pe-an
Kata benda pula terbagi ke dlm 2 jenis, yaitu:
- Kata benda konkret: laptop, kuris, jendela.
- Kata benda absurd: angin, pikiran, balasan.
3. Pronomina/Kata Ganti
Pronomina atau kata ganti yaitu jenis kata yg digunakan untuk menggantikan nomina (kata benda) atau frasa nomina.
Contohnya:
- Kata ganti orang: bapak, ibu, tuan, nyonya, kerabat, saudari, ia, dia, ia.
- Kata ganti pemilik: ku-, mu-, -nya.Kata ganti isyarat : ini, itu.
- Kata ganti penghubung: yang
- Kata ganti tak tentu: masing-masing, sesuatu, siapa, barang siapa.
4. Istilah
Istilah merupakan kata atau adonan kata yg mewakili arti dr sebuah rancangan, sifat, kondisi, atau proses khas pada bidang tertentu.
Sementara itu, istilah khusus merupakan ungkapan yg dipakai pada bidang tertentu, penggunaannya pula cuma mampu dipahami oleh orang-orang yg mendalami bidang tersebut.
Contoh:
- Istilah lazim: drama, film, risiko.
- Istilah khusus: daring, verbal, literasi, uptrend, profit.
5. Antonim & Sinonim
Antonim yakni lawan kata dr sebuah kata lainnya, atau kata yg berarti saling bertentangan.
Contoh: “Ukuran besar atau kecil suatu benda tak dapat menjamin nilai atau harganya”.
Sinonim yakni sinonim dr sebuah kata lainnya, atau kata yg bentuknya beda namun artinya tetap sama/ibarat-mirip.
Contoh: “Obrolan kita tadi pagi sekilas mengingatkanku pada obrolan film Romeo & Juliet”.
6. Konjungsi/Kata Hubung
Konjungsi ialah kata hubung atau kata yg berfungsi menghubungkan antarkalimat, klausa, atau paragraf.
Berikut beberapa macam konjungsi yg kerap dipakai dlm ulasan novel, film, atau drama.
- Konjungsi subordinatif
Contoh: Karena, sesudah, maka, alasannya adalah, alih-alih, sementara, sebagai, biar, jikalau, sebelum, walaupun. - Konjungsi antarkalimat
Contoh: Di samping itu, sebaliknya, selanjutnya. - Konjungsi koordinatif
Contoh: namun, atau, dan. - Konjungsi korelatif
Contoh: bukan … melainkan …, baik … maupun …, tak hanya … namun pula …
7. Preposisi
Preoposisi ialah kata peran yg berperan sebagai unsur pembentuk suatu frasa preposisional.
Contoh: dari, daripada, secara, ke, di, pada, bagi, dengan, tanpa.
8. Artikel
Artikel ialah kata tugas yg fungsinya menghalangi makna dr jumlah nomina.
Contoh: sang, si.
9. Ungkapan Perbandingan (Persamaan/Perbedaan)
Contoh: demikian halnya, mirip halnya, sebagaimana, serupa dengan, mirip, daripada, berbeda dengan, & lain sebagainya.
10. Kalimat Simpleks & Kompleks
Kalimat simpleks yaitu jenis kalimat yg memiliki hanya satu verba utama.
Contoh: “Novel Hujan karya Tere Liye merupakan salah satu novel terkenal yg digemari para kawula muda.”
Kalimat kompleks adalah jenis kalimat yg mempunyai dua atau lebih verba utama.
Contoh “Pemanfaatan teknologi terus dikerjakan oleh aneka macam pihak guna semakin membuat lebih mudah insan dlm melakukan aktivitasnya sehari-hari”.
11. Kata Kerja Material & Relasional
Kata kerja material yaitu kata kerja yg merujuk pada tindakan, kegiatan, atau aktivitsa fisik.
Contoh: menyapu, minum, makan, memukul, mengajukan pertanyaan, mengatakan, melongo, menenteng, menasihati, mendiskusikan, & lain-lain.
Kata kerja relasional adalah kata kerja yg berfungsi membentuk predikat nominal, atau selaku kata kopulatif, & pula menolong memperjelas predikat, atau selaku kata bantu.
Contoh:
- Kata kerja relasional sebagai kopulatif: disebut, merupakan, ialah, merupakan, yakni, yakni, bernama, menjadi, jadi, & lain-lain.
- Kata kerja relasional sebagai kata bantu: wajib, perlu, harus, pasti, mungkin, boleh, harap, ingin, hendak, mau, mampu, mampu, akan, ada, & lain-lain.
Kelebihan & Kekurangan Teks Ulasan
Berikut di bawah ini merupakan keunggulan & kekurangan dr teks ulasan.
1. Kelebihan
- Menambah wawasan & pemahaman terkait suatu karya, baik itu isi, mutu, maupun hubungannya dgn karya lain.
