Kita niscaya mengajukan pertanyaan-tanya apa alasannya Korea Utara & Korea Selatan terbelah padahal mereka satu rumpun.
Adapun, akan kami jelaskan perihal kenapa hingga terjadi perang saudara diantara kedua negara tersebut.
Perang korea & pula disebut sebagai peperangan triangle hill. Mengapa di sebut demikian? Simaklah klarifikasi berikut.
Latar Belakang
Pertempuran Triangle Hill atau Operation Showdown terjadi 14 Oktober hingga 25 November, 67 tahun lalu, tatkala Perang Korea berkecamuk.
Pertempuran terjadi karena agenda perang hambar Amerika Serikat-Soviet. Imbasnya, wilayah Korea terbelah menjadi Korea Utara & Korea Selatan.
Perang fisik Korea berlangsung dr tahun 1950 sampai 1953. Perang tersebut berawal dr invasi blok Korea Utara terhadap wilayah selatan Korea.
Serangan itu disinyalir lantaran pemimpin kawasan selatan Korea Syngman Rhee, membuatkan ideologi liberalnya di sekitar perbatasan kedua wilayah tersebut. Akhirnya perang antara kedua wilayah tak dapat dihindarkan.
Blok Korea Utara dibantu pasukan bentukan China (People Volunteer Army/PVA).
Sedangkan, Soviet menyokong senjata & alat perang. Sementara, melihat wilayah Korea Selatan diinvasi, Perserikatan Bangsa-Bangsa tak tinggal diam.
Pasukan PBB & militer Amerika Serikat turut membantu Korea Selatan.
Serangkaian peristiwa terjadi pada perang fisik yg berlangsung sekitar tiga tahun.
Salah satu yg monumental yakni peperangan Bukit Segitiga atau Triangle Hill. Walter G. Hermes dalam Truce Tent and Fighting Front (1992) menyebut perang tersebut yakni perang terbesar & paling berdarah di tahun 1952.
Triangle Hill berlokasi di provinsi Gangwon, Korea Selatan yg berbatasan dgn Korea Utara.
Triangle Hill menjadi lokasi yg diperebutkan kedua negara pada waktu itu.
Operasi Triangle Hill ini disebut pula dgn operasi Showdown, artinya PBB menyerukan serangan simultan pada daerah Triangle Hill & Sniper Ridge.
Dua batalion dikerahkan untuk operasi tersebut. Satu batalion dr Resimen Infanteri ke 31 AS, Divisi Infanteri ke 7 menyergap Triangle Hill.
Sementara satu batalion dr Resimen ke 32 dr Republik Korea (Korea Selatan/ROK), Divisi Infanteri ke-2 menyerang tempat Sniper Ridge.
Dalam operasi itu, PBB memprediksi serangan tak akan lebih dr lima hari dgn korban jiwa maksimal 200 orang dr pihak PBB.
Prediksi itu menurut perkiraan jumlah artileri maksimum & dukungan dr serangan udara akan tersedia.
Namun di sisi blok Korea Utara, Triangle Hill dipertahankan oleh Kompani ke 8 & ke 9, sementara daerah Sniper Ridge dilindungi oleh Kompani pertama yg terdiri dr Resimen ke 135, Divisi ke 45, & Pasukan ke 15.
Mereka pula sudah mempersiapkan pertahanan dr serangan-serangan yg mungkin akan terjadi.
Dalam upaya tersebut mereka membangun jaringan pertahanan yg kompleks.
Misalnya mereka membuat terowongan sejauh 9.000 meter, 50.000 meter parit, & 5.000 meter ladang ranjau.
Akibat dr operasi Triangle Hill tersebut, sebanyak 365 pasukan AS terbunuh, 1.174 terluka, & 1 orang tertangkap.
Sementara dr Korea Selatan sebanyak 1.096 orang terbunuh, 3.496 orang terluka, & 97 orang hilang.
Sedangkan dr blok Korea Utara yg berasal dr sumber China, tercatat sebanyak 4.838 orang terbunuh, & 6.691 orang terluka.
Sementara PBB mengestimasi jumlah korban dr pihak Korea Selatan meraih 19.000 orang.
Awal Korea Terbelah
Jauh sebelum Perang Korea terjadi, wilayah Korea berada di bawah kekuasaan Jepang.
Tekanan dr masa penjajahan Jepang membuat nasionalisme rakyat Korea bangun.
Akibatnya mereka sempat menciptakan gerakan kemerdekaan yg disebut dgn gerakan rakyat Korea bersatu pada 1 Maret 1919.
Kemudian para tokoh Korea dr berbagai latar belakang ideologi seperti Syngman Rhee, Park Eunsik, Yi Donghwi, Kim Kyusik & Lee Dongnyeong bersatu. Mereka mendirikan pemerintahan sementara Korea.
Mereka kemudian merumuskan konstitusi & membawanya ke China pada 11 April 1919 untuk deklarasi pemerintahan.
China diseleksi lantaran sebelum Jepang berkuasa, wilayah Korea berada di bawah kekuasaan dinasti Qing.
Lalu pada 13 April 1919 deklarasi dilaksanakan di Shanghai & Syngman diangkat sebagai presiden.
Walaupun pemerintah Korea sudah dibuat tak terlalu membawa dampak aktual kepada warga Korea.
Malah mereka mendapat tekanan makin keras dr Jepang. Pasalnya Jepang memang masih sungguh kuat pada waktu itu.
Tekanan tersebut berlangsung hingga Jepang mengalah kepada sekutu dlm Perang Dunia II.
Hal itu simpel membuat wilayah bekas pendudukan Jepang mengalami kekosongan kekuasaan tak terkecuali Korea.
Momentum itu lantas dimanfaatkan oleh para tokoh Korea untuk menyatukan kembali wilayah Korea atau dikenal dgn Unifikasi.
Maka pada saat itu terjadi pembagian wilayah sementara. Wilayah Utara diamankan ideologi Komunis yg dikepalai Kim il sung, sementara Wilayah Selatan diamankan ideologi Liberal yg dipimpin Syngman Rhee.
Perpecahan yg termanifestasi dlm Perang Korea tersebutlah yg sampai detik ini membuat wilayah Korea terbagi terbelah dua.