20 Bentuk-Bentuk Akomodasi dan Contoh

Sebagai insan, tentu saja kita tak dapat terlepas dr suatu konflik, permasalahan maupun kontradiksi saat menjalani kehidupan sosial. Konflik memang suatu hal yg masuk akal saja terjadi akhir wujud dr interaksi sosial yg terjadi. Namun pastinya segala konflik & kontradiksi yg terjadi tak boleh dibiarkan begitu saja, perlu dicari penyelesaian untuk menyelesaikan sehingga tak akan menghambat acara sosial. Ada banyak solusi untuk menyelesaikan pertentangan yg terjadi, untuk itu lah diperlukan interaksi sosiatif pada bentuk fasilitas yg mana dapat menolong penyelesaian permasalahan tersebut. Lalu apa yg dimaksud dgn kemudahan? Akomodasi merupakan cara yg dipakai untuk menuntaskan pertentangan ataupun pertentangan tetapi dgn tak merusak pihak musuh. Sehingga nantinya pihak musuh tak kehilangan kepribadiannya.

Ada beberapa tujuan fasilitas yg mana sesuai dgn kondisi & situasi yg dihadapinya, antara lain yaitu:

  • Untuk menghemat kontradiksi yg terjadi antar individual maupun golongan sosial yg diakibatkan alasannya adalah kesalahapahaman yg terjadi. Dalam hal ini, tujuan dr akomodasi yaitu untuk menghasilkan sintesa dr kedua usulan yg berbeda sehingga nantinya akan menghasilkan pola baru.
  • Tujuan kemudahan pula dapat mencegah terjadinya kontradiksi yg meledak, baik itu untuk sementara maupun temporer.
  • Memungkinkan untuk terjalinnya kolaborasi yg terjadi di antara golongan sosial satu dgn yg yang lain yg diakibatkan beragam faktor-faktor sosial, kebudayaan, & psikologi misalnya saja pada lingkungan masyarakat mampu dijumpai tata cara kasta.
  • Mengusahakan terjadinya pelemburan yg terjadi antara kelompok kalangan sosial yg mana terpisah satu sama lainnya, semisal melalui perkawinan campuran ataupun asimilasi. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Sekarang)

Istilah akomodasi biasanya digunakan untuk dua arti yg mana menunjukkan sebuah proses serta menunjuk dlm sebuah kondisi. Akomodasi biasanya menunjuk pada sebuah keadaan yaitu keseimbangan yg terjadi di dlm interaksi yg terjadi antara perorangan maupun kalangan-kelompok insan di dlm kaitannya dgn nilai & norma sosial yg berlaku di dlm lingkup masyarakat. Sebagai sebuah proses, fasilitas lebih menunjuk pada usaha perjuangan seseorang untuk meredam kontradiksi yg ada yg mana untuk meraih sebuah kestabilan di dlm lingkungan sosial. Karakteristik dr akomodasi, antara lain yakni:

  • Akomodasi yaitu universal.
  • Akomodasi merupakan hasil alami yg diakibatkan suatu konfli. Sehingga bila konflik tak terjadi, maka tentu saja tak akan dibutuhkan sebuah akomodasi.
  • Akomodasi ialah kombinasi dr rasa cinta & kebencian.
  • Akomodasi ialah proses yg terjadi dengan-cara berkelanjutan. (baca juga: Jenis-Jenis Manusia Purba)

Bentuk-bentuk akomodasi merupakan adaptasi sosial yg mana melibatkan bermacam-macam cara gres di dlm kelompok etnis di dlm membuatkan kehidupan sosial serta ekonomi dgn cara memadukan unsur-unsur yg berasal dr kelompok sosial yang lain yg kemudian saling melengkapi. Bentuk bentuk dr akomodasi berkembang sebagai bentuk dr proses adaptasi biar pertentangan & pertentangan yg terjadi pada individu & kelompok mampu teratasi. Berikut ini beberapa bentuk fasilitas yg ada di lingkungan masyarakat.

