Permintaan Agregat

Di dlm ilmu ekonomi terdapat begitu banyak istilah permintaan. Salah satunya berkaitan erat dgn agregat. Jenis permintaan ini menunjukkan koneksi antara keseluruhan permintaan atas barang maupun jasa tertentu yg berkesesuaian dgn tingkatan harga.

Jenis permintaan ini mencakup daftar keseluruhan jasa & barang yg hendak dibeli oleh sejumlah sektor ekonomi di berbagai tingkatan harga tertentu. Biasanya permintaan ini akan disimbolkan dgn tabel maupun kurva.

Apa Itu Permintaan Agregat?

Jenis permintaan yg dikenal dgn istilah aggregate demand ini merupakan besaran jumlah barang maupun jasa akhir yg dihasilkan di dlm aktivitas ekonomi & diminta pada berbagai tingkatan harga tertentu.

Selain itu, jenis permintaan ini pula familiar dgn sebutan permintaan akhir domestik (DFD). Belakangan ini jenis permintaan ekonomi ini ramai diperbincangkan di Indonesia. Terlebih di masa pandemi ini yg membuat analisisnya terbilang cukup rumit.

Faktor-Faktor Permintaan Agregat

Terdapat sejumlah faktor yg menyebabkan pengaruh terhadap jenis permintaan akhir domestik ini. Faktor-faktor tersebut tersebut tentunya sangat familiar dlm ilmu ekonomi. Beberapa faktor yg dapat mempengaruhi permintaan akhir domestik atau agregat di antaranya sebagai berikut.

  1. Pendapatan Disposable (Yd)

Pendapatan agregat atau aggregate income merupakan nilai keseluruhan pendapatan pemasok faktor produksi yg telah diperoleh selama kurun waktu tertentu. Nilainya sama dgn nilai output agregat.

  1. Tingkat Bunga (i)

Tingkat bunga merujuk pada biaya dana yg dikeluarkan oleh suatu institusi keuangan, terutama bank guna dipercayakan pada mereka & peminjam tertentu.

  1. Kepercayaan Dunia Bisnis atau Investasi (I)

Kepercayaan dunia bisnis akan menggambarkan tingkatan optimisme bisnis tingkat prospek pendapatan di masa yg akan datang. Sehingga istilah ini pula familiar dgn sebutan investasi.

  1. Jumlah Uang yg Beredar Riil (Ms/P)

Besaran jumlah uang yg beredar atau money supply merupakan jumlah seluruh uang dlm suatu perputaran ekonomi. Termasuk di dalamnya tunai, koin & saldo di dlm rekening giro atau tabungan.

  1. Pengeluaran Pemerintah (G)

Pengeluaran pemerintah merupakan belanja barang maupun jasa yg dilakukan oleh pemerintah. Istilah ini dikenal dgn government expenditures.

  1. Pajak (T)

Pajak ialah kontribusi wajib yg diberikan bagi warga negara terutang oleh pribadi maupun badan tertentu dgn sifat memaksa menurut UU.

  1. Pendapatan Luar Negeri (Yf)

Pendapatan luar negeri merupakan pendapatan yg diperoleh oleh individu maupun sekelompok orang dr luar negeri.

  1. Harga Luar Negeri (Pf)

Harga luar negeri ialah penetapan harga produk maupun jasa yg ada di luar negeri. Biasanya istilah ini dikenal dlm urusan ekspor impor.

  1. Nilai Tukar Riil (ER)

Nilai tukar riil merupakan besaran nilai tukar yg dipakai seseorang tatkala menukarkan jasa maupun barang dgn hal serupa lainnya. Istilah ini familiar dgn sebutan real exchange rate.

Kurva Permintaan Agregat

Kurva permintaan yg dikenal dgn istilah aggregate demand curve ini merupakan kurva yg memberikan penjelasan mengenai koneksi di antara jumlah output agregat yg diminta oleh konsumen tertentu dgn tingkatan harga saat semua variabel dianggap sudah konstan.

Terdapat dua cara yg bisa digunakan untuk melakukan penurunan kurva permintaan ini. dua cara tersebut ialah menggunakan pendekatan teori jumlah uang & pendekatan komponen terhadap permintaan itu sendiri.

  1. Pendekatan Teori Besaran Jumlah Uang

Pendekatan ini menjelaskan bahwa permintaan tersebut akan ditentukan semata-mata dgn besaran jumlah uang yg telah ada. Hal ini pula sudah dimuat di dlm teori permintaan maupun penawaran barang & jasa.

  1. Pendekatan Komponen Penurunan Permintaan

Untuk menurunkan kurva, pula diperlukan pendekatan komponen tertentu yg memberikan pengaruh besar bagi penurunan kurva tersebut. Misalnya, investasi, konsumsi, pengeluaran dr pemerintahan hingga ekspor.

Menurunkan Kurva Permintaan Agregat

Di dlm menentukan permintaan agregatif setidaknya diperlukan pengetahuan mendetail tentang uang apa saja yg memberikan pengaruh terhadap jumlah permintaan tersebut. Kemudian, baru bisa menurunkan kurva tersebut dgn melihat sejumlah komponen berikut ini.

1.     Pengeluaran Konsumen (Customer Expenditure)

Komponen yg bisa menurunkan kurva permintaan ini salah satunya adalah pengeluaran konsumen. Pengeluaran konsumen merupakan besaran jumlah permintaan yg diminta oleh konsumen itu sendiri terhadap barang maupun jasa.

2.     Pengeluaran Investasi yg Direncanakan (Planned Investment Spending)

Pengeluaran investasi yg direncanakan pula bisa digunakan untuk menurunkan kurva permintaan. Pengeluaran ini merupakan jumlah pengeluaran yg sudah direncanakan dengan-cara matang oleh mesin pabrik maupun perusahaan & barang modal lain setelah ditambah dgn pengeluaran tertentu.

3.     Pengeluaran Pemerintah (Government Spending)

Komponen yg bisa menurunkan kurva permintaan ini merupakan pengeluaran dr seluruh jajaran pemerintahan atas jasa maupun barang yg sudah dibeli sebelumnya. Pengeluaran pemerintahan tentunya sangat berpengaruh demi menurunkan kurva.

4.     Ekspor Bersih

Komponen ekspor bersih (net export) merupakan komponen lain yg mampu menurunkan kurva permintaan. Komponen ini merupakan pengeluaran luar negeri yg sudah bersih atas barang maupun jasa domestik. Jadi, besaran ekspor akan dikurangi dgn besaran impor.

Agregat sangat penting dlm urusan ekonomi. Khususnya dlm manajemen perusahaan maupun bisnis tertentu. Bahkan agregat pula diperlukan dlm penjadwalan agar jalannya produksi maupun hal berkaitan lainnya bisa berjalan dgn semestinya. Biasanya agregat menjadi tanggung jawab manajer.

  Sebutkan Prinsip Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia