Stratifikasi sosial merupakan pembedaan pelapisan anggota masyarakat ke dlm suatu golongan – golongan tertentu yg terbentuk dgn wujud hirarki atau tatanan sosial. Pembentukan dr stratifikasi sosial dapat terjadi lantaran faktor sosial, politik maupun ekonomi dr suatu kalangan penduduk . Keberadaan stratifikasi sosial atau yg diketahui dgn sebutan lainnya pelapisan sosial telah ada semenjak insan pertama kali membentuk kelompok penduduk di masa lampau.
Terbentuknya stratifikasi sosial merupakan hal yg tak mampu dilepaskan dr hasil kebiasaan insan mirip keinginan untuk berkomunikasi, berafiliasi ataupun bersosialisasi satu sama lain dgn cara terstruktur. Baik itu dilakukan dengan-cara individu maupun berklompok. Seringkali wujud dr stratifikasi sosial dapat terbentuk karean adanya kesamaan persepsi & nilai -nila budbahasa istiadat dr suatu kelompok masyarakat.
Sifat Stratifikasi Sosial
Sifat stratifikasi sosial mampu dikelompokkan menjadi dua jenis yakni stratifikasi sosial & stratifikasi tertutup. Yang dimaksud dgn stratifikasi sosial tertutup merupakan pengelompokkan sosial dimana pada setiap anggota masyarakatnya yg telah dikelompokkan tak dapat mengalami perpindahan ke tingkat sosial yg lebih tinggi ataupun ke tingkat sosial yg lebih rendah dr yg pernah ia miliki. Contoh stratifikasi sosial seperti ini mampu dijumpai pada sistem kasta yg merupakan peninggalan dampak hindu budha di Indonesia, & tata cara marga yg mampu dijumpai pada keluarga- keluarga besar yg tersebar di setiap kelompok penduduk di seluruh Indonesia.
Sedangkan yg dimaksud dgn stratifikasi sosial terbuka merupakan suatu sistem stratifikasi dimana pada setiap anggotanya mampu mengalami perpindahan dr satu tingkatan ke tingkatan lainnya yg berlawanan dr yg pernah ia miliki sebelumnya. Bentuk dr stratifikasi sosial ini mampu terlihat pada tingkat dunia pendidikan, jabatan pekerjaan, kekuasaan, & lain – lain. Contoh stratifikasi sosial seperti ini dapat dilihat pada masalah seseorang yg sebelumnya merupakan seseorang biasa – biasa saja dlm hal ekonomi ataupun faktor yang lain. Orang tersebut mampu mengalami perpindahan dr satu tingkatan ke tingkatan yang lain yg berbeda dr yg ia miliki sebelumnya entah itu lewat kerja kerasnya, atau atas dasar pencapaian yg sudah ia peroleh.
Hal ini merupakan hal yg masuk akal yg dapat dipengaruhi oleh banyak -faktor. Dalam struktur sosial, status sosial dr seseorang dapat dikategorikan dlm tiga klasifikasi yg mampu dikatakan sebagai bentuk – bentuk struktur sosial. Bentuk – bentuk ini dlm kaitannya dgn stratifikasi sosial merupakan macam – macam status dr pelapisan penduduk . Berikut merupakan pembahasan singkat perihal hal tersebut:
- Ascribed status
Status ini merupakan status sosial dimana individunya mampu mendapatkannya tanpa harus melaksanakan perjuangan tertentu atau mampu saja ditemukan lantaran faktor keturunan. Contoh dr Ascribed status dapat tampakdr kasus pola interaksi kasta, yg diterapkan pada kebudayaan Hindu yg ada di Bali maupun yg ada di India.
- Achieved Status
Status ini merupakan status sosial dimana untuk mendapatkannya perlu melaksanakan usah tertentu biar bisa mendapatkanya. Contoh achieved status mampu dilihat dr upaya mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana yg nantinya dapat dipakai utnuk mencari pekerjaan dlm dunia kerja.