1. Coercion 

Merupakan bentuk dr akomodasi yg mana prosesnya dijalankan karena adanya unsur pemaksaan. Coercion merupakan bentuk dr akomodasi yg mana salah satu pihak yg berhubungan di dalamnya dlm kondisi yg lebih lemah dibandingkan dgn lawannya, sehingga mengakibatkan unsur pemaksaan tersebut. Pelaksanaannya dapat dikerjakan dgn cara fisik (pribadi) ataupun dengan-cara psikologis (tidak pribadi). (baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang)

Misalnya saja anda bisa menyaksikan dlm bentuk perbudakan. Perbudakan merupakan acuan dr coercion yg mana interaksi sosial yg terjadi berdasarkan pada penguasaan majikan pada budak-budaknya. Di negara-negara yg totaliter, bentuk akomodasi ini pula dikerjakan tatkala terdapat sekelompok minoritas yg berada di dlm lingkungan masyarakat yg secara umum dikuasai. Namun meskipun begitu, tak bermakna jikalau kemudahan coercion akan mencapai hasil-hasil yg tak baik bagi masyarakat.

Artikel Terkait:

2. Kompromi (Compromise)

Meurpakan bentuk kemudahan yg mana pihak-pihak yg berhubungan di dalamnya akan saling berupaya untuk meminimalisir permintaan yg mana demi tercapainya penyelesaian untuk konflik & pertengkaran yg ada. Sikap dasar untuk mampu melaksanakan fasilitas dlm bentuk kompromi yakni salah satu pihak yg terkait bersedia untuk mengetahui & mencicipi kondisi dr pihak lainnya & begitupun sebaliknya.

Misalnya saja, traktat yg terjadi antar negara, sehingga kemudahan dilaksanakan oleh bebrapa partai-partai politik dikarenakan sadar mengenai kekuatan masing-masing yg sama antara partai politik satu dgn yang lain di dlm penyeleksian lazim & seterusnya. (baca juga: Pengertian Sosiologi)

Sponsors Link

3. Perdamaian (Conciliation)

Bentuk kemudahan lainnya adalah perdamaian (conciliation) yg merupakan bentukan fasilitas dimana terdapat perjuangan untuk mempertemukan keinginan keinginan yg berasal dr pihak-pihak yg terkait di dlm pertengkaran dgn tujuan untuk mencapai suatu kesepakatan yg disetujui bareng . Bentuk fasilitas ini memang lebih bersifat lunak dibandingkan dgn bentuk akomodasi kompromi, hal ini karena bentuk-bentuk akomodasi ini memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yg terkait untuk melakukan asimilasi atau adaptasi. Contoh dr bentuk kemudahan ini misalnya saja pada penyelesaian kasus konflik yg terjadi di beberapa wilayah di Indonesia semisal Aceh, Ambon, Papua, & lainnya. Dengan adanya conciliation, akan terjadi negosiasi yg mana untuk meraih kesepakatan bareng . (baca juga: Pengaruh Letak Geografis)

4. Mediasi (Mediation)

Bentuk akomodasi ini sesungguhnya hampir seperti dengan conciliation yg mana mengandalkan pihak ketiga atau pihak netral yg menolong dlm penyelesaian konflik. Hanya saja fungsi pihak ketiga disini tak memiliki kewenangan dlm memberikan penyelesaian, mereka hanya berperan sebagai penengah atau penasehat saja. Dalam keputusan untuk mencapai penyelesaian dr permasalahan tersebut tetap dilakukan oleh kedua pihak yg mengalami konflik. (baca juga: Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia)

Pemilihan pihak ketiga ataupun penengah biasanya sudah disepakati oleh pihak-pihak yg sedang berkonflik, hanya saha memang keputusannya tak mengikat. Sehingga pihak ketiga pula tak mampu memaksakan keputusannya untuk disetujui oleh pihak-pihak yg memiliki masalah. Pihak ketiga disini pula tak dilengkapi dgn usulan penyelesaian sebab tugas mereka cuma selaku penasehat saja. Contoh dr bentuk fasilitas ini yakni pada masalah yg terjadi di tahun 2001 mengenai perselsihan umat Islam & umat Kristen yg terjadi di Poso. Dalam pertentangan ini, yg menjadi pihak penengah yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono & Jusuf Kalla. (baca juga: Fungsi & Peran Yayasan)

