10 Sifat Kebudayaan dan Contohnya

Sifat Kebudayaan

Kadang-kadang seseorang digambarkan sebagai “orang yg sungguh berbudaya“, yg mempunyai arti bahwa orang tersebut memiliki ciri-ciri tertentu mirip cara bicaranya, seleranya terhadap sastra, musik atau lukisan yg membedakannya dr orang lain.

Unsur budaya, dlm pengertian ini, mengacu pada karakteristik langsung tertentu dr seorang individu. Namun, ini bukan arti di mana kata budaya digunakan & dipahami dlm ilmu sosial. Terkadang budaya digunakan dlm wacana terkenal untuk merujuk pada perayaan atau malam hiburan, mirip tatkala seseorang mengatakan tentang ‘pentasbudaya’. Dalam pengertian ini, budaya diidentifikasikan dgn estetika atau seni rupa seperti tarian, musik atau drama. Ini pula berlainan dr makna teknis kata budaya.

Budaya telah didefinisikan dlm beberapa cara. Tidak ada konsensus di antara sosiolog & antropolog mengenai definisi budaya. Meskipun terdapat bermacam-macam definisi, budaya mempunyai sifat atau karakteristik tertentu. Untuk memperjelas pemahaman kita wacana sifat-sifat budaya, artikel ini akan mengulas tentang sifat-sifat kebudayaan & contohnya di masyarakat.

Kebudayaan

Budaya mengacu pada pola aktivitas insan & simbol-simbol yg memberi arti penting bagi mereka. Budaya memanifestasikan dirinya dlm bentuk seni budaya, sastra, pakaian, akhlak istiadat, bahasa, & agama. Cara orang hidup & apa yg mereka yakini merupakan budaya mereka.

Prinsip-prinsip & nilai-nilai moral mereka pula merupakan penggalan penting dr budaya mereka. Orang-orang dr berbagai belahan dunia memiliki nilai budaya yg berlawanan. Perbedaan budaya berkontribusi pada keragaman dlm gaya pikir & pola hidup penduduk .

Kata ‘budaya’ berasal dr kata Latin ‘cultura’ yg diturunkan atau diderivasi dr kata colere yg bermakna, ‘mengolah’. Budaya kita memiliki andil besar dlm mengolah pikiran kita. Ciri-ciri & doktrin lazim yg membentuk pola pikir golongan, menentukan budaya mereka.

Pengertian Kebudayaan

Pengertian kebudayaan dapat diartikan selaku hasil dr karya cipta, rasa, & karsa insan. Lingkup kebudayaan meliputi bermacam-macam aspek kehidupan manusia, diantaranya yaitu aturan, keyakinan, seni, adab atau kebiasaan, susila, moral, & pula keterampilan. Kehadiran budaya mampu berpengaruh terhadap wawasan seseorang, pemikiran , & pandangan baru walaupun wujud budaya dalam penggambaran ini masih dikatakan sebagai hal yg tabu (absurd).

Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli

Adapun definisi kebudayaan berdasarkan para jago, antara lain:

  1. Bierstedt, Budaya yakni keseluruhan kompleks yg terdiri dr segala sesuatu yg kita pikirkan & lakukan & miliki sebagai anggota penduduk .
  2. H.T. Mazumadar, Budaya yakni jumlah total pencapaian insan, material maupun non-material, yg mampu ditransmisikan, dengan-cara sosiologis, yaitu lewat tradisi & komunikasi, dengan-cara vertikal maupun horizontal.
  3. Cooley, Argell & Car, Budaya adalah seluruh akumulasi benda buatan, kondisi, alat, teknik, pandangan baru, simbol & pola sikap yg khas untuk sekelompok orang, memiliki konsistensi tertentu, & mampu ditularkan dr satu generasi ke generasi yang lain.

Sifat Kebudayaan

Berikut ini sifat atau karakteristik kebudayaan beserta dgn misalnya di penduduk dlm kehidupan sehari-hari, antara lain:

  1. Kebudayaan Bersifat Esensial

Kebudayaan bersifat esensial artinya budaya memberi kita identitas. Seni & sejarah yg kita banggakan, literatur yg kita pelajari, & pendidikan kita membentuk kepribadian kita. Apa yg kita amati di sekeliling kita, apa yg diajarkan pada kita lewat kisah rakyat, & apa yg dikatakan budaya kita, sudah tertanam kuat di benak kita.

Nilai-nilai budaya kita, & sistem doktrin kita menentukan cara berpikir & berperilaku kita. Ritual & tradisi yakni bagian dr kehidupan kita sehari-hari. Cara kita menenteng diri kita dlm masyarakat & siapa kita selaku manusia, sungguh dipengaruhi oleh budaya yg kita miliki. Untuk membuat kita merasa menjadi serpihan dr kalangan & memberi kita prinsip-prinsip kehidupan, budaya sungguh penting.

