Joint venture adalah peluang bisnis yg dilakukan oleh dua badan usaha atau lebih yg masih ingin mempertahankan bisnis dgn identitas khasnya. Tujuan dr joint venture adalah untuk mengumpulkan sumber daya tertentu dr semua entitas yg terlibat untuk mencapai tujuan tertentu.
Perusahaan joint venture dengan-cara teknis berbentuk kemitraan. Di bawah struktur joint venture, setiap anggota bertanggung jawab atas keuntungan, kerugian, & biaya apapun yg terkait dgn proyek. Seperti apa sih penjelasan mengenai segala hal yg mendetail tentang joint venture ini?
Daftar Isi Artikel
Pengertian Joint Venture
Joint venture bisa diilustrasikan sebagai pengaturan bisnis dua atau lebih perusahaan yg berkumpul untuk membentuk usaha yg independen dengan-cara hukum, pada jangka waktu yg ditentukan.
Joint venture dilakukan untuk memenuhi tujuan, seperti menyelesaikan tugas, aktivitas, atau proyek. Dengan kata lain, joint venture adalah kemitraan sementara, didirikan untuk tujuan tertentu, yg mungkin menggunakan nama perusahaan tertentu atau tidak.
Banyak joint venture berbentuk perusahaan atau perseroan terbatas & dibentuk dgn kesepakatan yg menguraikan hak & kewajiban setiap pihak yg terlibat. Joint venture adalah struktur umum yg digunakan untuk mengeksplorasi peluang baru sambil membatasi risiko.
Joint venture terkadang disingkat menjadi JV & pula dapat disebut sebagai company venture, investasi bersama, atau kolaborasi bisnis.
Regulasi Joint Venture
Beberapa regulasi atau peraturan yg mengatur tentang adanya joint venture ini sudah diatur oleh pemerintah yg tertuang dalam:
- Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1967 di Pasal 23 yg menjelaskan tentang “Penanaman Modal Asing”.
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 yg dikeluarkan pada tahun 1993 & menjelaskan “Pemilik Saham Perusahaan yg Melakukan Penanaman Modal Asing”.
- PP Nomor 20 yg dikeluarkan pada tahun 1994 tentang pemilikan saham dlm sebuah perusahaan yg dibangun dlm rangka melakukan penanaman modal asing.
- Surat Keputusan (SK) dr Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal dgn nomor surat 15/SK/1994, yg menjelaskan tentang aturan ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dlm sebuah perusahaan yg dibangun dlm rangka melakukan penanaman modal asing.
Ciri-Ciri Joint Venture
- Dokumen yg mengatur entitas joint venture harus mengatur struktur kepemilikan & persentase kepemilikan mitra.
- Manajemen senior atau manajemen perusahaan joint venture pada umumnya harus dipilih sejak awal & memiliki pedoman yg jelas mengenai wewenang, tugas, & standar kinerja.
- Struktur dewan direksi atau komite manajemen dr entitas joint venture harus ditentukan dengan-cara khusus. Dokumen yg mengatur setidaknya harus mencakup jumlah direktur & cara mereka dipilih & diberhentikan.
Kelebihan Joint Venture
1. Mendapat Wawasan & Keahlian Baru
Memulai joint venture bisa memberikan kesempatan untuk mendapatkan wawasan & keahlian baru. Pasar sekarang jauh lebih mudah untuk dipahami tatkala melakukan kemitraan, baik dlm jangka pendek maupun panjang.
2. Sumber Daya yg Lebih Baik
Membentuk joint venture akan memberi pebisnis akses ke sumber daya yg lebih baik, baik dr personalia khusus atau teknologi perusahaan yg digunakan.
3. Peluang Berhasilnya Tinggi
Peluang joint venture untuk sukses akan menjadi lebih tinggi karena para pemilik bisnis sudah sama-sama berpengalaman dlm mengelola merek terkenal. Sebagai hasilnya, kredibilitas bisnis pula akan meningkat pesat.
4. Membangun Hubungan & Jaringan
Meskipun kemitraan yg dijalin hanya untuk tujuan tertentu, joint venture akan memungkinkan pebisnis untuk menciptakan hubungan bisnis yg tahan lama.
Kekurangan Joint Venture
1. Tujuan yg Tidak Jelas
Ada beberapa kasus yg menunjukkan bahwa tujuan joint venture tak 100 persen jelas & jarang dikomunikasikan dgn detail pada semua orang yg terlibat.
2. Beban & Tanggung Jawab yg Tidak Seimbang
Penghasilan yg setara bisa saja mungkin terjadi dlm joint venture, tetapi sangat tak mungkin bagi semua perusahaan yg bekerja sama untuk berbagi peran & tanggung jawab yg sama.
Misalnya, perusahaan A sedang mengerjakan proses produksi, sedangkan perusahaan B bertanggung jawab atas produksinya, & perusahaan C bertugas merencanakan & melaksanakan strategi pasar.
Nah, karena perusahaan A tak terlibat langsung dlm proses produksi & promosi, tekanan ada pada perusahaan terakhir yg pula akan mempengaruhi bisnis individu.
3. Benturan Budaya
Benturan budaya & gaya manajemen dapat mengakibatkan kerjasama yg terjalin menjadi buruk. Orang-orang dgn keyakinan, selera, & preferensi yg berbeda dapat mengganggu kerjasama & tak menutup kemungkinan seringkali terjadi miss komunikasi.
4. Membatasi Aktivitas di Luar Perusahaan
Sangat umum dlm kontrak joint venture untuk membatasi aktivitas luar perusahaan yg dilakukan oleh anggotanya saat mengerjakan proyek usaha.
