Dalam kehidupan tentunya mempunyai berbagai acara, utamanya aktivitas alam.
Aktivitas alam yg lazimdisebut dgn tanda-tanda alam mempunyai pengertian & terbagi dlm berbagai jenis. Berikut pembahasannya.
Apa itu Gejala Alam?
Gejala alam merupakan kejadian yg disebabkan oleh acara alam yg mampu dirasakan oleh manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Perlu diingat bahwa tanda-tanda alam tak sama dgn bencana alam. Bencana alam adalah gejala alam yg mempunyai pengaruh negatif atau merugikan makhluk hidup. Seperti longsor, gempa bumi, banjir, & sebagainya.
Sedangkan tanda-tanda alam yakni aktivitas yg dijalankan alam baik yg memiliki pengaruh konkret, maupun mempunyai efek negatif.
Jenis-jenis Gejala Alam
Gejala alam terbagi menjadi 2 Jenis. Yaitu Gejala Alam Biotik & Gejala Alam Abiotik. Berikut penjelasannya:
Gejala Alam Biotik
Gejala alam biotik merupakan tanda-tanda alam yg timbul lantaran adanya pertemuan antar unsur biotik dlm ekosistem.
Gejala alam ini dapat kita lihat & kita rasakan lantaran mempunyai ciri-ciri:
- Tumbuh & berkembang
- Bergerak
- Bernafas
- Mampu meningkat biak sehingga populasinya meningkat
- Peka terhadap rangsangan.
Aktivitas-acara tersebut tak cuma akan mempunyai dampak kasatmata bagi ekosistem disekitarnya.
Namun, pula mampu memiliki dampak yg negatif bagi kelangsungan ekosistem disekitarnya.
Gejala Alam Biotik memiliki pengaruh Positif
Gejala alam ini akan berguna bagi ekosistem yg ada. Ada banyak acuan gejala alam biotik yg bermanfaat, namun terkadang kita tak menyadarinya. Diantaranya yaitu:
Aktivitas Cacing Tanah yg mampu Menyuburkan Sawah
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Ni Luh Kartini, spesialis tanah dr Universitas Udayana-Bali.
Lahan pertanian yg mengandung cacing tanah memang lebih subur dibandingkan yg tidak.
Aktivitas yg dikerjakan cacing tanah bisa meningkatkan ketersediaan unsur hara N, P, & K di dlm tanah.
Unsur-unsur tersebut merupakan unsur pokok bagi pertumbuhan tanaman.
Selain itu, lubang bekas galian cacing tanah akan memperbaiki tata cara aerasi & drainase dengan-cara alami di dlm tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur.
Gejala Alam Biotik berefek Negatif
Gejala alam Biotik yg memiliki dampak negatif lazimnya diakibatkan oleh aktivitas-kegiatan makhluk hidup yg tak terkontrol. Contohnya antara lain:
1. Penyebaran Virus Flu Burung
Virus flu burung atau yg pula diketahui dgn H5N1 timbul lantaran mutasi genetik yg terjadi pada pelbagai jenis unggas.
Virus yg tak dapat dikendalikan akan menular pada unggas yang lain. Bahkan Penyebaran virus ini pula mampu menular ke insan.
Untuk menghalangi gejala ini, ada beberapa hal yg dapat dikerjakan:
- Selalu mempertahankan kebersihan tangan
- Mengkonsumsi daging atau telur unggas yg sudah dimasak dgn baik
- Tidak menyantap unggas hasil perburuan liar yg tak dikenali kesehatannya
- Bagi pemilik/ peternak unggas, wajib menjaga kebersihan sangkar,
- Jauhkan kandang unggas dr pemukiman masyarakatdan
- Menggunakan masker & sarung tangan jika berinteraksi dgn unggas.
2. Hama Tanaman yg Merajalela
Hama tumbuhan tentunya merupakan musuh terbesar bagi para petani atau pembudidaya tanaman.
Kehadirannya sungguh merugikan lantaran mampu mengakibatkan petani gagal panen & penelitian pembudidaya tanaman gagal.
Hama tanaman yg merajalela ini sering kali terjadi lantaran faktor yg dikerjakan oleh manusia sendiri.
Seperti pemberian pestisida yg berlebihan sehingga hama dapat bermutasi menjadi hama yg resisten.
Atau penangkapan ular sawah yg dijalankan besar-besaran sehingga menyebabkan perkembang biakan tikus tak terkontrol, & lain sebagainya.
