7 Contoh Teks Narasi Sugestif Pendek Bahasa Indonesia

Siang itu, Andi melamun seorang diri di kamar kos sambil memegang foto keluarganya. ia menciumi kedua orang tua pada foto itu untuk mengobati rasa rindunya. Ayahnya berjulukan Santoso & ibunya bernama Julaeha.

Andi kembali mengingat pesan almarhum ayah. Sebelum meninggal beberapa hari kemudian, ayahnya meminta Andi segera menemui ibunya. Andi terpisah dgn sang ibu karena faktor ekonomi.

Ibunya harus bekerja ke kota & meninggalkan Andi berdua saja dgn ayahnya. Andi pun bertekad esok pagi mencari ibunya berbekal secarik kertas berisi catatan alamat rumah terakhir ibunya yg masih tersimpan rapi oleh ayahnya.

Pagi pun menjelang. Andi bersiap pergi menemui ibunya. Rupanya alamat itu cukup jauh dr alamat kosnya, Andi harus menelusuri jalan setapak sebuah gang sempit.

Pada pojok jalan, Andi melihat warung kelontong dgn perempuan paruh baya berambut pendek sebahu yg sedang berdiri depan warung. Perempuan paruh baya itu terlihat berbincang santai dgn perempuan berhijab yg berada dlm warung.

Tanpa berpikir panjang, Andi eksklusif berjalan menghampiri kedua perempuan itu & menanyakan alamat yg dimaksud. Saat Andi menyebut nama ibu kandungnya, wanita paruh baya itu mengaku kalau Julaeha adalah namanya. Andi kagetbukan main saat mendengar pengukuhan wanita tersebut.

Kemudian, alamat yg dimaksud Andi adalah pula alamat wanita itu. Dengan keheranan, wanita paruh baya balik mengajukan pertanyaan, siapakah Andi sebenarnya. Tak kuat menahan tangis, Andi menyebutkan namanya & nama ayahnya yg telah berpulang.

Keduanya kemudian berpelukan sambil menangis sesenggukan. Andi tak percaya mampu bertemu kembali dgn ibu kandungnya.

Begitu pun Julaeha sama sekali tak menduga yg berdiri di hadapannya merupakan Andi, anak kandung satu-satunya yg terpisah selama 15 tahun.

“Aduh, mulutku sakit, tak bisa makan,” ujar Shifa yg meringis kesakitan pada ibunya. Selama dua hari ini, nafsu makan Shifa menyusut lantaran sariawan. Ibunya pun berupaya menghibur Shifa & mengingatkannya supaya menghemat kegiatan bermain & memperbanyak istirahat tidur siang.

Keesokan harinya, Shifa menuruti saran ibunya. Setengah jam sehabis makan siang, Shifa beranjak ke tempat tidur & beristirahat. Kebiasaan baik ini Shifa kerjakan selama beberapa hari.

Benar saja, lambat laun sariawannya pun mengecil & menghilang. Aktivitas Shifa kembali normal & nafsu makannya kian meningkat.

Beberapa hari kemudian, sang ibu merasa keheranan. Sebenarnya, apa hubungan sariawan dgn tidur siang? Setelah menganalisis selama beberapa hari, rupanya kurang istirahat menjadikan sariawan yg merupakan “bawaan” dr ayahnya yg pula mengalami hal serupa.

Saat ayahnya terlalu banyak pekerjaan & tak istirahat yg cukup, pada ketika itulah sariawan bermunculan satu per satu pada mulutnya. Entah sugestif atau tidak, sejak dikala itu kalau ingin cepat sembuh dr sariawan. maka Shifa & ayahnya memperbanyak durasi waktu tidur siang.  

Akhir pekan ini, Rianti sangat bergembira karena orang tua mengajaknya liburan ke Bogor. Keinginan Rianti bahu-membahu sederhana, ingin naik delman & memberi makan rusa di istana Bogor. Orang renta Rianti pun dapat mengabulkan keinginan Rianti pada hari Minggu pagi.

Biasanya, suasana kota Bogor sangat ramai pada selesai pekan. Rianti bersama ayah & ibu memutuskan berangkat pagi-pagi sekali supaya tak terjebak kemacetan.

