Pengertian Imitasi dalam ilmu sosial

Jika dr sisi bahasa Imitasi berasal dr Bahasa Inggris yakni imitation yg mempunyai arti sebagai peniruan atau memalsukan. Sehingga dlm ilmu sosial palsu merupakan proses individu menjiplak atau menggandakan individu yg lain dlm kehidupan bermasyarakat. Dalam penduduk menggandakan lazimnya terjadi dengan-cara otomatis karena adanya pergaulan antar individu sehingga menjadikan sikap yg hampir seragam.

 

Jenis artifisial bisa dibagi menjadi dua sesuai dgn pendapat Baldwin yakni :

1. Deliberate Imitation, yaitu : peniruan dengan-cara sengaja dgn tujuan tertentu yg disadari pelaku palsu. Sebagai pola : seseorang yg meniru gaya pakaian Punk dgn sengaja sebab mengenali filosofi & makna dr pola hidup itu merupakan simbol penentangan kepada pemapanan atau anti kapitalis. .

2. Non Deliberate Imitation yaitu peniruan yg dilaksanakan tanpa sebuah maksud atau tujuan tertentu (cuma ikut-ikutan saja). Misalnya : seorang anak ikut menggunakan baju seperti punk namun cuma ikut-ikutan tanpa tahu filosofi dr pakaian tersebut.

 

Syarat terjadi artifisial

a. Adanya wawasan awal apa yg akan diimitasi dr orang lain & pihak yg akan melaksanakan imitasi mengenal pihak yg akan diimitasi.

b. Pihak yg akan diimitasi mempunyai prestasi atau mendapat penghargaan dengan-cara sosial dr penduduk sehingga layak untuk diimitasi.

c. Adanya minat atau ketertarikan dr pihak yg akan mengimitasi pada seseorang yg menjadi versi imitasinya.

d. Adanya kekaguman atau rasa suka pada seseorang sehingga memunculkan cita-cita untuk memalsukan orang tersebut.

 

Hukum palsu

1. The law of the internal the exotic yg artinya artifisial terhadap budaya sendiri akan lebih mudah ketimbang budaya abnormal.

2. The law of descent individu dgn kedudukan di atas akan menjadi objek artifisial individu yg memiliki kedudukan lebih di bawah.

  Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengabdian Sesuai dengan Profesi Merupakan Salah Satu Bentuk Bela Negara Menurut UU Nomor 3 Tahun 2002 ?

3. The law of geomterical progression yakni sebuah peniruan niscaya ada sumber asalnya.

 

Tahapan palsu

Terdapat tiga tahap terjadinya artifisial

a. Tahap proyeksi merupakan tahap pertama yg menawarkan kesan bagi individu terhadap sesuatu yg baru. Kesan ini memunculkan minat artifisial dlm diri individu.

b. Tahap subjektif merupakan sikap insan untuk mendapatkan sesuatu yg dia artifisial, tahap ini belum ada filter atau kekuatan untuk menguasai palsu tersebut, sehingga condong mengambil sesuka hati.

c. Tahap objektif merupakan tahap seseorang sudah bisa hal-hal yg ia palsu sehingga ia bisa menjadi individu yg mirip dgn individu yg ia palsu.

 

Akibat palsu

a. Positif

– Bisa menciptakan seseorang berperilaku laris yg lebih baik

– Adanya sikap yg seragam dlm masyarakat sehingga menguatkan tata cara sosial

– Individu mendapat wawasan atau ilmu dr objek yg ia artifisial

b. Negatif

– Sulit menyebarkan diri alasannya adalah terpaku pada artifisial yg ia temukan

– Sulit berfikir kritis alasannya adalah lazimnya cuma menjadi pengikut & kurang mengetahui filosofi apa yg diimitasi

– Bisa terjadi kesalahan / kekeliruan dengan-cara massal di penduduk kalau yg diimitasi sesuatu yg negatif