10 Penyebab Kegagalan LBB Dalam Menjaga Perdamaian Dunia

Liga Bangsa-bangsa atau yg lebih diketahui dgn akronim LBB, ialah organisasi tingkat internasional yg diresmikan sesudah adanya Konferensi Perdamaian Paris di tahun 1920. Batas wilayah maritim di Indonesia yang terdapat pasal-pasal lainnya disetujui, hanya saja tak dilakukan. Pada akhirnya, LBB dioptimalkan selaku forum penjaga perdamaian dunia yang maksudnya yaitu:

  1. Menjamin adanya perdamaian dunia, termasuk menjaga persahabatan antarnegara.
  2. Melenyapkan perang antar negara di dunia.
  3. Melakukan diplomasi terbuka sebagai penggalan dr menjaga perdamaian dunia.
  4. Menaati adanya aturan & perjanjian internasional.
  5. Memajukan sekaligus memelihara kerjasama internasional di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, & kebudayaan.

Penyebab Masalah-masalah Kegagalan yg Pernah Ditangani LBB

Selama diresmikan, LBB diperlukan bisa menangani berbagai persoalan internasional & berupaya merealisasikan kedamaian dunia. Pada dikala berjaya, LBB dipercaya untuk mengorganisir beberapa perkara internasional. Beberapa persoalan internasional tersebut memang hasilnya gagal diluruskan & senantiasa rampung pada penyerahan yg baik pada pihak lebih banyak didominasi (tak peduli apakah ia benar atau tidak), namun setidaknya sejarah mencatat peran LBB dlm pembentukan dunia yg hening.

1. Masalah Kepulauan Aland

Kepulauan Aland merupakan daerah otonom sekaligus wilayah demiliterisasi berbahasa Swedia yg dengan-cara geografis berada di wilayah Finlandia. Dulunya, Kepulauan Aland yakni belahan dr wilayah Rusia. Berkat Perjanjian Fredrikshamn pada tahun 1809, kepulauan ini diserahkan pada Swedia. Peran LBB di sini ialah memediasi sekaligus memutuskan Kepulauan Aland menjadi penggalan dr tempat Finlandia. Ini yaitu satu-satunya permasalahan antarnegara yg berhasil diselesaikan oleh LBB.

2. Masalah Wina

Wina diketahui sebagai Ibu Kota negara Lithuania. Pada tahun 1918, wilayah ini sempat sukses direbut oleh Rusia. Lithuania menjajal untuk keadaan penduduk Indonesia meminta derma Polandia untuk merebut kembali kota Wina & menghalau kedudukan Rusia. Rusia berhasil dilengserkan tetapi Polandia mengklaim kota Wina. Lithuania mengirimkan permohonan pertolongan mediasi pada LBB yg kesudahannya tak sukses mengembalikan kota Wina dlm pemerintahan Lithuania.  Ini yaitu salah satu acuan perkara ketidaktegasan LBB pada negara-negara tertentu yg berujung pada pembubaran forum ini.

3. Masalah Mosul

ads

Bukti kegagalan LBB dlm mengintervensi pertengkaran & bersikap adil untuk mewujudkan perdamaian dunia kembali dicatat sejarah. Kali ini yakni persoalan perebutan wilayah Mosul oleh Turki dgn Inggris. Turki menginginkan wilayah ini tergolong dlm kawasan pemerintahannya, sedangkan Inggris menginginkan kota ini sebagai kawasan mandatnya. Intervensi LBB dlm masalah ini balasannya mencuatkan hasil bahwa Mosul merupakan belahan dr Inggris. Kejanggalan bahwa LBB menjadi alat bagi negara-negara besar pun menguat.

4. Masalah Manchuria

Sekali lagi, LBB kembali tak sukses dlm menuntaskan persoalan terkait dgn perdamaian dunia. Kali ini, dilema yg dihadapi ialah Manchuria, suatu tempat di China yg justru diduduki oleh Jepang. Alasan kependudukan itu pun kurang masuk logika: menegakkan keamanan & ketertiban balasan kesemrawutan oleh cecunguk-berandal China. Kependudukan Jepang ini begitu besar lengan berkuasa, protes yg diajukan China dgn meminta bantuan pada LBB pun tak membuahkan hasil. Jepang tetap konsisten untuk memiliki wilayah ini & justru keluar dr keanggotaan LBB. Kondisi semakin menguatkan ketidak mampuan LBB dlm menegakkan aturan & keadilan serta kontra pada tujuan mulanya untuk merealisasikan perdamaian dunia.

