dia dilepas ayahnya digerbang depan rumahnya.
“Tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina.
Jangan pulang sebelum benar-benar jadi orang.”
Dua puluh tahun yg kemudian ia tidak punya celana yg cukup pantas untuk dipakai ke kota.
Terpaksa ia pakai celana ayahnya.
Memang agak kedodoran, namun cukup keren juga.
“Selamat jalan. Hati-hati, jangan sampai celanaku hilang.”
Kalimat kritik yg sesuai dgn puisi tersebut yaitu
Diksi yg dipakai dlm puisi tersebut terlalu lugas & sederhana.
Pembahasan:
Puisi tersebut menggunakan diksi yg lugas & sederhana. Pembaca dapat mengerti makna puisi cuma dgn sekali membacanya. Diksi yg digunakan yaitu diksi sehari-hari. Penyair meminimalisasi penggunaan kata bermajas & berarti konotatif.