5. Arbitrasi (Arbitration)

Arbitrasi merupakan bentuk fasilitas yg mana melibatkan pihak ketiga, namun pihak ketiga disini memiliki kewenangan dengan-cara hukum sehingga dapat menyelesaikan kontradiksi maupun konflik yg terjadi antar kedua pihak yg bersangkutan. Arbitrasi memang sudah diakui selaku salah satu cara menuntaskan konflik dengan-cara internasional. Pihak ketiga disini dapat dibilang selaku penengah & diseleksi serta disepakatai oleh kedua belah pihak. Namun keputusan oleh pihak ketiga disini bersifat mengikat & mesti dipatuhi oleh kedua belah pihak yg bersangkutan. (baca juga: Ciri-Ciri Struktur Sosial)

Contoh dr bentuk arbitrase ini dapat anda lihat dr penyelesaian konflik yg terjadi pada Indonesia & Malaysia dlm masalah perebutan kedaulatan mengenai wilayah Kepulauan Spratley. Indonesia & Malaysia meminta bantu Lembaga Arbitrase Internasional yg berada di Belanda sesudah tak memperoleh solusi mengenai permasalahan tersebut. Keputusan dr lembaga tersebut selsai dgn mengungguli Malaysia atas hak nya mengenai daerah Kepulauan Spratley & kemudian mesti diterima Indonesia walaupun berat hati.

6. Konversi (Conversion)

Konversi merupakan bentuk fasilitas yg mana salah satu pihak menyadari kalau pihaknya yaitu yg salah & pihaknya lebih benar tatkala konflik tersebut terjadi. Konversi ini dapat dilakukan dgn cara menyaksikan sesuatu hal menurut sudut pandang lainnya serta mulai mengidentifikasi diri lewat sudut pandang baru. Proses konversi ini biasanya akan dijalankan dgn cara mengadopsi cara yg telah dilakukan pihak lainnya dlm melaksanakan hal-hhal tertentu. Konversi dapat dikerjakan dlm bidang politik, ekonomi, maupun bidang yang lain yg mampu berhubungan dgn permasalahan maupun pertentangan. (baca juga: Kegiatan Ekonomi Di Indonesia)

7. Ajudikasi (Adjudication)

ads

Ajudikasi adlaah salah satu bentuk-bentuk fasilitas yg mana menuntaskan pertentangan permasalahan yg ada lewat forum pengadilan ataupun diselesaikan di pengadilan. Dalam bentuk ini, biasanya konflik telah terjadi terlebih dahulu & kemudian pihak yg bersangkutan menentukan untuk membenahi duduk perkara tersebut di pengadilan. Sehingga diinginkan konflik yg terjadi mampu diatasi dgn baik. Contohnya saja, terjadi persengketaan tanah antara pak Ali & Pak Iwan, mereka memasalahkan mengenai batas-batas dr tanah yg dimilikinya tersebut. Untuk menyelesaikan permasalahannya tersebut, mereka memilih cara pengadilan untuk menyelesaikan pertentangan yg ada. (baca juga: Contoh keperluan Pokok)

8. Toleransi

Tolerasin merupakan bentuk fasilitas yg mana sering dilakukan namun dgn tak adanya kesepakatan formal. Toleransi pula mampu diartikan sebagai suatu sikap untuk saling menghargai satu sama lainnya serta menghormati kedudukan dr pihak lainnya. Sikpa toleransi pula merupakan suatu sikap yg mana saling menghargai antar satu sama yang lain di dlm lingkungan penduduk . Sehingga tentu saja toleransi harus dimiliki oleh setiap elemen masyarakat Indonesia yg mana memang terdiri atas beragam latar belakang yg berlainan satu sama lainnya sehingga mampu menghindari pertentangan yg terjadi.