Bahasa, simbol, nilai, & norma yakni beberapa unsur atau elemen budaya yg penting. Keyakinan agama, budbahasa istiadat & tradisi kita, seni, serta sejarah, yg disatukan mampu dianggap selaku elemen budaya. Mereka memberi makna pada rancangan budaya. Semua ini penting untuk kemajuan kita dengan-cara keseluruhan sebagai individu.

Contohnya yaitu meskipun masing-masing suku di Indonesia mempunyai bahasa atau dialek masing-masing, tapi untuk membuat lebih mudah komunikasi antar suku yg berlawanan sekaligus untuk memperlihatkan identitas bangsa kita, maka Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan. Hal itu pula sudah tercantum dlm ikrar Sumpah Pemuda “…Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia”.

  1. Kebudayaan Dibagikan Diantara Masyarakat

Setiap kebudayaan dibagikan oleh sekelompok orang yg biasanya menghuni wilayah yg sama. Wilayah tempat mereka tinggal, kondisi geografis di sekitar mereka, masa kemudian negara mereka, tata cara doktrin & nilai-nilai warganya, & warisan yg mereka banggakan, merupakan budaya mereka. Menjadi lazim bagi suatu kalangan, aspek-aspek ini mengembangkan rasa persatuan & kepemilikan di antara orang-orang dlm kalangan itu.

Orang-orang dr berbagai arti komunitas yang serupa mempunyai nilai, keyakinan, & tradisi yg sama. Sastra & sejarah mereka sama. Bahasa & tingkah laku mereka, & cara mereka berkomunikasi serupa. Dibangun oleh metode kepercayaan mereka, kepribadian mereka mempunyai ciri-ciri tertentu.

Contohnya yaitu tugas seseorang dlm keluarga & penduduk ditentukan oleh budaya mereka. Pekerjaan & pola hidup mereka mungkin dipengaruhi oleh budaya mereka. Budaya memberi orang identitas kolektif. Itu milik sebuah komunitas & bukan milik satu insan pun. Itu dibagikan diantara mereka.

  1. Kebudayaan Dipelajari Oleh Masyarakat

Kebudayaan tak diturunkan dengan-cara biologis dr generasi yg lebih renta ke generasi yg lebih baru. Itu dipelajari lewat pengalaman. Para anggota budaya mengembangkan cita-cita tertentu yg membentuk hidup mereka. Generasi mendatang berguru untuk mengikuti cita-cita yg sama. Budaya menyebar dr generasi ke generasi, yg mengadopsi kebiasaan & tradisi lama mereka sebagai penggalan dr budaya mereka.

Cita-cita mereka yg mendasari hidup mereka, ialah belahan dr budaya mereka. Nilai-nilai budaya diberikan dr satu generasi ke generasi, yg merupakan alasan kenapa mereka terus ada & berlanjut. Bahasa, sastra, & bentuk seni diturunkan dr generasi ke generasi.

Budaya dipelajari, dipahami, & diadopsi dr apa yg diajarkan oleh masyarakat & berasimilasi dr lingkungan. Tidak ada individu yg lahir dgn rasa budaya. Dalam perjalanan hidupnya, ia mempelajarinya.

Contohnya yakni tradisi pembakaran mayat di Bali atau diketahui dgn istilah Ngaben yg merupakan warisan leluhur & telah dilakukan semenjak ratusan tahun silam di Bali. Masyarakat Hindu Bali mempercayai bahwa dgn membayar jenazah, roh leluhur menjadi suci & mereka mampu beristirahat dgn tenang.

  1. Kebudayaan Tidak Bisa Diisolasi

Penelitian telah mengungkap fakta bahwa tak ada budaya yg dapat tetap terisolasi. Hampir tak ada komunitas sosial yg betul-betul terisolasi dr seluruh dunia. Setiap budaya sebagian besar dipengaruhi oleh budaya tempat sekitarnya. Nilai-nilai budaya orang di negara tertentu dipengaruhi oleh orang-orang dr negara tetangga.

Contohnya yakni tatkala orang-orang dr lokasi geografis yg berlawanan berkumpul, mereka saling memengaruhi budaya masing-masing. Perdagangan antara dua negara, migrasi orang ke banyak sekali belahan dunia, & perjalanan untuk tujuan pendidikan atau rekreasi menunjukkan bahwa budaya tak dapat tetap terpisah.

Budaya yg meningkat pada waktu yg sama memberikan kesamaan lantaran mereka telah meningkat bareng . Beberapa berbaur untuk membuat budaya bareng . Tidak ada budaya yg dapat bikin dirinya kebal kepada pengaruh eksternal.

  1. Kebudayaan Dapat Bersifat Etnosentis

Kebudayaan tak mampu terisolasi, namun terkadang menyebabkan sifat etnosentris artinya suatu kebudayaan beranggapan bahwa kebudayaan tersebut yg terbaik diantara budaya-budaya yg dimiliki orang lain. Sifat etnosentrisme ini condong memandang rendah orang-orang yg dianggap gila. Sikap etnosentrisme menatap & mengukur budaya aneh dgn standar budayanya sendiri.

