Pengertian Ragam Hias Geometris, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Pengertian Ragam Hias Geometris

Dalam seni budaya dan ikonografi, ragam hias atau motif yakni elemen dr suatu gambar. Sebuah motif mampu diulang dlm suatu pola atau desain, sering berkali-kali, atau mungkin cuma muncul sekali dlm suatu karya. Perlu diketahui bahwa, pola geometris membentuk salah satu dr tiga jenis dekorasi nonfigural dlm seni Islam, yg pula tergolong kaligrafi & pola berkembang-tumbuhan.

Oleh sebab itu pola geometris dengan-cara terkenal dikaitkan dgn seni Islam, sebagian besar karena kualitasnya yg anonim. Ciri yg paling mencolokdr ragam hias geomoetris yakni polanya tersusun dr beraneka unsur-unsur garis. Terdapat beragam jenis ragam hias geometris, diantaranya yaitu kawung, pilin, tumpal, & lain-lain, dgn contoh pola masing-masing yg berbeda satu smaa lain

Ragam Hias

Ragam hias atau motif ialah bentuk dasar hiasan yg kebanyakan diulang-ulang sehingga menjadi pola tertentu dlm suatu karya kerajinan atau kesenian. Ragam hias mampu dihasilkan dr proses menggambar, memahat, mencetak dsb. untuk mengembangkan mutu & nilai pada suatu benda atau karya seni.

Ragam hias yg dibuat dengan-cara berulang, dipadukan, atau dikontrol sedemikian rupa sehingga terlihat rapi mampu disebut sebagai pola atau corak. Sedangkan, satu atau lebih paduan ragam hias bisa disebut pernak-pernik. Pada lazimnya , pernak-pernik terdiri atas satu atau lebih ragam hias yg dikelola dlm pola-pola tertentu.

Istilah ragam hias dengan-cara etimologis berasal dr bahasa Yunani, yaitu “ornare”, yg mempunyai arti yaitu hiasan atau menghias. Tujuan dibuatnya seni ragam hias adalah untuk mengisi kekosongan permukaan dr suatu karya seni. Selain itu, komponen seni yg satu ini pula dibentuk dgn tujuan untuk memperindah hasil karya seni.

Pengertian Ragam Hias Geometris

Ragam hias geometris mampu didefinisikan selaku ragam hias yg memakai bemacam-macam unsur-unsur garis, seperti garis lurus, lengkung, zigzag, spiral, & bermacam-macam serpihan seperti sisi empat, persegi panjang, lingkaran, layang-layang, & wujud yg lain pula sebagai motif wujud dasarnya.

Ragam hias geometris merupakan seni motif tertua dlm ornamen lantaran sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris mengalami kemajuan dr wujud titik, garis, atau serpihan yg berulang dr yg sederhana hingga pola yg rumit.

Pengertian Ragam Hias Menurut Para Ahli

Adapun definisi ragam hias berdasarkan para andal, antara lain: 

  1. Wikipedia

Ragam hias geometris yakni ragam hias yg dikembangkan dr bentuk-bentuk geometris & kemudian digayakan sesuai dgn selera & imajinasi pembuatnya.

Gaya ragam hias geometris mampu dijumpai di seluruh tempat di Indonesia, mirip Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, & Papua. Ragam hias geometris bisa dibuat dgn memadukan bentuk-bentuk geometris ke dlm satu motif ragam hias.

Ciri Ragam Hias Geometris

Ragam hias geometris memiliki beberapa ciri, diantaranya yaitu:

  1. Polanya tersusun dr beraneka unsur garis, misalnya garis lurus, lengkung, zigzag, spiral, & lain-lain.
  2. Ragam hias geometris condong disusun memanjang & sambung menyambung sehingga terbentuk gambar yg diulang-ulang.
  3. Ragam hias geometris kalau telah berupa barang jadi atau berupa karya jadi yg menerapkan hiasan ini, maka ada yg termasuk klasifikasi seni rupa 2 dimensi & seni rupa 3 dimensi. Seperti keramik penyekat di kamar mandi pula biasa memakai ragam hias geometris.
  4. Pengaplikasian ragam hias geometris pula banyak terdapat pada kain batik, kain tenun, kain sulam, kain bordir, bangunan-bangunan, candi-candi, perabotan rumah tangga, tabrakan pada benda, kerajinan tangan, & lain sebagainya.
  5. Biasanya untuk ragam hias geometris dibuat dgn cara memadukan bentuk-bentuk geometris kedalam satu motif ragam hias.
  6. Untuk menciptakan kaligrafi jenis hiasan mushaf atau hiasan dekorasi pula sering menggunakan hiasan geometris ini.