Contohnya saja di dlm lingkungan penduduk pastinya satu sama yang lain menganut kepercayaannya masing-masing, entah itu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, maupun Budha. Sehingga satu sama yang lain tentu mesti menghormati setiap keyakinan yg dianut oleh masing-masing pihak & tak memaksakan kehendaknya masing-masing. Anda mampu bergaul dgn orang-orang yang lain yg berlainan agam namun tetap saja anda tak boleh untuk ikut campur mengenai urusan agama masing-masing. Hal ini lah yg disebut selaku toleransi. (baca juga: Kegiatan Ekspor Impor)

9. Kompromi

Kompromi merupakan bentuk fasilitas yg mana berupa kesepakatan yg mana dijalankan lewat cara perdamaian dgn kedua belak pihak sama-sama melaksanakan upaya untuk meminimalisir tuntutan yg ada. Dapat dikatakan kalau kompromi merupakan bentuk kemudahan yg mampu menjadi penghibur bagi pihak-pihak yg mengalami ketidakpuasan yg dinikmati setiap golongan & diidentifikasikan pecahan-bagiannya masing-masing. Kompromi dapat terjadi dikarenakan setiap pihak mengerti serta merasakan kondisi dr pihak yang lain.

Kompromi pula dapat digambarkan pula sebagai para pejuang yg mana mempunyai kekuatan masing-masing yg sama tetapi tak yakin untuk bisa mendapatkan kemenangan atas kelompok yang lain. Hal ini lah yg kemudian membentuk sebuah kompromi. dlm kompromi, biasanya masing-masing pihak yg bersangkutan menciptakan beberapa konsensi serta menjumlah kembali mengenai tuntutan yg diajukan masing-masing. Contoh dr kompromi ini contohnya, ada pedagang bakso yg melakukan protes pada pihak-pihak penjaja gorengan yg ada bila penghasilan yg didapatkan sehari-harinya menyusut dikarenakan penjaja gorengan yg lebih lari dikala ini dibandingkan pedagang bakso. Dan karena hal tersebut terjadi perkelahian antara penjualbakso dgn penjaja gorengan yg ada.  (baca juga: Penyebab Kegagalan LBB)

10. Segresi (Segregation)

Segregasi merupakan bentuk fasilitas yg mana dikerjakan oleh kedua belah pihak yg mana dilakukan supaya mampu saling menghindari pertentangan yg terjadi. Sikap untuk saling menyingkir dari pertentangan ini bahwasanya memiliki tujuan semoga kedua belah pihak yg bersangkutan dgn pertentangan tersebuttidak lagi melanjutkan permasalahan yg terjadi. Contoh dr bentuk akomodasi ini antara lain yg sering dikerjakan pihak kepolisian yg mana saat terjadi 2 kubu yg saling berlawanan satu sama yang lain. Bentuk akomodasi ini pula dapat ditemukan pada konflik yg terjadi pada kaum kulit hitam & kulit putih  ketika masa politik Apartheid. (baca juga: Faktor Pendorong Urbanisasi)

11. Jalan Buntu (Stalmate)

Stalamate atau jalan buntu merupakan kondisi yg ditandai adnaya kekuatan yg setara antara kedua belah pihak yg sedang mengalami konflik. Sehingga permasalahan yg terjadi hasilnya terhenti pada suatu kondisi tertentu. Stalemate dilakukan bila memang kedua belah pihak memang tak memiliki impian untuk mampu menuntaskan persoalan, sehingga tak dapat maju maupun mundur. Masing-masing pihak menyadari jika permasalahan yg terjadi sudah tak mampu diselesaikan, sehingga diantara kedua belah pihak tak ada yg maju maupun mundur.

Mereka sadar jika pertentangan yg terjadi diteruskan maka tak akan ada yg menerima kemenangan, malah kedua belah pihak akan sama-sama mengalami kekalahan. Contoh dr Stalmate ini ialah berhentinya perang nuklir yg terjadi antara Amerika Serikat & Uni Sovyet yg terjadi sesudah perang dunia II. Ataupun kompetisi yg terjadi antara Blok Timur & Blok Barat dikala perang Dingin yg kemudian berakhir begitu saja dgn tak adanya pihak yg menang maupun kalah. (baca juga: Fungsi Bahasa Daerah)

12. Subjugation (Domination)

Merupakan bentuk dr fasilitas yg mana dilakukan dgn cara meminta pihak yg lebih lemah agar dapat menuruti & mentaati aturan-aturan yg dibuat oleh pihak yg lebih kuat. Dibandingkan dgn bentuk-bentuk akomodasi yang lain, bentuk akomodasi yg satu ini memang akan menawarkan hasil yg tak membuat puas salah satu pihak yg berkaitan dgn pertentangan yg berjalan. Contoh dr subjugasi ini contohnya saja para buruh yg sedang melakukan demonstran alasannya tuntutannya tak dipenuhi oleh pihak pemerintah.

