Metamorfosis

Pada pertumbuhan & perkembangan beberapa jenis, terdapat sebuah proses yg disebut dgn metamorfosis atau perkembangan bentuk. Pada setiap hewan yg mengalami proses metamorfosis tidaklah sama. Hal itu karena sebagian ada yg mengalami metamorfosis sempurna & tak sempurna.

Pengertian Metamorfosis

Kata metamorfosis berasal dr kata dlm bahasa Yunani, yaitu “Meta” yg berarti sekitar, setelah, di antara. “Morphe” yg memiliki arti bentuk, & osis yg berarti bagian dr sesuatu. Sehingga, dapat diartikan bahwa metamorfosis merupakan perubahan suatu bentuk yg terjadi selama perkembangan setelah embrio.

Secara sederhana, metamorfosis adalah suatu proses biologis yg menandai adanya perkembangan dlm tubuh hewan. Proses perubahan tersebut mengakibatkan tampilan fisik, serta struktur dr organ yg ikut mengalami perubahan setelah melewati fase penetasan. Pertumbuhan serta diferensiasi sel yg terjadi dengan-cara radikal & dinamis, mengakibatkan perubahan pada hewan selama proses fotosintesis.

Jenis-Jenis Metamorfosis

Metamorfosis Sempurna

Proses metamorfosis sempurna disebut pula dgn holometabolisme. Bentuk hewan tatkala masih larva akan berbeda dgn bentuk yg sudah dewasa. Untuk serangga yg mengalami proses metamorfosis sempurna, akan melewati fase larva yg kemudian akan memasuki fase pupa atau fase tak aktif, sebelum akhirnya dapat menjadi serangga dewasa.

Sehingga, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa metamorfosis sempurna adalah suatu proses metamorfosis yg sudah melalui berbagai tahapan, mulai dr tahap telur yg berkembang menjadi larva, larva berkembang menjadi pupa, kemudian ke tahap dewasa. Katak, kupu-kupu, serta nyamuk merupakan contoh hewan yg mengalami metamorfosis sempurna. Daur hidup nyamuk, katak, & kupu-kupu memiliki fase yg mirip.

Tahap Metamorfosis Sempurna

  • Fase Telur

Telur-telur yg dikeluarkan oleh hewan betina ditempatkan pada lingkungan yg sesuai dgn kebutuhan calon anaknya, untuk dapat berkembang. Contohnya, pada kupu-kupu yg akan meletakkan telurnya di permukaan daun. Hal tersebut terjadi karena tumbuhan merupakan makanan dr hewan muda atau larva kupu-kupu.

Hasil dr fertilisasi sel telur dgn sel sperma yg berubah menjadi embrio. Pada fase telur akan terus menerus mengalami pembelahan sampai pada batas waktu tertentu. Lama pembelahan tergantung dr jenis spesiesnya dlm membentuk organ.

Struktur dr telur nyamuk tergolong ringan, namun rapat menyerupai sebuah rakit. Induk nyamuk akan menempatkan telurnya pada permukaan air yg tenang. Hal tersebut disebabkan oleh larva nyamuk yg menghabiskan hidupnya dlm air. Setelah mencapai waktu tertentu, telur-telur tersebut akan menetas menjadi hewan muda atau larva.

  • Fase Larva

Ketika pada fase hewan muda atau larva, hewan sangat aktif dlm hal makan, sehingga induk betina akan menyesuaikan untuk meletakkannya pada tempat yg sesuai dgn makanannya. Dedaunan yg menjadi tempat larva kupu-kupu dapat dihabiskan dgn waktu yg tak lama.

Pada larva yg memiliki eksoskeleton atau rangka luar, dapat mengalami fase pergantian kulit atau yg disebut dgn ekdisis atau molting seperti pada serangga. Faktor lain yg menyebabkan molting adalah ukuran tubuh yg semakin membesar. Terjadinya pergantian kulit bisa terjadi hingga beberapa kali.

Pada waktu tertentu, keaktifan larva dlm memakan makanannya akan berhenti & larva akan masuk pada tahap selanjutnya yaitu fase pupa. Di dlm tubuh larva, terjadinya perubahan dapat dikontrol oleh sistem hormonal yg ada.

  • Fase Pupa

Fase pupa dlm proses metamorfosis disebut pula dgn fase kepompong atau masa transisi, yg disebut pula dgn fase kokon. Dalam tahap ini, sebagian besar serangga umumnya dlm kondisi yg tak aktif (makan).

