Masalah ekonomi akan timbul apabila banyak kebutuhan & keinginan yg harus dipenuhi. Namun, ketersediaan sumber daya yg dibutuhkan mempunyai keterbatasan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang akan selalu dihadapkan oleh masalah, salah satunya adalah masalah ekonomi mikro.
Secara umum, ekonomi mikro merupakan kegiatan perekonomian yg berpusat pada konsumen & perusahaan. Dalam hal ini, keduanya saling mempengaruhi dlm pengambilan keputusan pada permintaan barang maupun jasa. Ada beberapa faktor pemicu masalah ekonomi mikro yg sudah seharusnya diantisipasi.
Daftar Isi Artikel
Masalah Harga Dasar & Harga Tinggi
Masalah ekonomi mikro yg masih sering dikeluhkan sebagian orang, yakni naiknya harga dasar. Kenaikan harga ini menyebabkan ketidakseimbangan antara permintaan & penawaran. Jika terjadi kenaikan harga pasar, tentunya berdampak pada konsumen serta keseimbangan perekonomian.
Di sinilah peran pemerintah diperlukan untuk menentukan harga dasar. Tujuannya supaya harga tetap pada kondisi stabil. Keseimbangan harga pasar ini dimaksudkan supaya petani tak mengalami kerugian saat musim panen, & konsumen pula tak merasa dirugikan dgn harga tinggi.
Jika pemerintah tak menetapkan harga dasar, maka setiap musim panen tiba, jumlah beras yg dihasilkan menjadi banyak, sehingga harganya menjadi turun. Jika harga beras anjlok, sudah pasti para petani akan menanggung kerugian.
Peningkatan Permintaan Beras
Meningkatnya permintaan beras pula menjadi salah satu masalah ekonomi mikro yg sering dihadapi. Hal itu disebabkan oleh berkurangnya penawaran beras yg dilakukan oleh petani akibat gagal panen. Oleh karena itu, kenaikan harga beras tak bisa lagi terhindarkan.
Peran pemerintah dlm mengatasi hal ini adalah melakukan program impor beras melalui tender pada perusahaan nasional maupun asing. Selain itu, pemerintah pula mengawasi adanya oknum yg melakukan penimbunan, sehingga mampu menimbulkan kelangkaan ketersediaan beras.
Kenaikan Harga Bahan Bakar (BBM)
Masalah ekonomi mikro yg tak kalah penting adalah mengenai kenaikan harga bahan bakar (BBM). Jika harga BBM naik, tak hanya konsumen saja yg merasakan imbasnya, para pengusaha serta pemilik angkutan umum hingga nelayan pun ikut terkena dampaknya.
Kenaikan harga BBM akan berpengaruh pada pendapatan mereka. Selain itu, polemik ini mengakibatkan tarif transportasi umum naik dengan-cara sepihak. Hal itu jelas akan memberatkan para pengguna jasa transportasi umum, sehingga para sopir pula mengalami kerugian.
Lagi-lagi, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menetapkan tarif resmi transportasi umum bagi para pengusaha jasa transportasi. Tujuannya supaya tak merugikan para pengusaha, serta tak memberatkan konsumen pengguna jasa transportasi umum.
Masalah Monopoli
Praktek monopoli bukan lagi hal baru di dunia perekonomian. Hal tersebut masih menjadi masalah ekonomi yg belum bisa diselesaikan dengan-cara tuntas. Masalah monopoli akan berakibat dlm penguasaan pasar pada satu jenis barang atau jasa yg dihasilkan oleh perusahaan tertentu.
Seringkali masalah ini justru merugikan konsumen & masyarakat, khususnya untuk mereka yg termasuk dlm golongan menengah ke bawah. Hal ini pula menjadi penyebab hilangnya gairah masyarakat untuk berwirausaha.
Oknum yg melakukan monopoli biasanya mempermainkan harga tanpa melihat kelompok masyarakat yg memiliki usaha sejenis. Hal inilah yg merugikan para pesaing. Masalah monopoli pula akan mempersempit peluang usaha terlebih bagi pelaku UMKM.
Untuk mencegah adanya praktek monopoli, pemerintah memutuskan untuk membuat peraturan tentang kegiatan usaha dlm UU No.5 Tahun 1999 yg berisi larangan praktek monopoli & persaingan usaha tak sehat.
Masalah Distribusi
Tak kalah pentingnya, masalah distribusi pula menjadi hal yg perlu diperhatikan. Masalah distribusi inilah yg mengakibatkan masalah harga tinggi tatkala sampai di tangan konsumen. Hal itu terjadi karena jalur distribusi barang maupun jasa yg panjang.
Untuk menanggulangi hal itu, pemerintah maupun swasta telah mengupayakan untuk mempersingkat atau memperpendek jalur distribusi. Tujuannya agar harga barang bisa sampai di tangan konsumen dgn harga yg tak terlalu mahal.
Bagi perusahaan besar, jika ingin melakukan distribusi maka harus melalui titik distribusi yg telah disiapkan. Dengan begitu, pedagang grosir, usaha kecil, serta pedagang eceran tetap mendapat keuntungan yg lebih besar.
Contohnya, jika PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul ingin mendistribusikan barang ke seluruh pusat penjualan Indonesia, maka didistribusikan langsung melalui pedagang ecer & grosir sebanyak 80% & pedagang kecil sebanyak 90%.
Masalah ekonomi mikro sebenarnya bisa diatasi jika semua pihak dlm pelaku ekonomi kooperatif. Di samping itu, peran pemerintah untuk mendampingi pula penting agar pihak-pihak yg berlaku curang dapat diberikan sanksi sebagaimana mestinya sesuai peraturan perundang-undangan.