10 Peninggalan Kerajaan Kutai

Berdasarkan sejarah, Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha pertama & berdiri sejak periode ke-4 yg ada di Indonesia. Selama berdirinya Kerajaan Kutai, terdapat banyak sekali macam peninggalan kuno yg membuktikan keberadaannya selama berdiri di nusantara ini.

Berbagai macam peninggalan sejarah kerajaan kutai tersebut telah menjadi bukti kalau Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Sebagai kerajaan tertua, Kerajaan Kutai diperkirakan bangkit pada sekitar era ke-4, ialah kerajaan tertua di Indonesia yg mempunyai tujuh prasasti yupa yg ditemukan & menjadi bukti sejarah Kerajaan Kutai sendiri.

Salah satu prasasti tersebut yaitu yg dikeluarkan oleh Raja Mulawarman & menceritakan perihal adanya tiga penguasa yg ada pada kawasan tersebut. 

Sejarah Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai terletak di Pulau Kalimantan & pernah menguasai seluruh area tersebut, di mana nama Kutai tersebut diambil menurut temuan prasasti yg menunjukkan kalau kerajaan itu berada di Kota Kutai, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Muara Kama, & terdapat tujuh yupa yg telah menjadi sumber informasi untuk menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai.

Yupa ialah suatu tugu watu yg dimanfaatkan & berguna selaku tugu perayaan yg didirikan oleh para Brahmana atas kedermawanan hati Raja Mulawarman. Hal itu dikarenakan, kurban yg dikerjakan oleh umat Hindu dgn tak menyembelih sapi seperti kebanyakan telah dilakukan oleh para umat Islam.

Menurut salah satu yupa yg didapatkan, tercatat bahwa Raja Mulawarman pernah memerintah Kerajaan Kutai & yupa tersebut pula menceritakan kebaikan Raja Mulawarman yg telah menawarkan 20.000 ekor binatang ternak.

  5 Alasan Jepang Menyerah Kepada Sekutu Tanpa Syarat

Peninggalan Kerajaan Kutai

  • Ketopong Sultan Kutai

Ketopong Sultan ialah sebuah mahkota raja dr Kerajaan Kutai yg terbuat dr materi-materi emas dgn berat 1,98 kg dgn mutu yg terjamin. Hingga hingga sekarang ini mahkota tersebut masih tersimpan dgn rapi di Museum Nasional Jakarta.

Mahkota Ketopong Sultan tersebut sudah ditemukan sekitar tahun 1890 pada sekitar tempat Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di museum Mulawarman tersebut, pula terdapat suatu replika Ketopong Sultan yg sama persis dgn aslinya.

  • Kalung Uncal

Kalung Uncal ialah salah satu peninggalan kerajaan Kutai yg terbuat dr bahan emas & mempunyai bobot 170 gram dgn dekorasi liontin berelief Kisah Ramayana yg sangat indah.

Kalung Uncal tersebut menjadi salah satu atribut dr Kerajaan Kutai yg biasanya digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara semenjak Kutai Martadipura mampu dijajah & ditaklukkan olehnya.

  • Kalung Ciwa

Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya yakni Kalung Ciwa yg telah ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman di mana kalung ini ditemukan oleh para warga di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada tahun 1890.

Hingga ketika ini Kalung Ciwa ini masih dipakai sebagai salah satu suplemen kerajaan yg pula dipakai oleh para raja tatkala terdapat sebuah pesta untuk melakukan upacara pengangkatan raja gres Kerajaan Kutai.

  • Pedang Sultan Kutai

Pedang peninggalan Kerajaan Kutai ini yang dibuat dr bahan emas yg sangat padat & pada pecahan gagang pedangnya terdapat suatu ukiran seekor harimau yg sedang bersiap menerkam musuhnya selaku lambang keberanian & kejantanan para raja.

Sedangkan pada ujung sarung pedangnya pula dihiasi dgn tabrakan seekor buaya. Pedang Sultan Kutai ketika ini tersimpan dgn rapi & tersadar di Museum Nasional Jakarta.

  • Kura-kura Emas
  Sejarah Pemilu 1955 Selaku Pemilu Pertama Indonesia

Kura-kura emas ialah salah satu peninggalan sejarah dr Kerajaan Kutai yg sekarang berada di Museum Mulawarman yg menjadi jika Kerajaan Kutai selaku kerajaan tertua yg mempunyai efek besar pada zamannya.

Benda yg mempunyai ukuran sebesar setengah kepalan tangan tersebut ialah salah satu persembahan dari  pangeran yg berasal dr Kerajaan China pada sang Putri Sultai Kutai yg bernama Aji Bidara Putih. Hal itu telah menunjukkan jika Kerajaan Kutai pula sudah diketahui hingga luar tempat hingga Kerajaan China.

  • Prasasti Kerajaan Kutai

Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan dr Kerajaan Kutai yg paling tua usianya dibandingkan dgn peninggalan Kerajaan Kutai yg lainnya.

Prasasti Kerajaan Kutai ini pula menjadi salah satu bukti kuat bahwa keberadaan kerajaan Hindu yg hidup di Pulau Kalimantan sungguh besar pengaruhnya kepada sekitar & kemakmuran rakyatnya kala itu.

  • Prasasti Yupa

Salah satu bukti kehadiran Kerajaan Kutai di Indonesia ditandai dgn ditemukannya suatu peninggalan prasasti yg berwujud Yupa. Yupa yg ditulis dgn menggunakan karakter Pallawa & bahasa Sansekerta tersebut mempunyai bentuk seperti 3 tiang kerikil, yg konon katanya kala itu digunakan untuk mengikat kurban yg akan dipersembahan pada para tuhan yg dipercaya oleh umat Hindu.

  • Kering Bukit Kang

Berdasarkan sejarah, Kering Bukit Kang merupakan suatu keris yg dipakai oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, yakni permaisuri dr Raja Kutai Kartanegara yg pertama.

Cerita yg diandalkan dr penduduk lokal yg menyebutkan bahwa Putri tersebut pernah ditemukan dlm sebuah gong yg hanyut di sungai di atas suatu bambu.

Selain terdapat anak perempuan, ada telur ayam & sebuah keris di dlm gong tersebut, sehingga hingga saat ini dipercaya bahwa keris tersebut ialah sebuah Kering Bukit Kang.

  • Singgasana Sultan
  Meganthropus Palaeojavanicus – Penemuan, Ciri, Jenis

Peninggalan Kerajaan Kutai berikutnya yaitu suatu singgasana sultan dimana benda ini pada kala itu digunakan tatkala masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman & Raja-raja Kutai sebelumnya selaku tempat duduk para raja.

Singgasana ini dapat dilihat dgn mendatangi ke Museum Mulawarman untuk melihat singgasana sultan yg masih terjaga & terawat hingga saat ini.

  • Gamelan Gajah Prawoto

Peninggalan Kerajaan Kutai berupa Gamelan Gajah Prawoto ini diandalkan berasal dr Jawa lantaran gamelan identik dgn budaya jawa, begitu pula dgn Gamelan Gajah Prawoto.

Peninggalan Kerajaan Kutai yg satu ini dipercaya berasal dr Jawa karena tak heran bila Kerajaan Kutai memiliki gamelan ini, karena selama berdiri Kerajaan Kutai berhasil menjalin suatu relasi yg baik dgn sejumlah kerajaan yg terdapat di Pulau Jawa.