Jenis Ragam Hias Geometris

Terdapat bermacam-macam jenis ragam hias geometris di nusantara, diantaranya yaitu:

  1. Ceplokan 

Ceplokan atau biasanya dikatakan sebagai “ceplok” bisa diartikan sebagai bulatan untuk hiasan. Motif ceplokan terdiri atas satu motif saja, kemudian disusun dengan-cara berulang-ulang. Contoh motif ceplokan yg sudah banyak kita kenal contohnya Ceplok Cakra Kusuma, Ceplok Nogosari, Ceplok Truntum, Ceplok Supit Urang.

  1. Kawung

Kata kawung berasal dr bahasa Sunda yg artinya “kolang-kaling”. Apabila kita amati dgn seksama, motif kawung memang terlihat ibarat dgn buah aren atau yg biasanya kita sebut kolang-kaling. Sumber lain ada pula yg menyampaikan bahwa motif kawung terinspirasi dr binatang kuwangwung.

Ragam hias geometris yg satu ini tergolong motif antik, yg dibentuk oleh seorang Sultan Mataram sekitar kala 13. Pada zaman itu, motif kawung hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan atau pejabat.

Ada beberapa sumber yg mengatakan bahwa motif kawung mengandung pesan yaitu agar insan selalu menjadi makhluk yg berguna, seperti pohon aren yg semua bagiannya dapat dimanfaatkan.

Dalam pengertian budbahasa istiadat Jawa, motif kawung berarti satu titik sentra keraton. Motif kawung pula dinamakan selaku  papat madhep limo pancer, yg artinya empat titik membentuk garis & menghadap satu titik yg dianggap sebagai sentra kekuatan.

  1. Pilin

Apabila kita lihat sepintas, ragam hias pilin mempunyai bentuk mirip huruf S. Selain bentuk mirip karakter S, ada pula ragam hiasa pilin yg bentuknya SS atau sering disebut sebagai pilin ganda. Ragam hias pilin pula tampak menyerupai dgn motif bendo.

Tak jarang, ragam hias yg satu ini lebih terlihat mirip bentuk spiral, seiring dgn terus berkembangnya kreasi ragam hias nusantara. Ragam hias pilin pula mempunyai bentuk inovatif lainnya, seperti bentuk pita, berumbai, untaian, atau pusaran.

Ragam hias pilin biasanya dimanfaatkan untuk hiasan pinggiran, yg dimana ukurannya dibentuk lebih kecil dr ragam hias utama. Bukan hanya untuk dijadikan hiasan pinggiran, ada pula ragam hias pilin yg dijadikan motif utama. Ragam hias jenis pilin bisa kita lihat pada kain batik & hiasan rumah tradisional.

  1. Tumpal

Ragam hias tumpal mempunyai bentuk segitiga sama kaki, yg pada zaman prasejarah hal itu melambangkan hal magis. Ragam hias tumpal pula dinamakan sebagai motif pucuk rebung. Motif pucuk rebung dianggap melambangkan pertumbuhan.

Ada pula sumber yg menyampaikan bahwa konsep ragam hias tumpal merupakan konsep kesatuan. Konsep inilah yg kemudian dinamakan sebagai kosmos yg berisikan keharmonisan antara 3 hal, yakni manusia, semesta, & alam lain.

Motif tumpal pula mempunyai kreasinya sendiri. Motif ini bisa disusun dengan-cara berderetan, dgn posisi motif tumpal yg ujung runcingnya diatas atau pun dibuat terbalik dgn ujung runcing dibawah.

Motif tumpal mampu dibentuk dengan-cara polos, namun pula bisa diberi hiasan di cuilan tengahnya, seperti bintang, garis-garis, bunga, & sulur-suluran. Motif tumpal mempunyai fungsi yg nyaris sama dgn motif pilin, ragam hias tumpal biasa dijadikan hiasan pinggiran. Bisa pula kita lihat pada tabrakan-goresan candi atau pada kain batik.