Untuk mengurangi terjadinya tanda-tanda ini, maka hal-hal yg mampu dikerjakan antara lain:
- Mengurangi pemakaian pestisida dr materi-bahan kimia
- Melakukan pencucian lahan atau sanitasi lingkungan semoga tak menjadi sarang tikus
- Melakukan perburuan dengan-cara langsung dan
- Mengadakan rotasi tumbuhan untuk mengusik kelancaran penyedia keperluan hama.
3. Kepunahan Hewan/ Tumbuhan
Gejala ini terjadi balasan laju perkembangbiakan suatu spesies yg lambat. Ada beberapa spesies yg berkembang biak selama bertahun-tahun sekali, atau pada musim-isu terkini tertentu.
Hewan/ Tumbuhan ini menjadi lebih singkat punah balasan ulah perbuatan manusia mirip perburuan liar, pembakaran hutan, pembukaan lahan sebagai perumahan, & lain sebagainya.
Untuk mengurangi terjadinya kepunahan pada sebuah spesies hewan/ flora, ada beberapa hal yg mampu dilakukan antara lain:
- Membudidayakan Hewan/ Tumbuhan yg terancam punah
- Melakukan tebas pilih & reboisasi hutan
- Tidak melakukan perburuan hewan dengan-cara asal-asalan dan
- Bagi pemerintah, bikin peraturan tegas bagi siapa saja yg melaksanakan acara yg mengancam spesies yg akan punah.
Gejala Alam Abiotik
Gejala alam Abiotik merupakan tanda-tanda alam yg muncul lantaran adanya relasi antar bagian abiotik dlm ekosistem.
Gejala alam abiotik berkaitan dgn sifat fisik & kimia diluar makhluk hidup.
Gejala alam ini tak cuma dipengaruhi oleh interaksi antar komponen abiotik saja.
Namun dlm beberapa masalah, lingkungan biotik pula mampu memengaruhi tanda-tanda alam abiotik. Terutama adalah kegiatan-acara yg dikerjakan oleh manusia.
Sama halnya dgn Gejala alam Biotik, tanda-tanda alam abiotik ini pula dapat mempunyai dampak yg konkret & efek yg negatif.
Gejala alam Abiotik mempunyai dampak konkret
Gejala alam ini sering kita lihat sehari-hari. Banyak sekali fenomena alam yg tergolong dlm tanda-tanda alam abiotik dgn pengaruh nyata terjadi setiap harinya. Contohnya yaitu:
1. Terjadinya Hujan
Hujan merupakan presipitasi awan yg dihasilkan oleh kondensasi uap air.
Hujan terjadi lewat serangkaian siklus hidrologi yg berulang-ulang. Fenomena ini menyeimbangkan ekosistem yg ada di bumi.
Selain itu, hujan pula bermanfaat bagi kelancaran hidup manusia. Seperti pada sektor pertanian, perikanan, & Industri. Adanya hujan pula menyediakan cadangan air untuk menyanggupi kebutuhan manusia.
2. Gerak Rotasi Bumi & Gerak Semu Harian Bintang
Gerakan ini memengaruhi terjadinya siang & malam serta dijadikan dasar untuk memberikan waktu.
Hal tersebut sungguh bermanfaat untuk menentukan berbagai hal pada kehidupan insan, binatang & tumbuhan.
Misalnya adalah menolong burung hantu & kelelawar yg dengan-cara alamiah tak dapat melihat dgn jelas bila berada di tempat yg terang.
Adanya siang & malam ini membuat hewan hewan mampu menentukan kapan saatnya melakukan acara, & kapan saatnya beristirahat.
Manfaat yang lain yaitu terjadinya pasang surut air maritim. Adanya hal ini, dijadikan dasar bagi para nelayan berlayar untuk melaksanakan penelusuran ikan yg ada di maritim.
Gejala Alam Abiotik mempunyai dampak Negatif
Gejala alam Abiotik yg mempunyai efek negatif selalu disebut dgn petaka.
Gejala alam ini tak senantiasa terjadi dengan-cara alamiah. Beberapa hal umumnya terjadi diakibatkan oleh aktivitas makhluk hidup khususnya manusia antara lain:
1. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah gerakan yg terjadi di permukaan bumi lantaran pengeluaran energi dr inti bumi dengan-cara tiba-tiba yg membuat gelombang sampai getaran.
Gempa bumi tak hanya terjadi akibat aktivitas alam. Melainkan pula bisa terjadi akhir acara insan.
- Gempa yg terjadi akibat kegiatan alam yakni:
- Gempa bumi Vulkanis, yg terjadi akibat letusan gunung berapi &
- Gempa bumi Tektonik, yg terjadi balasan pergeseran lempeng bumi.
- Gempa yg terjadi balasan kegiatan manusia
- Peledakan bom, nuklir, atau materi peledak yang lain.