Contohnya yaitu kebiasaan masyarakat Papua pedalaman mengenakan koteka. Apabila dipandang dr sudut masyarakat yg bukan warga papua pedalaman, mengenakan koteka mungkin merupakan hal yg sangat memalukan. Akan namun, oleh penduduk pedalaman Papua, mengenakan koteka dianggap sebagai hal yg masuk akal, bahkan dianggap selaku suatu kebanggan.

  1. Kebudayaan Bersifat Universal

Kebudayaan bersifat universal artinya kebudayaan berupaya untuk yg mencari jawaban atas problematika dlm masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian, bukan pula apriori terhadap budaya politik yang massa. Akan namun, lebih pada rasionalitas melihat & meraih ke depan demi perkembangan masyarakat beragam Indonesia.

Contohnya yakni Irwan dr Indonesia & Steve dr Inggris, mereka sama-sama mempunyai kebudayaan (bersifat universal). Tapi, Irwan mempunyai pola sikap untuk menerima sesuatu dgn memakai dgn tangan kanan., sedangkan Steve mempunyai pola sikap untuk menerima sesuatu bisa memakai asisten atau kiri (ini merupakan ciri khusus kebudayaannya).

  1. Kebudayaan Mengalami Akulturasi

Kebudayaan mengalami akulturasi artinya kebudayaan mampu bercampur tatkala suatu golongan insan dgn kebudayaan tertentu dihadapkan dgn unsur dr suatu kebudayaan aneh, maka kebudayaan gila tersebut lambat laun akan diterima & dimasak ke dlm kebudayaan yg sudah ada tanpa mengakibatkan hilangnya unsur kebudayaan kalangan itu sendiri.

Contohnya yaitu Museum Fatahillah Jakarta yg merupakan perwujudan adanya akulturasi kebudayaan yg dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa saat menjajah Indonesia. Bentuknya yg menyerupai Istana Dam di Amsterdam, yg terdiri atas bangunan utama disertai dua sayap di cuilan timur & barat, serta bangunan sanding yg dipergunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, & ruang-ruang bawah tanah yg dipergunakan selaku penjara.

  1. Kebudayaan Bersifat Adaptif

Kebudayaan bersifat adaptif artinya kebudayaan mampu dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan merupakan suatu kesuksesan mekanisme bagi spesies insan. Kebudayaan memberi kita suatu laba pilih-pilih yg besar dlm persaingan untuk bertahan hidup terhadap bentuk kehidupan yg lain.

Contohnya yaitu penyesuaian kepada budaya luar, sebab terjadinya petaka pada arti penduduk  tertentu menimbulkan mereka mesti pindah ke tempat lain yg mempunyai kebudayaan berbeda.

  1. Kebudayaan Bersifat Dinamis (Flexible)

Kebudayaan tak bersifat statis, tapi selalu berganti atau bersifat dinamis. Tanpa adanya “gangguan” dr kebudayaan lain atau abnormal pun, kebudayaan akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Jika bukan lantaran adanya dampak dr luar, maka dlm kebudayaan itu sendiri akan ada individu-individu yg memperkenalkan variasi-kombinasi gres dlm hal bertingkah-laris yg pada jadinya menjadi milik bersama & dikemudian hari akan menjadi penggalan dr kebudayaan tersebut.

Proses perubahan sosial budaya juga bisa terjadi karena adanya beberapa faktor dlm lingkungan kebudayaan yg mengalami pergantian, sehingga pada kesannya akan menyebabkan kebudayaan tersebut perlahan menyesuaikan diri dgn pergantian yg terjadi tersebut. Pada dasarnya, setiap kebudayaan niscaya akan berubah atau berkembang, meskipun kecil & kerap kali tak dinikmati oleh anggota-anggotanya.

Contohnya yakni corak pakaian yg dimiliki nenek kita tatkala mereka masih muda, berlainan dgn corak pakaian yg kita kenakan ketika ini. Pada biasanya, unsur kebedaan mirip teknologi lebih terbuka kepada proses pergantian dibandingkan dengan unsur rohani mirip moral & agama yg condong statis.

  1. Kebudayaan Bersifat Integratif (Integrasi)

Kebudayaan bersifat integrasi sosial artinya golongan-kalangan etnik yg mempunyai kebudayaan berlainan dapat menyesuaikan diri & bersikap komformitas terhadap kebudayaan lebih banyak didominasi di masyarakat. Akan namun masih tetap menjaga kebudayaan mereka masing-masing.

Contohnya yaitu tatkala sekelompok orang pergi kesuatu wilayah dgn budaya yg berlainan dgn budaya asalnya, maka sekelompok orang tersebut selaku kebudayaan minoritas mesti bersikap komformitas terhadap kebudayaan dominan masyarakat, tapimasih tetap menjaga kebudayaan mereka sendiri.

Demikianlah tadi serangkaian artikel yg menuliskan pada pembaca terkait dengan sifat-sifat kebudayaan & misalnya di masyarakat dlm kehidupan sehari-hari. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat & menambah pengetahuan bagi semuanya. Trimakasih,

  Apa Peranan Lembaga Formal Dan Informal Dalam Pengendalian Sosial