5. Sulit Keluar Sebelum Kontrak Berakhir
Tidak menutup kemungkinan bahwasannya anggota yg tergabung dlm joint venture akan sulit bagi untuk keluar dr kemitraan karena kontrak. Meskipun joint venture bersifat sementara, anggota yg terlibat harus mengetahui apa yg akan dihadapi jika tak ingin terikat dlm kemitraan.
6. Mitra yg Tidak Dapat Diandalkan
Joint venture mempunyai sifat kerjasama yg terpisah, sehingga ada kemungkinan bahwa mitra tak mencurahkan 100% perhatian mereka pada proyek & menjadi mitra yg tak dapat diandalkan.
Jenis-Jenis Kontrak Joint Venture
Umumnya, kontrak joint venture atau bisa pula disebut dgn joint venture agreement ditandatangani oleh semua pihak yg terlibat. Ada dua jenis kontrak joint venture yg terbagi menjadi:
- Joint venture internasional, sebuah kerjasama yg dilakukan oleh perusahaan asing atau luar negeri.
- Joint venture domestik, wujud kerjasama yg dilakukan antara perusahaan yg ada dlm negeri.
Manfaat Joint Venture
1. Menggabungkan Berbagai Entitas Bisnis
Joint venture memungkinkan banyak entitas untuk menggabungkan kekuatan mereka bersama-sama dlm menjalin kemitraan. Joint venture adalah cara bagi setiap entitas bisnis untuk mendapatkan wawasan baru tentang pasar atau bidang keahlian tertentu.
Dengan joint venture, maka pebisnis lebih mudah untuk memahami demografi, pasar, & pesaing di masa depan. Pada saat yg sama, pebisnis mendapatkan peluang untuk menghasilkan keuntungan dr peluang yg tak dapat dilakukan sendiri.
2. Mengurangi Risiko yg Dihadapi
Saat memulai proyek baru, ada risiko yg selalu dihadapi pebisnis. Tatkala membentuk joint venture, maka risiko tak dihadapi sendiri karena semua orang yg terlibat akan menghadapinya. Jika sesuatu terjadi & proyek gagal, maka kegagalan ditanggung dengan-cara bersama.
3. Mudah Mendapatkan Akses Biaya
Joint venture melakukan lebih dr sekadar menanggung risiko bersama, namun pula biaya. Katakanlah pebisnis mempunyai ide produksi yg biayanya 10 juta. Jika pebisnis merealisasikan produksi itu sendiri, maka ia akan menanggung seluruh biaya itu sendirian.
Namun, jika pebisnis memiliki tiga mitra lain yg bersedia membentuk joint venture, maka komitmen biaya total yg ditanggung bisa jadi hanya 25%, atau 2,5 juta.
Meskipun artinya keuntungan yg dimiliki makin kecil, namun biaya yg ditanggung bersama mempermudah pebisnis untuk mengejar & merealisasikan ide yg tak bisa dieksplorasi karena biaya yg mahal.
Bentuk & Isi Kontrak Joint Venture
Pada umumnya, sebuah kontrak joint venture setidaknya harus mempunyai beberapa bentuk & isi untuk mengikat para pebisnis yg tergabung.
Isi kontrak yg baik dengan-cara eksplisit harus mencakup tujuan pembentukan joint venture, kewajiban, ketentuan, klausul penghentian, & undang-undang yg mengatur jika terjadi perselisihan. Beberapa bentuk & isi dr kontrak mencakup beberapa hal seperti:
- Menjelaskan bentuk hukum dr perusahaan
- Dokumen entitas joint venture harus menjelaskan siapa mendapatkan apa, di mana, kapan, & mengapa. Kontrak joint harus mencakup pembagian dividen, capital call, & alokasi kerugian.
- Bentuk & isi kontrak joint venture harus menuliskan tentang ketentuan akhir kerjasama. Ketentuan putusnya kerjasama harus terperinci mencakup kapan & bagaimana entitas joint venture berakhir. Kontrak yg mengatur joint venture harus menjelaskan dengan-cara rinci kontribusi masing-masing mitra untuk joint venture, baik yg berwujud maupun tak berwujud.
- Harus ada penjelasan tentang pihak mana saja yg nantinya akan terlibat dlm perjanjian joint venture & apa saja visi dr didirikannya perusahaan.
- Menuliskan bagaimana usaha dikelola & disusun, ruang lingkup usaha & apa yg menentukan keberhasilan usaha.
- Perjanjian joint venture harus menjelaskan semua aturan yg dibutuhkan kedua belah pihak tatkala memulai usaha bersama mereka & berapa lama waktu kerjasamanya.
Jangka Waktu Kontrak Joint Venture
Menurut berbagai hasil pada kajian berbagai kontrak joint venture yg telah dibuat & disepakati oleh para pihak, pada umumnya jangka waktu yg ditentukan ini adalah 20 tahun. Namun, jangka waktu ini bisa untuk diperpanjang.
Contoh Perusahaan yg Melakukan Joint Venture
- BMW & Toyota bekerja sama dlm penelitian sel bahan bakar hidrogen, elektrifikasi kendaraan, & bahan ultra ringan.
- Google & NASA mengembangkan Google Earth.
- Samsung + Spotify yg mempermudah penggunaan Spotify di perangkat Samsung & aplikasi yg sudah otomatis terinstal dlm perangkat.
- Caradigm (Microsoft Corporation + General Electric) diluncurkan untuk mengintegrasikan produk intelijen perawatan kesehatan dgn berbagai teknologi yg berhubungan dgn kesehatan.
Secara garis besar, joint venture adalah hasil dr kolaborasi antara 2 pihak atau lebih dlm mengelola bisnis untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam joint venture, pihak yg terlibat tetap merupakan badan hukum yg berbeda tetapi keduanya berbagi untuk kepentingan bersama.