  1. Swastika

Motif swastika diyakini selaku simbol yg paling suci dlm kepercayaan agama Hindu. Motif ini pula merupakan simbol yg diyakini sebagai warisan sejarah dan unsur budaya. Ragam hias swastika mampu dikatakan sebagai motif tertua, sekitar 4000 tahun kemudian.

Bentuk dasar motif swastika yaitu karakter Z atau zig-zag yg zaling bertentangan. Ada pula motif swastika yg dibentuk saling berkaitan satu dgn lainnya; motif ini dinamakan motif banji.

Kata swastika ialah terapan dr kata Swastyastu, yg artinya mudah-mudahan dlm kondisi baik. Bukan cuma menempati posisi sakral, motif swastika pula dijadikan sebagai motif-motif hiasan arsitektur antik atau terbaru. Motif yg satu ini banyak didapatkan pada benda-benda bersejarah mirip koin, keramik, senjata, komplemen, atau altar.

  1. Meander

Kata meander berasal dr Bahasa Yunani “meandros”, yg artinya liku atau berkelok-kelok. Ragam hias meander yaitu garis batas-batas yg terdiri atas garis yg saling berkaitan, kemudian disusun berulang.

Ragam hias meander pula merujuk pada bentuk labirin, yg dinamakan labirin meander. Berdasarkan sejarahnya, ragam hias meander berasal dr zaman Yunani Kuno. Motif ini bukan hanya dipakai di Yunani, namun pula di Romawi & Cina.

Motif meander menjadi sesuatu yg penting pada zaman Yunani Kuno, selaku perlambang ketidakterbatasan & kesatuan. Banyak sekali bangunan Yunani Kuno yg menggunakan motif meander sebagai hiasannya. Penggunaan ragam hias meander mulai tersebar sebab adanya vas khas Yunani Kuno, yg sangat terkenal pada zaman geometris.

Contoh Ragam Hias Geometris

Berikut ini pola-pola motif geometris, antara lain:

  1. Motif Batik

Motif geometris batik biasanya kita ditemukan dlm banyak sekali pernak-pernik hiasan dinding maupun bermacam-macam jenis busana yg bahan dasarnya berupa kain tenun atau kain sulam dgn motif batik. Motif ini terdiri atas banyak sekali bentuk dasar geometris seperti persegi, persegi panjang, belah ketupat, lingkaran, & lain sebagainya.

  1. Motif Belah Ketupat

Motif geometris belah ketupat yakni salah satu jenis motif geometris yg objek terutama berupa gambar geometris belah ketupat. Motif ini bisa didapatkan pada berbagai jenis ornamen mulai perabotan rumah tangga, anyaman, hiasan dinding & berbagai macam kain, contohnya kain sulam.

  1. Motif Geometris Bunga

Motif geometris bunga ialah motif geometris dgn sisi yg berbentuk dasar titik, garis & membentuk suatu keindahan. Motif geometris bunga biasanya sering dipakai sebagai bentuk dlm suatu busana perempuan maupun gaun, tetapi tak jarang pula digunakan sebagai hiasan dinding untuk menambah keayuan rumah.

  1. Motif Geometris Busur

Motif geometris busur yakni motif geometris yg memakai busur sebagai objek utama dlm pengerjaan motif. Motif busur biasanya digunakan sebagai bentuk kekuatan. Busur yakni garis lengkung & termasuk belahan dr keliling lingkaran. Maka tidak aneh apabila menyaksikan busur mirip bentuk setengah lingkaran.

  1. Motif Geometris Daun

Motif geometris daun merupakan salah satu bentuk geometris yg sederhana namun banyak digunakan untuk hiasan sebab mempunyai kekhasan dr suatu kesederhanaan. Motif ini pula sering ditemukan pada banyak sekali jenis busana untuk memperindah tampilan & menonjolkan sisi kesederhaan. Baca juga; Upacara Adat di Indonesia & Asalnya

Itulah tadi klarifikasi serta pengulasan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn materi pengertian ragam hias geometris berdasarkan para hebat, ciri, jenis, & contoh-umpamanya. Semoga lewat postingan ini bisa memperlihatkan pengetahuan & pengetahuan. Trimakasih,

  For the lates information of upcoming events in