5. Masalah Ethiopia

Masalah yg tak kalah menguatkan ketidakmampuan LBB dlm mengayomi negara-negara yang lemah dibuktikan kembali dgn terulangnya masalah di Ethiopia. Abessynia merupakan salah satu wilayah di Ethiopia yg kemudian dikuasai oleh Italia. Protes kaisar yg dilayangkan pada LBB pula kembali tak membuahkan hasil yg diharapkan. Gertakan yg dilayangkan LBB pada Italia tak mempan sama sekali sehingga Italia mengikuti jejak Jepang untuk mengundurkan diri dr keanggotaan LBB ketimbang mesti kehilangan kawasan Ethiopia ini. Sekali lagi, wibawa LBB selaku lembaga perdamaian dunia runtuh akhir ketidakmampuannya mempertahankan anggota & menuntaskan persoalan dengan-cara diplomatik.

Dilihat dr banyaknya masalah yg pernah dikerjakan LBB, sebagian besar yg tercatat besar dlm sejarah justru tak membuahkan hasil yg baik: tak terselesaikannya masalah, tak terselesaikannya aduan dr negara tertentu, hingga keberanian beberapa negara angkuh yg lebih menentukan keluar dari bencana alam di Indonesia dibandingkan menyerahkan kota-kota yg dengan-cara geografis bukan milik mereka. LBB yg tak tegas mengecewakan semua pihak yg menghendaki kedamaian di antara kehidupan bernegara. Meskipun begitu, tak lantas organisasi ini tak memiliki prestasi yg pantas dibanggakan. Beberapa pencapaian & kesuksesan kinerja LBB pula tercatat dlm sejarah, sebagai berikut ini.

Keberhasilan LBB Sebelum Dibubarkan

Beberapa pencapaian yg merupakan wujud keberhasilan LBB tersebut antara lain:

  1. Menyelesaikan permasalahan kecil mirip Silesia Hulu. Wilayah ini mulanya menjadi persengketaan antara Jerman dgn Polandia. Intervernsi LBB membuahkan hasil dgn menyerahkan Silesia Hulu pada Polandia.
  2. Menyelesaikan daerah-daerah mandat. Daerah mandat merupakan kawasan bekas jajahan negara yg kalah pada PD 1. Daerah ini kemudian diwalikan pada negara yg mengungguli perang lantas diberi pemerintahan sendiri.
  3. Menyelesaikan persoalan yg sifatnya darurat mirip membangun perekonomian Eropa yg hancur di masa antarbellum.

Penyebab Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa

Harapan akan kesanggupan LBB menghalangi cara menangani masalah persebaran penduduk dan perang & menjaga perdamaian dunia ternyata tak bisa bertahan lama. Beberapa aspek yg melatar belakangi pembubaran LBB yakni:

  • LBB terbukti tak bisa berhasil menghalangi perang & penjajahan.

Sponsors Link

Terbukti dr kemajuan pergerakan kebangsaan Indonesia dan Italia yg tetap mau menjajah Ethiophia bahkan hadirnya Perang Dunia II. Contoh lain dr kegagalan ini yaitu tatkala Jepang menolak mengembalikan Manchuria pada China hingga memutuskan untuk keluar dr LBB yg menimbulkan wibawa lembaga ini mulai berkurang bahkan hilang.

  • LBB diketahui tidak memiliki kemampuan dlm merangkul negara-negara besar semoga bersedia bergabung dlm organisasi ini.

Sebut saja Amerika Serikat & Rusia. Lucu bahwa LBB ini justru mempunyai ciri-ciri insan sebagai makhluk ekonomi yang banyak digagas oleh Presiden AS ketika itu, Wilson, tetapi AS sendiri tak tergabung dlm lembaga perdamaian dunia. Senat AS sendiri dikenali menolak meratifikasi Perjanjian Versailes. Sementara itu, Rusia yg mulanya bergabung dlm LBB balasannya harus dikeluarkan karena melanggar persetujuan perdamaian dunia dgn melakukan serangan terhadap Finlandia.

  • Organisasi ini tak dilengkapi dgn peraturan mengikat & sifat keanggotaannya sukarela.

Sifat keanggotaan yg mempunyai bentuk kekerabatan sosial ini karenanya membuat negara-negara yg tergabung tak mempunyai usulanberat untuk keluar dr LBB. Tidak ada hukuman tegas atas konsekuensi mereka untuk keluar setelah memutuskan untuk sebelumnya bergabung dlm forum perdamaian dunia ini.

  • Sifat superioritas & inferioritas negara-negara yg tergabung dlm LBB kental.

LBB yaitu hasil dr Perjanjian Versailles. Ini yakni perjanjian damai yg dibuat

  berikut yang bukan penggolongan alat musik berdasarkan sumber bunyinya yaitu