunyi bisa dikelola & disesuaikan bila akan disisipi komentar yg akan didengar.
  6. Gambar proyeksi bisa di-“beku”kan untuk diamati dgn seksama.
  7. Guru bisa mengatur dimana ia akan menghentikan gerakan gambar tersebut, kontrol sepenuhnya ditangan guru.
  8. Ruangan tak perlu digelapkan waktu penyajiannya.

Demikianlah ulasan mengenai pemahaman media pembelajaran multimedia yg kami rangkum dr banyak sekali sumber buku. Semoga mampu memberikan pencerahan & pengetahuan ilmu mengenai pengertian media pembelajaran multimedia.

  kumpulan zat yang tergolong isolator adalah