9 Contoh Sosialisasi Politik di Sekolah dalam Wujud Kegiatannya

Sosialisasi merupakan proses yg tak bisa kita hindari dlm kehidupan kita hari lepas hari. Sebagai makhluk sosial, satu-satunya cara kita dapat menyanggupi keperluan utama kita dlm menjalani hidup ialah dgn bersosialisasi. Bersosialisasi berarti menjalin atau membangun hubungan dgn orang lain dgn maksud & tujuan tertentu. Maksud & tujuan dr sosialisasi mampu berbentukmembangun hubungan atau hubungan, dapat pula berupa penyampaian ilham atau ide. Itulah yg menciptakan sosialisasi mampu berupa berbagai macam bentuk. Kita melihat dua orang mengobrol, itu proses sosialisasi.

Melihat ada pelatihan perihal bahaya narkoba, itu pula proses sosialisasi dr seorang pembacara pada sekolompok audiensnya. Cara pengendalian sosial lewat sosialisasi pula tak jarang kita temui. Tak terkecuali sosialisasi politik sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi penduduk mengenai kondisi politik di negaranya. Masyarakat berperan penting dlm metode perpolitikan suatu negara ialah selaku pemegang kendali atas keputusan-keputusan politik lewat pengumpulan suara. Karena penduduk berada pada posisi pemegang kendali, edukasi mengenai tata cara politik di suatu negara sudah mesti ditanamkan sejak dini, dlm hal ini diusia sekolah bahkan dlm lingkup keluarga.

Tujuan Adanya Sosialisasi Politik

Pembahasan kali ini akan berkonsentrasi pada sosialisasi politik yg terjadi teladan sosialisasi politik di sekolah. Penjelasan dibawah ini akan menawarkan pengertian lebih lanjut wacana kenapa sosialisasi politik perlu dikerjakan di sekolah & contoh aktivitas yg mensosialisasikan budaya politik di lingkungan sekolah. Tujuan adanya sosialisasi politik selain untuk mengedukasi pula untuk memelihara kebudayaan politik yg ada pada sebuah negara dgn menyampaikannya dengan-cara terus menerus dr satu generasi ke generasi berikutnya sehingga tak ada ruang ‘kepunahan’ untuk budaya politik sebuah bangsa.

  Masyarakat Pedesaan Dengan Usaha Kolektifitas

Untuk memutuskan sosialisasi politik terealisasi dgn baik dibutuhkan fasilitas sosialisasi politik atau biasa pula disebut dgn agen sosialisasi politik. Agen sosialisasi politik terdiri dr keluarga, kelompok pergaulan, media masa, kawasan kerja, sekolah & yg terakhir yaitu kontak politik dengan-cara pribadi. Peran keluarga dlm proses sosialisasi memanglah sangat penting.

Jenis-jenis Sosialisasi Politik dlm Sosialisasikan

Sosialisasi politik disosialisasikan dgn dua cara ialah dengan-cara pribadi & tak eksklusif. Secara pribadi, sudah pasti, dgn menunjukkan pengalaman politik dengan-cara pribadi bagi individu ataupun kelompok masyarakat yg hendak menjadi target sosialisasi politik. Hal ini dilakukan lewat adanya perilaku palsu, sosialisasi politik antisipatoris, pengalaman politik & pendidikan politik. Sedangkan sosialisasi dengan-cara tak pribadi yaitu menyalurkan ide politik lewat sarana yg sebenarnya tak ada relevansinya sama sekali dgn politik namun berhubungan dgn pembentukan kepribadian atau sikap mengenai kebudayaan politik. Sosialisasi ini dikerjakan lewat distributor sosialisasi politik yg telah disebutkan diatas, salah satunya lewat sekolah.

Sekolah memang tempat kita mencar ilmu banyak hal mulai dr ilmu dr aneka macam mata pelajaran sampai berguru berafiliasi dgn orang lain lewat bersosialisasi dgn sobat-sahabat & guru di sekolah. Tidak ketinggalan sosialisasi politik yg pula dapat kita pelajari di sekolah. Sekolah sebagai sarana terjadinya sosialisasi politik mengajarkan politik dengan-cara formal dgn kegiatan-aktivitas di sekolah yg dilakukan bareng teman maupun guru. Dengan kurikulum yg sudah ada di sekolah, persepsi mengenai forum politik & keterkaitannya dlm kehidupan kita bernegara mulai dimunculkan semenjak berada di sekolah dasar. Dampak negatif penyimpangan sosial mampu dicegah & sikap seseorang mengenai budaya politik di negaranya pula mulai terbentuk di sini.

  Bidang Sosiologi Belajar Apa ? Ini Penjelasannya

Contoh sosialisasi politik di sekolah dapat kita lihat dlm wujud aktivitas-kegiatan berikut ini:

Sponsors Link

  • Pemilihan ketua OSIS yg disertai oleh seluruh siswa & guru di sekolah
  • Mengikuti upacara pengibaran bendera merah-putih saban hari senin yg akan memberikan kesadaran anak ihwal pentingnya cinta tanah air
  • Kegiatan baris-berbaris untuk melatih tim pengibar bendera
  • Ikut ikut serta dlm kegiatan ekstrakurikuler mirip kesibukan pramuka atau paskibraka
  • Adanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yg melatih siswa berdiskusi mengenai politik dgn gurunya
  • Sekolah menjadi daerah atau sarana bagi siswa untuk berjumpa teman sebayanya yg merupakan biro sosialisasi politik lainnya sehingga mampu terjadi pertukaran usulan antara siswa yg satu dgn yg yang lain mengenai budaya politik di negara sendiri
  • Belajar berorganisasi lewat kesibukan ekstrakurikuler
  • Proses berguru mengajar yg mengajarkan siswa mengenai simbol-simbol politik seperti lambang negara, lagu kebangsaan, bendera nasional, dll.
  • Bukan untuk siswanya saja, sekolah pula menjadi tempat sosialisasi politik bagi guru-gurunya lewat diskusi politik yg bisa terjadi antar sesama guru.

Dari contoh diatas, mampu diambil kesimpulan acuan sosialisasi politik di sekolah sebagai biro sosialisasi politik bukan cuma menjadi tempat siswa mendapat sosialisasi politik lewat pendidikan formal maupun aktivitas ekstrakurikulernya, tetapi pula menjadi kawasan bertemunya sebuah individu dgn biro sosial lainnya ialah sobat sebaya selaku kelompok pergaulan baik siswa maupun guru & tempat kerja yg dlm hal ini berkonsentrasi pada sosialisasi politik antar sesama guru. Itulah teladan fenomena sosial yg terjadi di masyarakat dikala ini.

Sosialisasi politik yg dikerjakan di sekolah tak bisa diremehkan. Pengalaman politik dengan-cara tak pribadi yg dialami siswa maupun guru saat berada di sekolah akan membentuk sikap mereka terhadap dunia politik yg bahu-membahu. Jika pengalaman politik yg diterima dengan-cara tak langsung di sekolah merupakan pengalaman yg baik, tentunya citra tentang politik yg bahwasanya pula akan dianggap baik, begitu pula sebaliknya.