Konflik dalam kehidupan sosial

Menurut Kartono,  pengertian pertentangan yaitu suatu proses sosial yg memiliki sifat antagonistik yg adakala tak mampu diselaraskan yg disebabkan kedua belah pihak yg mengalami pertentangan mempunyai struktur nilai,tujuan & sikap yg berlawanan yg terlihat dr tingkah laku yg memperlihatkan perlawanan  baik dengan-cara pribadi, tak pribadi, terkontrol, halus, tersembunyi ataupun dengan-cara terbuka dgn beberapa langkah-langkah yg menjurus pada kekerasan fisik.
Sedangkan usulan Robert M.Z.   dia mengartikan pertentangan yakni sebagai suatu usaha dgn tujuan untuk menerima hal-hal khusus,  seperti laba, kekuasaan, nilai & status dlm lingkungan penduduk .  Dalam kaitan itu seseorang mesti bisa mengalahkan pesaingnya.  Terjadinya konflik tercipta karena adanya benturan kepentingan & kekuatan dr satu individu dgn individu yang lain ataupun satu kalangan dgn kalangan lainnya untuk memperoleh & memperebutkan sumber daya yg yang jumlahnya terbatas.

Faktor penyebab konflik
Konflik terjadi lantaran adanya perbedaan,  beberapa perbedaan yg menjadikan Konflik terjadi yaitu selaku berikut:
1.  perbedaan perorangan atau individu
Setiap manusia mempunyai abjad yg berlainan, huruf tersebut terbentuk dr dlm dirinya & ditempa oleh lingkungan. Masing-masing insan mempunyai perilaku yg unik yg berlawanan dgn manusia yang lain. Perbedaan sikap tersebut memunculkan rasa suka & tak suka dr masing-masing individu. Yang alhasil mampu membuat konflik.  Misalnya:  pandangan orang kepada musik dangdut,  sebagian orang akan merasa terhibur dgn musik tersebut, tetapi sebagian yg lain akan merasa terganggu & tak suka dgn musik tersebut.
2.  perbedaan kebudayaan
Kebudayaan yg berlainan-beda pada setiap masyarakat  memunculkan aksara yang  perbedaan dr masing-masing kalangan masyarakat.  Setiap masyarakat mempunyai norma & nilai sosial yg berbeda-beda. Perbedaan inilah yg menyebabkan pertentangan yg sukar dikesampingkan kalau kedua kalangan itu berjumpa ,  Hal ini disebabkan lantaran adanya perbedaan tingkat persyaratan tentang layak atau tak pantas, sopan & tak sopan ataupun wacana suatu berguna atau tak berguna.
3. perbedaan kepentingan
Setiap anggota penduduk mempunyai kepentingan yg berlainan-beda dlm aneka macam sektor kehidupan.  Dalam bidang ekonomi, politik, sosial-budaya, politik & sektor yang lain memberikan warna terhadap kepentingan-kepentinganyang ada dlm masyarakat. Sebagai misal:  tatkala Pemilu terjadi pertentangan kepentingan karena setiap partai saling berkompetisi untuk menerima bantuan dr rakyat.
4. pergantian-pergeseran norma & nilai yg berlangsung dgn cepat
Karena beberapa hal,  norma & nilai dlm penduduk mampu berubah dengan-cara cepat. hukum atau undang-undang bisa dibuat untuk mengikuti keadaan dgn situasi & perkembangan dunia yg ada. misalnya hukum Dua Anak Cukup yg dibentuk oleh pemerintah biar mampu menghemat laju pertumbuhan penduduk,  namun aturan ini tak sepenuhnya bisa berjalan dgn tanpa hambatan karena masih ada sebagian masyarakat yg beropini ” banyak anak banyak rejeki” perbedaan pengertian ini mampu menjadikan pertentangan di dlm masyarakat, lantaran sebagian setuju & sebagainya lain tak baiklah.  Maka dr itu  norma atau hukum mesti disosialisasikan dgn baik & masyarakat pula harus segera atau secepatnya mengikuti keadaan dgn norma-norma yg baru.
Akibat-akhir pertentangan
A. Renggangnya relasi individu-individu dlm masyarakat
B. Adanya pergeseran pada kepribadian individu yg mengalami konflik
C. hancurnya harta benda  & adanya korban jiwa
D.  memunculkan solidaritas dlm internal golongan
E. hadirnya kemudahan,  dominasi,  & penguasaan terhadap kelompok yg mengalami kekalahan
Cara mengatasi konflik
1. Kolaborasi, cara ini dijalankan dgn meminimalisir ketegangan dr masing-masing pihak untuk memulai perundingan & diskusi wacana akar duduk perkara konflik serta berusaha untuk memecahkan masalah tersebut.
2.  Tawar-menawar, kedua belah pihak bisa mengajukan tawaran-ajuan  terhadap permintaan yg mereka kehendaki,  ajuan ajuan tersebut mampu dikompromikan dgn saling meminimalkan tuntutan-tuntutan yg ada,  sehingga bisa tercapai suatu komitmen menuju perdamaian.
3. Menyesuaikan diri dgn impian orang lain, individu mampu melakukan  penyesuaian-adaptasi pada dirinya supaya Geisha sesuai dgn keinginan orang lain disekitarnya. Hal ini dilakukan semoga kehidupan menjadi serasi dgn kehidupan orang lain yg ada di penduduk .
4. Memaksakan kehendak,  cara ini dijalankan dgn usaha untuk mengungguli konflik yg ada. Dengan  kemenangan yg diperoleh akan bisa memaksakan kehendak pada pihak yg kalah & segera sehabis itu konflik mampu selsai.

5.  Menghindar,  mungkin cara ini yg paling biasa dilakukan,  apabila ada konflik yg akan terjadi maka cara yg paling mudah ialah menyingkir dari dgn menjauhi individu atau kelompok yg memiliki peluang berkonflik dgn kita.
  Mengapa Indonesia mengimpor smartphone padahal mempunyai kemampuan memproduksi sendiri