Indonesia termasuk daerah riskan gempa bumi karena lokasi geografisnya yg berada di rangkaian Ring of Fire (Cincin Api). Banyaknya lempeng tektonik yg ada di Ring of Fire ini dapat menciptakan letusan gunung berapi hingga episentrum gempa.
Itulah kenapa Indonesia menjadi negara yg rentan mengalami gempa bumi lantaran terletak di jalur pertemuan lempeng. Lalu, apa definisi gempa bumi?
Menurut NASA, gempa bumi yaitu guncangan atau getaran besar lengan berkuasa yg terjadi di permukaan bumi. Selanjutnya berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG), gempa bumi yaitu insiden bergetarnya bumi lantaran adanya pelepasan energi di dlm bumi.
Tanda dr peristiwa ini adalah munculnya patahan lapisan batuan pada kerak bumi. Gempa bumi pula dapat terjadi pada daerah lipatan bumi pertemuan lempeng tektonik.
Gempa bumi mempunyai beberapa karakteristik, antara lain berjalan dlm waktu singkat, terjadi pada lokasi tertentu, memunculkan bencana, berpotensi terulang lagi, & sukar untuk dicegah.
Melihat dr penyebabnya, gempa bumi mempunyai beberapa jenis. Gempa bumi mampu disebabkan oleh beberapa hal, seperti letusan gunung berapi hingga perubahan lapisan kulit bumi.
Proses terjadi hingga pengaruh gempa bumi pun berlainan-beda. Selain dilihat dr penyebabnya, jenis gempa bumi pula dikategorikan berdasar kedalaman serta gelombang atau getarannya. Lantas, apa saja jenis gempa bumi?
Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menurut penyebab, kedalaman, serta gelombang atau getarannya. Berikut penjelasan terkait jenis-jenis gempa bumi.
Berdasarkan Penyebabnya
- Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik disebabkan karena terjadinya letusan gunung berapi. Tatkala gunung berapi erupsi, maka akan keluar material dr dlm gunung seperti batuan, gas, material cair maupun padat yg memunculkan getaran pada tempat di sekitarnya. Ketahui pula jenis gunung berapi berdasarkan erupsi.
Pada umumnya, dampak dr gempa bumi vulkanik tak terlalu luas, cuma di sekeliling gunung saja. Dari semua gempa di bumi, sekitar 7 persen saja yg disebabkan karena kegiatan gunung berapi.
Gempa
vulkanik pula meninggalkan sejumlah dampak bagi masyarakat di sekitar, mirip
dilema pernapasan karena kabut vulkanik, tanah longsor, sinar matahari
terhalang karena bubuk gunung berapi, hingga suhu panas yg mampu menimbulkan
korban tewas.
- Gempa Bumi Tektonik
Terdapat perbedaan antara gempa tektonik & gempa vulkanik. Gempa bumi tektonik terjadi karena perubahan lapisan kulit bumi. Hal ini diakibatkan dr pelepasan energi di zona penunjaman.
Gempa ini pula memiliki getaran yg cukup kuat hingga mampu memicu tsunami. Dari semua gempa di bumi, sekitar 93 persennya adalah gempa tektonik.
Dampak
dari gempa tektonik antara lain hancurnya tempat tinggal & bangunan, terjadi
tanah longsor, & mempunyai pengaruh pula bagi kondisi sosial masyarakat. Sebab dengan
adanya gempa, kemungkinan terjadi penyakit, trauma, hingga kelaparan sungguh
tinggi.
- Gempa Bumi Tumbukan
Meski
jarang terjadi, gempa bumi tumbukan perlu diwaspadai. Sebab, gempa bumi
tumbukan yaitu gempa bumi yg terjadi lantaran jatuhnya benda langit ke
permukaan bumi. Benda-benda langit ini dapat berbentukasteroid hingga meteor. Menurut
sejarah, gempa bumi tumbukan terjadi di masa lampau yg menyebabkan kepunahan
pada Dinosaurus.
- Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi runtuhan atau yg kerap disebut terban ialah gempa yg disebabkan oleh tanah longsor. Gempa bumi ini tak terlalu berefek besar bagi insan.
Biasanya,
gempa bumi runtuhan hanya memiliki pengaruh pada wilayah sempit di sekeliling titik
terjadinya gempa. Misalnya mirip kawasan sekitar tambang, gua, pegunungan
kapur, hingga lereng gunung atau pantai dgn tebing curam.
- Gempa Bumi Buatan
Aktivitas gempa bumi buatan terjadi lantaran ulah manusia. Gempa bumi jenis ini disebabkan oleh beberapa aktivitas seperti peledakan dinamit hingga nuklir di negara dgn militer terkuat. Sama dgn gempa yg lain, pengaruh dr gempa bumi produksi mampu berbentukkerusakan bangunan hingga fasilitas lazim.
Berdasarkan Kedalamannya
- Gempa Bumi Dalam
Menurut kedalamannya, gempa bumi dlm adalah gempa yg hiposentrum atau titik terjadinya gempa berada lebih dr 300 km di bawah permukaan bumi.
Pada biasanya, gempa bumi dlm tak berbahaya bagi insan karena terjadi di dlm kerak bumi. Gempa bumi jenis ini tak terasa dampaknya, alasannya energi getarannya menyusut dikala menuju permukaan bumi.
- Gempa Bumi Menengah
Titik
hiposentrum dr gempa bumi menengah terjadi di antara 60 km sampai 300 km di
bawah permukaan bumi. Gempa jenis ini biasanya memunculkan kerusakan ringan
dengan getaran yg lebih terasa dibandingkan dengan gempa bumi dalam.
- Gempa Bumi Dangkal
Lebih mempunyai efek bagi kehidupan insan, gempa bumi dangkal terjadi dgn hiposentrumnya berada kurang dr 60 km dr permukaan bumi. Gempa bumi ini mengakibatkan kerusakan yg parah bagi kehidupan insan.
Di Indonesia, gempa bumi dangkal dgn dampak kerusakan yg tinggi pernah terjadi di sejumlah tempat, antara lain Banggai, Madiun, Membramo Raya, Sorong, Alor, Bantul, Halmahera Barat, Tarakan, & Ambon.
Berdasarkan Gelombang atau Getaran
- Gelombang Primer
Gelombang
primer atau gelombang-P kerap pula disebut dgn gelombang tanah. Gelombang
ini memiliki kecepatan tinggi dibanding gelombang lain, yakni sekitar 7-14
km/detik. Gelombang atau getarannya berasal dr hiposentrum.
- Gelombang Sekunder
Gelombang
sekunder biasanya terjadi mengikuti gelombang primer. Gelombang sekunder atau
gelombang-s ini terjadi dgn kecepatan yg lebih rendah, yakni sekitar 4-7
km/detik. Gelombang sekunder yg pula kerap disebut gelombang transversal ini tidak
dapat merambat pada lapisan cair.