close

Hubungan Sosiologi dengan Antropologi yang Perlu dipahami

Bagi banyak orang telah timbul pertanyaan apa bedanya antara antropologi & sosiologi.

Pertanyaan itu muncul tak cuma dr para ahli kedua ilmu tersebut, namun pula masyarakat umum.

Menurut Koentjaraningrat, perbedaan ilmu tersebut dapat dilihat dr tiga sudut, merupakan:

  • sudut sejarah asal mulanya
  • sudut objek ilmiahnya
  • sudut sistem-metodenya.

Ilmu sosiologi bermula bagian dr ilmu filsafat. Ahli filsafat mengupas segala hal yg ada di sekelilingnya termasuk penduduk .

Maka dr itu ilmu filsafat yg berkaitan dgn penduduk disebut filsafat-sosial.

Pada masa itu, ilmu filsafat mengalami aneka macam perubahan sejajar dgn perubahan ajaran-pedoman filsafat & latar belakang cara berpikir orang Eropa Barat berabad-masa lamanya.

Pada permulaan abad 19, sudah timbul gagasandr para andal filsafat yg cenderung untuk memeriksa persoalan-masalah dlm masyarakat mereka.

enyelidikan ini tak hanya berupa absurd saja namun dgn bahan-materi informasi yg diambil dr kehidupan kasatmata orang Eropa.

Penyelidikan ini dilakukan atas anjuran andal-mahir filsafat yakni H. de Saint-Simon (1760-1825) & A. Comte (1798-1857), kemudian timbullah sosiologi. Begitu garis besar dr sejarah asal mula kedua ilmu (Koentjaraningrat, 1964:158).

Dipandang dr sudut sistem ilmiahnya, antropologi yg berhadapan aneka bentuk kebudayaan & masyarakat di seluruh dunia senantiasa menggunakan aneka macam tata cara perbandingan atau komparatif dengan-cara luas.

Sedangkan sosiologi yg biasanya mengkhususkan perhatiannya pada penduduk Ero-Amerika saja, menatap masyarakat tersebut sebagai percontohan dr masyarakat seluruh umat manusia & kurang menggunakan tata cara-sistem komparasi.

Meski antropologi & sosiologi merupakan dua ilmu dgn objek pengusutan yg sama, namun cuma dgn dua golongan tata cara yg berlainan, maka kita mampu menentukan lebih tajam apa peran metodologis yg bergotong-royong dr ilmu antropologi di Indonesia sekarang ini.

  Perbedaan Sosial dan Budaya yang Perlu dipahami

Metode antropologi dapat digunakan untuk menghimpun bahan ihwal aneka warna penduduk di berbagai tempat di Indonesia dengan-cara kualitatif & bahan ini dapat digunakan sebagai landasan untuk mengisolasikan duduk perkara-problem khusus yg mampu diselidiki dengan-cara kuantitatif.

Menurut Koentjaraningrat, tokoh-tokoh besar dlm ilmu sosial di Indonesia yakni tokoh yg nanti akan berhasil dlm mengintegrasikan kedua ilmu tersebut guna kepentingan pemecahan dilema-masalah sosial budaya demi perkembangan negara Indonesia (Koentjaraningrat, 1964&1990). (Adwi N. Riyansyah)