Namun di dlm kokon, dlm hal pembentukan organ-organ tubuh, tubuh pupa justru sangat aktif untuk dapat menjadi hewan dewasa. Energi yg dibutuhkan di dapat dr cadangan makanan yg sudah disimpan dlm tubuh larva tatkala fase larva, sangat aktif makan.

  • Fase Imago

Pupa akan keluar menjadi imago atau hewan dewasa saat sudah tepat dgn bentuk yg sudah berbeda dgn larva. Termasuk bagaimana cara makan & lingkungan tempat tinggalnya sudah sangat berbeda, dgn fase tatkala masih larva.

Pada fase ini, hewan pula sudah siap untuk melakukan reproduksi. Hwan betina & jantan yg sudah siap melakukan perkawinan untuk menghasilkan telur, sehingga siklus metamorfosis dapat kembali terjadi seperti awal.

Metamorfosis Tidak Sempurna

Proses metamorfosis yg terjadi dengan-cara tak sempurna, disebut pula dgn hemimetabolisme. Larva merupakan spesies yg belum dewasa dlm proses metamorfosis. Pada metamorfosis yg tak sempurna, fase perkembangan larva umumnya akan tumbuh & berlangsung dengan-cara berulang. Hal itu akan mengalami pergantian kulit, ini merupakan fase instar.

Hal tersebut dapat dikatakan bahwa proses metamorfosis yg tak sempurna akan mengalami 2 proses, yaitu telur yg berubah menjadi nimfa, & nimfa berubah menjadi hewan dewasa, tanpa melewati fase pupa. Metamorfosis tak sempurna seringkali terjadi pada belalang, capung, serta jangkrik.

Tahap Metamorfosis Tidak Sempurna

  • Fase Telur

Untuk perkembangan embrio, biasanya induk serangga akan menempatkan telurnya pada tempat yg dianggap aman & sesuai. Cangkang telur yg membungkus embrio memiliki kandungan zat kitin. Selanjutnya, telur akan menetas setelah waktu telah sesuai, telur yg sudah menetas disebut dgn nimfa.

  • Fase Nimfa

Telur yg sudah menetas menjadi nimfa, memiliki bentuk seperti hewan sesungguhnya, namun dgn ukuran yg jauh lebih kecil. Untuk mendukung kematangan organ reproduksinya, nimfa akan terus mengalami perkembangan serta pertumbuhan. Kerangka luar nimfa pula mengalami eksdisis atau ganti kulit, karena ukuran tubuh dr nimfa yg semakin membesar pada setiap harinya.

  • Imago

Imago merupakan fase hewan sudah memasuki masa dewasa. Organ reproduksinya sudah matang, sehingga siklus metamorfosis dapat terulang, karena terjadi perkawinan pada hewan yg sudah dewasa/imago.

Contoh Metamorfosis

Metamorfosis Katak

Proses metamorfosis yg terjadi pada katak umumnya, dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu tatkala masih dlm tahap telur, kemudian kecebong atau berudu, menjadi katak muda, serta katak dewasa.

Telur

Dalam tahapan telur, merupakan awal dimulainya proses metamorfosis. Awalnya, katak betina dibuahi oleh katak jantan. Setelah itu, katak betina akan melepaskan telur-telurnya pada kubangan air yg tenang & dianggap aman. Hal tersebut dilakukan dengan-cara mandiri & tak ditunggu oleh induk katak, telur tersebut akan mengalami perubahan.

Lamanya fase telur sekitar 3 minggu. Banyaknya telur yg dapat dihasilkan oleh katak betina sekitar 20 ribu telur, selama 3 kali mengalami proses reproduksi.

Kecebong

Setelah menetas, telur katak akan tumbuh menjadi kecebong yg memakan cangkangnya sendiri. Lamanya fase kecebong, hingga menjadi katak muda kurang lebih sekitar 5 minggu.

Katak Muda

Setelah menjadi katak muda, maka akan tumbuh menjadi katak dewasa dlm kurun waktu sekitar 3 minggu. Perubahan ini dapat diketahui dgn adanya paru-paru untuk proses pernafasannya. Sehingga dengan-cara otomatis, insangnya akan mengalami reduksi.

Katak Dewasa

Telur katak akan tumbuh menjadi katak dewasa dihitung dr awal mula induk meletakkan telurnya, yaitu selama 11 minggu. Ekor katak dewasa sudah benar-benar tereduksi. Selain itu, pula sudah terbentuk paru-paru untuk bernafas & memiliki kaki yg kuat, dgn setiap jarinya yg dilapisi oleh selaput.