- Kamu dilatih untuk senantiasa kritis & menghargai saat mengetahui suatu hasil karya.
2. Kekurangan
- Terkadang pengertian pengulas terkait unsur-unsur teks ulasan kurang memadai, sehingga keterangan yg diberikan kurang lengkap atau sempurna.
- Pilihan kata atau kalimat yg digunakan pengulas kerakp kali tak sesuai dgn kaidah bahasa Indonesia yg baik & benar, sehingga kadang kala mengakibatkan pengertian atau pemahaman yg berlawanan antara pembaca & penulisnya.
Jenis-Jenis Teks Ulasan
Secara umum, ada 3 jenis teks ulasan, yakni:
1. Teks Ulasan Informatif
Ulasan ini hanya memperlihatkan gambaran dengan-cara biasa dr suatu karya yg ditulis dengan-cara singkat, padat, & terang.
Tujuannya yaitu untuk menunjukkan keterangan pada pembaca. Teks ulasan ini tak membahas karya dengan-cara keseluruhan, melainkan cuma membicarakan bagian pentingnya saja. Biasanya lebih berfokus pada kelebihan & kekurangan karya saja.
2. Teks Ulasan Deskriptif
Ulasan deskriptif ialah teks yg mengulas suatu karya dengan-cara keseluruhan & dengan-cara rinci pada setiap bagiannya. Biasanya objek dr ulasan deskriptif yaitu karya sastra atau karya fiksi.
Karena sebuah karya sastra memerlukan penjelasan yg sejelas-jelasnya supaya mudah dipahami oleh pembaca.
3. Teks Ulasan kritis
Resensi kritis merupakan teks yg mengulas suatu karya dengan-cara detail & mengacu pada pendekatan atau sistem ilmu pengetahuan tertentu.
Contoh: resensi novel yg menggunakan sistem sosiologi.
Jenis ulasan ini cocok untuk produk atau karya yg ingin diberikan kritikan dr pandangan tertentu. Karena teks ulasan ini ditulis dgn daya analisa yg objektif, bukan subjektif.
Selain itu, mesti dengan-cara kritis pula & tak boleh berpihak pada siapapun sehingga cocok dijadikan sebagai pola untuk produk atau hasil karya tertentu.
Selain jenis-jenis di atas, ada pula beberapa macam teks ulasan yang lain berdasarkan Waluyo (2014, hlm. 128) yaitu:
- Ulasan film, merupakan ulasan yg mengulas film atau semacamnya. Contohnya seperti film, sinetron, serial TV, & lain-lain.
- Ulasan buku, dibedakan menjadi 2 macam, yakni sastra mirip novel atau roman, & buku faktual yg sifatnya tak imajinatif seperti esai ilmiah, buku pengetahuan, jurnal, biografi, & sebagainya.
- Ulasan karya seni, yakni ulasan yg mengulas bentuk-bentuk karya seni. Contohnya patung, lukisan, karya dekorasi, & lain-lain.
- Ulasan pementasan, ialah ulasan yg mengulas kegiatan yg dipentaskan seperti pertunjukan tari, pertunjukan musik, teater, wayang, & lain sebagainya.
Cara Menulis Teks Ulasan
Pada dasarnya teks ulasan merupakan teks yg berisi pembahasan & penilaian suatu karya. Maka dr itu, teks ini disusun menurut penafsiran & pemahaman pengulasnya.
Oleh sebab itu, langkah utama dlm menulis ulasan yaitu dgn membaca atau menikmati karya yg akan diulas dengan-cara betul-betul apalagi dahulu.
Selanjutnya, ananda mampu mengikuti aba-aba dr tim Kemendikbud (2017, hlm. 171) ihwal cara menulis teks ulasan berikut ini.
- Pertama, catat identitas buku atau karya yg ingin diulas, mencakup judul karya, penulis atau pihak lainnya yg berperan penting (sutradara, & lain-lain), tanggal terbit, penerbit, & identitas yang lain dengan-cara lengkap.
- Kemudian catat aneka macam hal mempesona yg menurut ananda menjadi daya tarik utama atau daya tarik karya yg hendak diulas.
- Selanjutnya kerjakan analisa mendalam terkait keunggulan & kelemahan karya.
- Lalu buatlah kesimpulan perihal isi & kesan keseluruhan yg ananda dapatkan setelah menikmati karya.
- Terakhir, silakan beri komentar atau usulan yg mewakili aksi konkret yg bisa dikerjakan atau harapan kepada karya yg diulas.
Contoh Teks Ulasan
Untuk menyaksikan misalnya, silakan buka halaman: contoh teks ulasan.
Demikian materi lengkap tentang teks ulasan pada pembelajaran kali ini. Apakah ananda kesengsem untuk mengulas suatu karya dgn mengacu pada struktur di atas? Kalau iya, kasih tau di komentar ya karya apa yg mau ananda ulas 🙂