Indonesia, pemerintah & dewan perwakilan rakyat memiliki persepsi yg sama bahwa kita tetap optimis berlanjutnya saat-saat pemulihan ekonomi di tahun 2023, walaupun tetap harus berhati-hati dgn berbagai risiko & ketidakpastian global, utamanya tingginya tekanan inflasi global yg sudah memicu percepatan pengetatan kebijakan moneter di banyak negara, khususnya di AS.
Pada pertumbuhan mengusulkan asumsi perkembangan ekonomi tahun 2023 berada pada kisaran 5,3 – 5,9% didorong oleh terjaganya daya beli penduduk , menguatnya investasi & terjaganya kinerja ekspor.
Pemerintah bersama DPR pula berkonsentrasi untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dr segi produksi dgn berbagai kebijakan sektoral pada Kementerian / Lembaga (KL) yg sempurna & efektif untuk meningkatkan produktifitas dlm rangka mendorong transformasi ekonomi yg inklusif & berkesinambungan.
Hal ini diharapkan mampu mendukung pencapaian target-target pembangunan nasional, seperti penurunan angka pengangguran terbuka (TPT), penurunan tingkat kemiskinan, & peningkatan kemakmuran petani & nelayan.
Dari segi penerimaan, dlm rangka meraih konsolidasi fiskal yg bermutu & mendukung kesinambungan fiskal, Pemerintah akan menjaga efektivitas implementasi UU HPP, reformasi pengelolaan aset, serta penemuan layanan PNBP.
Sementara itu dr sisi TKD, Pemerintah Pusat & Daerah akan menguatkan sinergi sesuai yg diamanatkan oleh UU HKPD untuk memperkuat efektifitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah, memperkuat peran pemerintah kawasan dlm mendukung pencapaian target-target pembangunan nasional, serta menghemat kesenjangan antar tempat.