Metamorfosis Belalang

Umumnya, proses metamorfosis belalang terjadi melalui fase telur, fase nimfa, hingga akhirnya menjadi belalang dewasa.

Fase Stadium Telur

Baik dlm metamorfosis sempurna maupun tak sempurna, tahap awal yg dialami adalah tahap telur. Telur belalang yg dihasilkan dr pembuahan sel telur, kemudian diletakkan pada dedaunan yg dirasa aman. Selain pada dedaunan, dapat pula ditempatkan pada batang tanaman atau bahkan tanah.

Umumnya, belalang betina dlm sekali pembuahan dapat memproduksi sebanyak 10 hingga 300 telur belalang, yg bentuknya mirip dgn beras. Belalang yg hidup dlm lingkungan subtropis akan menyimpan telur-telurnya di balik tanah sekitar 3 hingga 4 km, dihitung dr permukaan tanah. Tujuan dr hal tersebut adalah untuk menjaga telur rusak tatkala terjadi salju atau musim dingin.

Apabila membicarakan lamanya telur belalang dapat menetas, maka jawabannya adalah akan sangat tergantung dr keadaan lingkungan. Telur akan lebih cepat menetas, tatkala berada pada lingkungan sub tropis.

Fase Nimfa

Proses selanjutnya setelah melewati masa telur adalah limfa. Telur yg sudah menetas selanjutnya menjadi belalang kecil, yg sayap serta alat reproduksinya belum ada. Umumnya, nimfa belalang memiliki warna putih hingga berubah saat terkena cahaya matahari menjadi hijau atau bahkan coklat. Lamanya fase ini sekitar 25 hingga 40 hari.

Fase Belalang Dewasa

Selama kurang lebih 1 bulan dlm fase nimfa, belalang akan memasuki proses metamorphosis. Selanjutnya belalang menjadi dewasa & sudah memiliki sayap serta sistem reproduksi yg sudah siap untuk menghasilkan telur-telur kembali, sehingga proses metamorfosis dapat kembali terjadi.

Metamorfosis Kupu-Kupu

Fase Telur

Awal mula kehidupan kupu-kupu, dimulai dgn telur yg begitu kecil, lonjong atau silinder, & sedikit bulat. Bentuk-bentuk telur kupu-kupu yg berbeda tersebut, tentunya tergantung dr jenis kupu-kupu itu sendiri. Biasanya, telur kupu-kupu tersebut dapat dijumpai di atas permukaan daun.

Fase Caterpillar atau Larva

Setelah telur kupu-kupu menetas, kemudian berubah menjadi larva. Seringkali, larva kupu-kupu ini disebut sebagai ulat yg kegiatannya hanya bisa memakan daun. Ulat tak dapat berpindah ke tanaman yg baru, karena ukurannya yg kecil. Ulat akan selalu mengalami pertumbuhan & perkembangan saat memakan daun.

Kepompong atau Fase Pupa

Fase pupa adalah tahapan metamorfosis kupu-kupu yg keren. Ulat akan berubah menjadi pupa, tatkala sudah mencapai berat & panjang maksimal. Tahapan pupa lebih dikenal dgn kepompong. Apabila diamati dr luar, maka akan terlihat seperti istirahat, padahal di dlm pupa ulat tersebut mengalami pertumbuhan organ-organ tubuh dgn cepat.

Kupu-Kupu Dewasa

Setelah selesai melakukan pembentukan di dlm pupa, kupu-kupu akan keluar menjadi kupu-kupu dewasa. Kedua sayap kupu-kupu masih begitu lemah & lunak, tatkala baru keluar dr kepompong. Hal tersebut karena kupu-kupu harus beradaptasi dgn lingkungan yg baru.

Saat merasa sudah siap, maka kupu-kupu akan memompakan darah ke bagian sayapnya. Kupu-kupu mulai mengepakkan sayapnya & terbang mencari makanan serta mencari pasangan untuk melakukan reproduksi, sehingga proses metamorfosis dapat kembali terulang.

Proses metamorfosis akan terus berlanjut selagi hewan tersebut masih ada. Baik metamorfosis sempurna ataupun yg tak sempurna, keduanya memiliki tujuan yg sama yaitu untuk menghasilkan individu baru yg mandiri.

  4 Contoh Ceramah Singkat Tentang Pergaulan Bebas yang Menarik Audiens