- Assigned Status
Status ini merupakan status sosial yg diberikan pada seseorang berkat sebuah tindakan ataupun jasa yg sudah ia dapatkan semasa hidupnya. Contoh perkara assigned status mampu tampakdr status jagoan yg diterima oleh seseorang sebab sudah berjasa dlm meperjuangkan kemerdeakaan bangsanya & pula peraih penghargaan yg diterima lantaran upayanya dlm memperlihatkan sesuatu yg berharga bagi kalangan masyarkatnya.
Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial
Sebelum kita membicarakan tentang faktor pembentuk stratifikasi sosial dlm masyarakat kita perlu membicarakan sedikit wacana proses terjadinya stratifikasi sosial. Proses terjadinya stratifikasi sosial diantaranya dapat dibagi menjadi dua kategkori yg berasal dr proses permulaan terbentuknya stratifikasi sosial. Kategori tersebut ialah selaku berikut:
- Stratifikasi sosial yg terjadi dengan-cara otomatis
Stratifikasi sosial yg terjadi dengan-cara otomatis mampu terjadi karena bermacam-macam faktor sudah ada sejak seseorang lahir, & ini tak jauh berlawanan dgn assigned status pada macam – macam status sosial & pula pertumbuhan penduduk . Seseorang yg telah menempati sebuah lapisan status masyarakat tertentu bukan atas kesenjangan dapat dikatakan selaku bentuk proses stratifikasi sosial yg terjadi dengan-cara otomatis. Contoh ini dapat dilihat atas dasar stratifikasi yg terjadi pada tata cara kasta ataupun marga.
- Stratifikasi sosial yg terjadi dengan-cara sengaja
Stratifikasi sosial yg terjadi karena dengan-cara sengaja biasanya terjadi dgn maksud ataupun tujuan untuk kepentingan bareng suatu kelompok. Pada sistem ini natni ya akan ditentukan siapa yg memiliki wewenang ataupun kekuasaan yg biasanya ditujukan pada sebuah indivdidu yg mampu melaksanakan hal tersebut. Contoh ini mampu dilihat pada pemimpin sebuah organisasi, forum ataupun partai politik yg dibuat untuk tujuan bersama suatu kelompok penduduk .
Terbentuknya Stratifikasi Sosial Dalam Masyarakat
Stratifikasi sosial mampu terbentuk pada masyarakat lantaran adanya impian yg tak disadari untuk memperoleh sesuatu yg dianggap berguna & langka. Pembentukan stratifikasi menurut hal ini mampu dikategorikan dlm hal ekonomi. Sesuatu yg bernilai ekonomis yg mencakup semua hal yg dibutuhkan untuk menunjang kehidupan insan mirip duit, kekayaan pekerjaan, rumah & lain – lain. Selain kriteria dengan-cara ekonomi pembentukan dr stratifikasi sosial dapat pula lantaran berbentukpencapaian dr sebuah individu berupa jabatan, tingkat ilmu pengetahuan, gelar kesarjanaan, gelar kebangsawanan, kekuasaan & lain – lain. Semakin tinggi kelas sosial seseorang, maka kian banyak barang atau status tertentu yg akan ia kuasai. Nilai – nilai dr pembentukan stratifikasi sosial dlm sebuah masyarakat dapat berbeda antara satu penduduk dgn penduduk lainnya.
Misalnya jumlah luas sawah & jumlah ternak mungkin bagi orang desa lebih berharga jika dibandingkan jumlah barang – barang elektronik. Ini akan berlawanan dgn orang yg hidup di kota. Banyak faktor yg menjadikan terbentuknya kelas – kelas dlm stratifikasi sosial. Akan tetapi dengan-cara biasa faktor – faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dlm dua kategori sederhana. Kategori tersebut merupakan klasifikasi ekonomi & klasifikasi sosial yg berdasarkan kekayaan, penghasilan & jenis pekerjaan sebuah individu. Sedangkan faktor sosial dapat menawarkan perbedaan berdasarkan tingkat & jenis pendidikan, status sosial, faktor keturunan, partisipasi kelompok, & pengukuhan orang lain terhadap suatu individu. Adapun beberapa imbas dlm kesenjangan sosial sebagai berikut:
- Pengaruh – pengaruh inilah kadang yg mampu pula membentuk acuan kesenjangan sosial di lingkungan masyarakat.