13. Eliminasi (Elimination)

Eliminasi yakni bentuk fasilitas yg mana dikerjakan dgn cara mundurnya salah satu pihak dr pertentangan yg sedang terjadi. Contoh dr bentuk akomodasi ini dapat anda lihat pada final Piala Liga Super Indonesia yg terjadi pada tahun 2009, oleh Sriwijaya FC & Persipura. Pada ketika tersebut, akhirnya Persipura melaksanakan walk out padahal pertarungan baru dimulai 1,5 babak. Walk out ini terjadi dikarenakan pemain Persipura berpendapat bila wasit dlm pertarungan tak berperilaku sportif. (baca juga: Batas Wilayah Laut Di Indonesia)

14. Rasionalisasi (Rationalisation)

Sponsors Link

Merupakan bentuk akomodasi yg mana lebih memakai rasionalisasi, biasanya dlm hal ini akan melibatkan argumentasi ataupun penyebab yg masuk akal mengenai konflik yg terjadi bukan pada langkah-langkah-langkah-langkah yg bersifat menghakimi kesalahan serta kelemahan dr pihak lainnya.

15. Keputusan Berdasar Mayoritas (Majority Rule)

Keputusan dominan merupakan bentuk dr akomodasi yg mana dikerjakan melalui jalur voting. Sehingga pilihan dgn bunyi terbanyak lah yg nantinya mampu memenangkan konflik yg terjadi. Sedangkan pihak yg memiliki suara terkecil, tentunya mesti mematuhi hasil voting yg sudah dijalankan. Contoh dr bentuk fasilitas ini ialah pemilu yg dilaksanakan untuk menentukan kepala wilayah suatu wilayah. (baca juga: Macam-macam Penyakit Sosial)

16. Minority Consent

Merupakan bentuk dr penyelesaian konflik yg mana dikarenakan kaum minoritas tak merasa kalah & mereka mampu menjalankan kehidupan bareng & berdampingan dgn kelompok yg dominan. (baca juga: Sifat Hakikat Sosiologi)

17. Gencatan Senjata (Cease Fire)

Merupakan bentuk dr penangguhan terhadap musuh yg dijalankan dlm rentang waktu tertentu dikarenakan ada kemungkinan untuk mendapat jalan keluar yg terbaik untuk menuntaskan pertentangan yg terjadi. Contoh dr bentuk gencatan senjata mampu terlihat dr pertentangan ataupun perang yg terjadi antar negara, semisal pertentangan pada Palestina & Israel.

Artikel Lainnya:

18. Akulturasi

Merupakan proses penerimaan unsur budaya-budaya lain yg masuk ke dlm kebudayaan diir sendiri tetapi tak menetralisir kepribadian yg orisinil. Contoh dr bentuk akulturasi yakni beberapa bangunan masjid di Indonesia memiliki bentuk yg menyerupai Hindu Budha dikarenakan bangsa Indonesia memang pernah menjadi Negara dgn lebih banyak didominasi orangnya memeluk agama Hindu Budha.

19. Asimilasi

Bentuk fasilitas ini berbeda dr akulturasi yg merupakan peleburan dr 2 unsur budaya atau lebih ke dlm satu kebudayaan besama. Di dlm proses asimilasi ini memang lebih menunjukkan kalau terjadi hilangnya perbedaan satu sama yang lain. (baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional)

20. Amalgamasi

Merupakan peleburan dr 2 kelompok budaya bahkan lebih ke dlm suatu golongan budaya yg gres. Dan pihak-pihak lain yg melihatnya melaksanakan kesepakatan yg mana untuk mendamaikan kedua pihak tersebut biar tak saling menyalahkan & berupaya untuk meminimalisir tuntutan yg diajukan kedua belah pihak.

Nah itu tadi beberapa bentuk kemudahan yg terjadi di ruang lingkup sosial penduduk . Semoga berita & klarifikasi diatas dapat berguna untuk anda.

  Ragam Budaya : Perkembangan Suatu Masyarakat Serta Kebudayaannya