Sekitar pukul 7 pagi, mereka sudah tiba di seberang istana Bogor. Hal pertama yg Rianti lakukan yaitu berbelanja wortel pada pedagang wortel yg berjejer di pinggir jalan.

Selanjutnya, Rianti bareng orang bau tanah menyeberangi jalan menuju pagar istana Bogor. Dari balik pagar besi itulah, Rianti dapat melihat kumpulan rusa yg sedang asyik makan rumput di halaman istana.

Tanpa menanti lagi, Rianti langsung menyodorkan wortel di tangannya pada rusa. Tapi ternyata rusa menghindari wortel bantuan Rianti & malah mengkonsumsi sayuran kangkung dr pinjaman pengunjung lainnya.  

Rianti tak merasa kecewa melainkan tertawa melihat peristiwa itu. “Rusanya tidak mau wortel, Ma, maunya kangkung hahaha,” ucap Rianti kegirangan.

Tidak usang kemudian, Rianti & orang renta menaiki delman & melanjutkan perjalanan mengelilingi kebun raya Bogor selama hampir satu jam. Pada tamat perjalanan, Rianti bergembira & berterimakasih pada orang renta lantaran sudah mewujudkan keinginannya untuk liburan di kota hujan.

“Sengaja gue tak memberitahu Nabila kalau kami akan ke wisma isolasi khusus pasien covid-19. Nabila akan merasa takut & gundah. Sehingga, malah bisa membuatnya tak ingin ikut bareng kami. Namun, sebelum ke wisma isolasi, kami mengikuti saran Pak Hasan. Kami bersedia untuk mengikuti test swab dahulu di puskesmas.

Tiga hari kemudian, kesannya menyatakan kami sekeluarga positif covid-19. Kami bergegas menuju wisma isolasi. Ditambah kondisi Sofie yg makin menurun, mengeluh sesak napas & nyeri dada.”

Suasana masjid At-Tohir tampaksepi pada Jumat sore ini. Seorang laki-laki berbaju hitam & berhelm full face terlihat mengendarai motor memasuki halaman masjid.

Pintu pagar masjid memang tak terkunci. Setelah memastikan kondisi sekitarnya tak ada orang yg berlalu-lalang, pria tersebut bergegas masuk ke teras masjid untuk mengambil kotak amal.

Dia merasa tak ada seorang pun yg menyaksikan tindakan tercelanya pada bulan suci Ramadhan ini. Setelah berhasil mengangkat kotak amal, ia eksklusif mengendarai motornya keluar area masjid. Pengurus masjid yg bernama Saleh ternyata menyaksikan dgn terperinci kronologi peristiwa pencurian kotak amal pada layar CCTV masjid.

Pencurian itu berjalan sekitar pukul 15.30 WIB & berjalan singkat, hanya 15 menit. Sebenarnya isi kotak amal cuma Rp500 ribu. Namun, Saleh pun secepatnya melaporkan peristiwa itu pada pihak berwajib semoga menimbulkan imbas jera pada pelakunya.

Setiap akhir pekan, Indah senantiasa pergi mendatangi neneknya. Rumah neneknya sendiri memang tak jauh dr rumahnya. Oleh alasannya adalah itu ia mampu pergi dengan-cara rutin tiap tamat pekan.

Untuk menuju rumah neneknya, Indah mengayuh sepeda kesayangannya selama kurang lebih dua puluh menit saja. Di rumah, nenek memelihara banyak ayam.

Biasanya, ada seorang tetangga berjulukan pak Bagus yg menolong nenek memelihara & memberi makan ayam-ayam tersebut.

Saat hari itu, kebetulan pak Bagus tak mampu tiba ke tempat tinggal nenek karena ia sedang sakit & tak yummy tubuh.

Tentu saja dgn begitu banyak jumlah ayam yg dipelihara, nenek kerepotan jikalau harus mengurusnya seorang diri. Akhirnya Indah dgn semangat ikut menolong nenek di taman memberi makan ayam-ayam itu.

Dengan terampil Indah mengambil karung berisi pakan ayam kemudian membawanya ke nenek. Kemudian ia pula ikut mengambil air minum untuk ayam-ayam nenek.