- Aktivitas pertambangan pula mampu menyebabkan keruntuhan area tambang yg menyebabkan gempa setempat.
Gempa bumi baik dlm skala besar maupun kecil mampu menjadikan musibah yg lain yaitu Tsunami apabila gempa tersebut terjadi di bahari atau samudra.
Gempa yg diakibatkan aktivitas-aktivitas alam tersebut memang tak diperlukan. Namun pula tak bisa dikelola. Sejauh ini yg dapat dilakukan yaitu menghemat jumlah korban akhir tragedi ini.
2. Bencana Tsunami
Penyebab terjadinya bencana ini yaitu gempa yg terjadi di maritim. Baik gempa vulkanis maupun gempa tektonis.
Gempa menimbulkan lempengan bumi bergeser & menciptakan cekungan yg kemudian terisi air maritim.
Maka dr itu sebelum terjadi tsunami, air laut terlihat surut terlebih dahulu.
Setelah cekungan terisi penuh maka ada dorongan sehingga mengakibatkan gelombang.
Sama dgn peristiwa gempa bumi, bencana tsunami pula tak dapat dikelola.
Namun, negara yg beresiko dgn bencana ini mirip Jepang, Filiphina, & Indonesia sudah berupaya untuk meminimalisir korban akibat bencana ini. Upaya yg dilaksanakan antara lain:
- Melindungi garis pantai dgn menanam pohon mangrove & membangun tembok pemecah gelombang
- Membuat tata cara perayaan dini
- Memetakan tempat rawan peristiwa & jalur penyelamatan
- Membentuk Satgas penanganan bencana.
3. Kebakaran Hutan & Lahan
Kebakaran hutan dapat terjadi dengan-cara alami maupun tidak. Kebakaran alami dapat terjadi balasan isu terkini kemarau yg berkepanjangan sehingga daerah hutan menjadi sangat kering.
Jika timbul sedikit saja percikan api karena tabrakan batu contohnya, maka kebakaran hutan mampu terjadi.
Selain animo kemarau, kebakaran hutan mampu terjadi dengan-cara alami akibat sambaran petir atau erupsi gunung vulkanik didekat hutan.
Namun, pada banyak masalah didapatkan bahwa kebakaran hutan lebih sering terjadi akhir ulah tangan manusia mirip:
- Kelalaian karena tak mematikan api sesudah perkemahan
- Membuang puntung rokok sembarang pilih
- Bahkan banyak yg dengan-cara sengaja memperabukan hutan untuk membuka lahan selaku perumahan.
Ada beberapa hal yg mampu dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan, misalnya:
- Tidak aben apapun di hutan, utamanya dikala angin kencang. Angin yg bertiup kencang akan berisiko berbagi kobaran api dgn cepat & menyebabkan kebakaran
- Tidak mencampakkan puntung rokok sembarang pilih di area hutan
- Membuat sekat saluran untuk pengaturan hidrologi air pada lahan gambut. Agar tanah menjadi lembap & berair sehingga tak gampang terbakar, utamanya ketika demam isu kemarau
- Melakukan pengawasan kepada titik riskan kebakaran
- Menyiapkan peralatan untuk memadamkan api bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan ataupun lahan
- Melakukan patroli & pengawasan berkala pada tempat-tempat yg memang riskan terjadi kebakaran, khususnya ketika trend kemarau.
4. Banjir & Tanah Longsor
Sama halnya dgn bencana kebakaran hutan, peristiwa Banjir & tanah longsor ini seringkali terjadi akibat ulah tangan insan. Sedikit sekali tragedi ini terjadi dengan-cara alami.
Banjir yg terjadi dengan-cara alami biasanya diakibatkan hujan deras terus-menerus & angin ribut.
Tanah longsor yg terjadi dengan-cara alamiah lazimnya balasan bencana alam yg lain mirip gempa bumi & banjir bandang.
Penyebab banjir & tanah longsor yg diakibatkan ulah manusia antara lain:
- Mengalihkan fungsi hutan & lahan terbuka hijau untuk perumahan
- Penebangan pohon tanpa metode tebang pilih
- Sampah yg dibuang asal-asalan dan
- Pembangunan pemukiman di tepi sungai.
Banjir & tanah longsor dapat kita kurangi terjadinya dgn aneka macam cara, seperti:
- Membuang Sampah pada Tempatnya
- Melestarikan hutan
- Melakukan tebas pilih pohon
- Membuat daerah resapan air.
Ingat ya, kita sebagai insan memiliki tugas untuk mempertahankan & merawat alam ini.
Demikian artikel mengenai gejala alam. gampang-mudahan berguna.