- Secara rinci faktor -faktor yg mampu dikatakan menjadi faktor pembentuk stratifikasi sosial dlm masyarakat memang relatif beragam. Faktor – faktor ini mampu berbentukfaktor usia, jenis kelamin, agama, kalangan etnis ataupun ras, pendidikan formal, pekerjaan, kekuasaan, status, kawasan tinggal & pula faktor ekonomi.
- Berbagai faktor – faktor ini mengalami perbedaan imbas pada tiap – tiap golongan masyarakat pada suatu tempat ataupun di sebuah massa.
- Di Indonesia masyarakat zaman dahulu, jenis kelamin, usia serta penguasaan agama, merupakan hal yg sangat lebih banyak didominasi dlm dampak faktor dr pembentuk stratifikasi sosial dlm masyarakat pada waktu itu.
- Dengan nilai – nilai yg mulai berganti pengelompokkan stratifikasi sosial menciptakan output yg berlainan dgn bentuk stratifikasi pada masa lalu
Dalam perkembangannya, pada kehidupan penduduk yg kian modern, perbedaan stratifikasi sosial menjadi tak lagi sama mirip dulu. Ini seperti perbedaan jenis kelamin, yg saat ini tak lagi menjadi faktor utama pembentuk stratifikasi sosial dlm penduduk pada umumnya. Secara lazim, faktor – faktor pembentuk yg mampu menjadi penentu pembentukan stratifikasi sosial menurut para mahir mampu ditentukan pada beberapa dimensi. Dimensi – dimensi pada pembentukan stratifikasi sosial di masyarakat sosial terbaru mencakup dimensi ekonomi, dimensi sosial, & pula dimensi politik.
Seperti potensi untuk hidup & memperoleh kesehatan, kesempatan untuk menerima pekerjaan serta berupaya respons terhadap pergeseran yg ada, pola bersosialisasi dlm keluarga, & pula sikap dlm berpolitik. Menurut Soerjono Soekanto salah seorang sosiologis ternama yg ada di Indonesia, menurutnya ada beberapa hal yg dapat dianggap menjadi faktor pembentuk stratifikasi sosial dlm penduduk . Adapun hal – hal yg mampu dianggap selaku pembentuk terjadinya stratifikasi sosial yaitu selaku berikut:
- Sistem sosial berpokok pada sistem kontradiksi dlm masyarakat.
- Sistem stratifikasi yg dapat dianalisa dlm ruang lingkup unsur – bagian seperti distribusi hak – hak istimewa yg objektif (penghasilan & kekayaan)
- Sistem bertetangga yg diciptakan oleh kelompok penduduk lokal, & patokan metode kontradiksi.
- Lambang – lambang kedudukan, mirip tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan, & keanggotaan dlm sebuah organisasi ataupun lemabga.
- Mudah atau sulitnya untuk melakukan pertukaran sebuah kedudukan.
- Selain faktor – faktor dr pembentuk stratifikasi sosial yg disebutkan Soerjono Soekanto terdapat pula faktor – faktor lain pembentuk stratifikasi sosial yg dapat diamati pada kehidupan modern saat ini yg mencakup
- Kekayaan, faktor yg biasanya diputuskan dr tingkat kekayaan dengan-cara ekonomi oleh sebuah individu.
- Kehormatan, faktor yg biasanya ditentukan dr tingkat kehormatan dengan-cara sosial dr sebuah individu
- Kekuasaan, faktor yg biasanya diputuskan dr tingkat keuasaan & wewenang terhadap orang banyak dr suatu individu.
- Tingkat pendidikan ataupun wawasan seseorang, faktor yg biasanya diputuskan dr tingkat pendidikan yg dimiliki oleh sebuah individu.
Demikian pembahasan mengenai faktor pembentuk stratifikasi ossial dlm masyarakat, mudah-mudahan postingan ini mampu memberikan faedah pada orang banyak. Sampai jumpa lagi di pembahasan berikutnya.