4 Teori Pembentukan Bumi Beserta Penjelasannya

Bumi terbentuk lebih dr 4,6 miliar tahun yg lalu dr adonan debu & gas di sekitar matahari muda. Setidaknya itulah teori pembentukan Bumi yg kita kenal saat ini, namun, hingga ketika ini masih banyak orang & peneliti memperdebatkan bagaimana tempat kita berada ini terbentuk.

Banyak penelitian, jurnal, hingga buku diterbitkan dgn isi perihal teori pembentukan Bumi, jenis lipatan Bumi yg terbentuk, material apa yg mendasari planet ini terbentuk, apakah ada derma dr material abnormal mirip meteorit atau ledakan bintang atau semacamnya.

Pada goresan pena di bawah ini, akan diterangkan berbagai macam teori pembentukan Bumi, mulai dr bentuk geografi, material beserta penjelasan lengkapnya selaku salah satu manfaat memplejarai ilmu geografi.

Teori Pembentukan Bumi

Nebula Theory

Teori Nebula dicetuskan oleh dua orang ilmuwan, yakni Immanuel Kant (1753) & Petere de Laplace (1796). Teori nebula pula dikenal selaku teori Kant-Laplace. Teori ini menjelaskan bahwa langit & tata surya berasal dr kabut. Kabut itu mengandung gas hidrogen.

Planet-pnaet & Matahri terbentuk dlm waktu yg berbarengan pada 4,6 miliar tahun yg lalu yg terbuat dr awan gas & debu yg disebut nebula surya.

Gelombang kejut dr ledakan supernova terdekat mungkin memulai terbentuknya nebula surya, yg balasannya akan membentuk menjadi Matahari yg mirip saat ini. Simak fakta gerhana matahari.

Kantong debu & gas nebula mulai terkumpul ke tempat yg lebih padat. Saat daerah yg lebih padat mempesona lebih banyak materi, kekekalan saat-saat menyebabkannya mulai berputar, sementara kenaikan tekanan menyebabkannya memanas.

  Letak dan Luas Benua Amerika

Sebagian besar materi berakhir di sebuah bola di tengah sementara sisa materi diratakan menjadi piringan yg mengelilinginya. Sementara bola di pusat membentuk Matahari, materi lainnya akan membentuk piringan protoplanet.

Planet-planet yg terbentuk dr akresi dr piringan ini, di mana debu & gas saling terpesona & bergabung untuk membentuk benda-benda yg lebih besar.

Karena titik didihnya yg lebih tinggi, cuma logam & silikat yg bisa ada dlm bentuk padat yg lebih bersahabat ke Matahari, & ini pada kesudahannya akan membentuk planet terestrial Merkurius, Venus, Bumi, & Mars.

Karena unsur-unsur logam cuma terdiri sebagian kecil dr nebula matahari, planet-planet terestrial tak mampu berkembang sangat besar dr matahari.

Planet-planet raksasa mirip Jupiter, Saturnus, Uranus, & Neptunus terbentuk di luar titik antara orbit Mars & Jupiter di mana materialnya cukup hambar untuk menciptakan senyawa es yg gampang menguap tetap padat.

Es yg membentuk planet-planet ini lebih banyak ketimbang logam & silikat yg membentuk planet dlm terestrial, memungkinkan mereka berkembang cukup besar untuk menangkap atmosfer besar hidrogen & helium.

Sisa sisa pecahan nebula yg tak menjadi planet berkumpul di wilayah orbit & menjadi Sabuk Asteroid, Sabuk Kuiper, & Awan Oort.

Teori Pasang Surut Gas (Gas Tidal Theory)

Teori Gas Pasang Surut dikemukakan oleh James Jeans & Harold Jeffrey (1918). Secara teori, mereka menyampaikan bahwa ratusan juta tahun yg lalu ada sebuah bintang yg mendekati matahari. Hal tersebut berakibat terjadinya pasang surut pada tubuh matahari kemudian menyebabkan gunung-gunung besar yg terbetuk pada permukaan matahari.

Menurut James Jeans, bintang yg mendekati posisi matahari terus bergerak di sepanjang jalur sedemikian rupa sehingga posisinya kian dekat.

  Atmosfer

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya gaya pasang surut gas (tarikan gravitasi) pada permukaan matahari. Semakin bintang itu mendekat maka tarikan gravitasinya akan makin berpengaruh.

Ketika itu terjadi, gelombang raksasa berupa cerutu sepanjang ribuan kilometer muncul di permukaan matahari. James Jeans menyebut benda berbentuk cerutu ini sebagai filamen yg jauh lebih tebal di kepingan tengah & lebih tipis & lebih tajam di ujungnya.

Sembilan planet di tata surya kita terbentuk karena pendinginan & kondensasi massa materi gas pijar dr filamen. Filamen, sesudah terlepas dr matahari, mulai mendingin.

Dengan demikian, ukuran filamen mulai berkurang pada pendinginan. Kontraksi filamen menyebabkannya pecah menjadi beberapa bagian & masing-masing penggalan dipadatkan untuk membentuk satu planet terpisah. Proses ini mengarah pada pembentukan sembilan planet.

Sedangkan satelit satelit planet mirip Bulan terbentuk karena tarikan gravitasi & imbas pasang surut yg diberikan oleh matahari pada permukaan luar planet yg gres terbentuk.

Teori Big Bang (Big Bang Theory)

Teori Big Bang ialah teori yg paling terkenal & ditemukan baru-baru ini oleh para ilmuwan. Dalam teori ini dikemukakan bahwa tata surya tak terjadi dgn sendirinya, melainkan melalui proses selama miliaran tahun.

Teori ini menyatakan bahwa di alam semesta ini terdapat awan kabut raksasa yg berputar pada porosnya. Putaran ini begitu cepat sehingga menimbulkan beberapa terlepas dr pusat.

Dalam teori ini pula disebutkan bahwa ada sebagian besar yg membentuk piringan raksasa. Cakram raksasa ini meledak membentuk nebula. Nebula (asap) ini mendingin selama 4,6 miliar tahun, & terbentuk lah Bumi yg kini kita tempati.

Teori Bintang Kembar (Twin Star Theory)

Teori bintang kembar direkomendasikan oleh Astronomer, RA. Lyttleton. Dalam teori ini dibilang bahwa ada dua bintang kembar di tata surya ini sebelum hasilnya menjadi planet.

  Globalisasi Bidang IPTEK

Dasar dr pernyataan tersebut yaitu karena telah dilaksanakan penelitian pada tata surya lain, didapatkan adanya tata surya yg mempunyai bintang kembar. Oleh karena itu, Lyttleton menyatakan bahwa tata surya ini terbentuk dr proses meledaknya bintang kembar.

Menurutnya, tata surya yg kita kenal dulu terdapat dua bintang kembar, yakni Matahari & kembarannya. Kembaran Matahari kemudian meledak menjadi potongan-potongan kecil & debu. Kemudian, debu tersebut membentuk planet & pecahan batuan yg membentuk lintasan asteroid.