Pada sebuah kalangan, tugas & organisasi, dlm hal ini spritualitas & mental menjadi dasar kepada pembangunan insan. Peran itu menjadikan banyak sekali karakteristik mereka yg hidup berdasarkan nilai-nilai agama, & budaya dlm sebuah penduduk etnik, & kemalasan kaum pribumi Batak & Jawa di Pontianak.
Spritualitas yg tak tepat akan mempunyai efek insan tersebut selaku hewan, contohnya suku di Indonesia terutama masyarakat Lokal Dayak & Batak menjelaskan banyak sekali spritualitas & doktrin mereka terhadap budaya & agama, serta ideology mereka di masyarakat, & keluarga, berlindung dibalik tembok agama, Tionghoa Lai saya mengenalnya & bagaimana mereka bekerja.
Apa yg boleh di gunakan & tak ialah hasil dr didikan keyakinan mereka kepada agama yg mereka percayai. Tubuh Jawa – Batak akan indah, & masih rendah pada pengetahuan dan pendidikan serta penuh drama Indonesia, hidup sebagai rumah tangga & perompak kapal 90an.
Dalam suatu spritualitas akan mampu menjadi sentilan bagi mereka yg hidup pada mental yg sehat, Tetapi pada penduduk adab Batak – Dayak tentunya tak bisa menjadi insan Batak, lekat pada agama Protestan – Budha.
Temuan tersebut menjadi paham bagaimana mereka bekerja, & berinteraksi dgn kesehatan sosial & mental, psikologis mereka yg buruk dlm sebuah bidang pendidikan mereka ketika ini. Pada tahun 2008 berjalan dgn pertentangan massa yg disengaja yg dibuat dengan hasil tampungan partai politik PDI Perjuangan, dgn kelas sosial yg rendah di Jakarta sebelumnya.
Hasil dr hal tersebut muncul adanya tidakmaluan mereka terhadap budaya mereka sendiri, & hal ini penting dlm menyaksikan banyak sekali faktor kehidupan sosial di masyarakat yg lekat pada masalah manusia itu sendiri, tentang siapa mereka.
Perebutan mata pencaharian hasil seksualitas membahas hal tersebut di Kalimantan Barat, Batak – Jawa, Dayak – Jawa, & Ambon contohnya orang Timur di Indonesia, dr hasil seksualitas kelas sosial menegah.
Untuk mendapatkan kelas sosial, banyak sekali hal dipakai melalui tata cara pendidikan, & mental yg bobrok disengaja dijalankan pada masyarakat, dgn pelanggaran kitab suci Kristiani pada gosip budaya politik yg direncanakan gerombolan Tionghoa Pontianak.
Pada pendidikan, pada belum dewasa misalnya mereka malas melakukan pekerjaan khususnya kedua orang renta tatkala telah tua, maka berlanjut pada ilmu agama kristiani contohnya. Karena tak bisa melakukan pekerjaan & lainnya, drama kehidupan sosial masyarakat Tionghoa.
Menjadi temuan yg baik, terhadap kemajuaan para suku di Kalimantan, baik itu dgn sengaja & tidak, serta melaksanakan hasutan, pertentangan seksualitas, & moralitas & etika di penduduk di Jakarta, hasil pembangunan pertama di Indonesia, sebelum kemerdekaan.
Hal ini menjelaskan banyak sekali hal terkait hasil asimilasi budaya Tionghoa dlm tata cara ekonomi budaya, menerangkan bagaimana moralitas & etika berbicara kotor contohnya pada mereka di masyarakat, & di militer.
Hasil dr seksualitas ekonomi Negara, akan mempunyai pengaruh pada kejujuran mereka & budaya serta agama di Indonesia, yg terus meningkat maju pada tahun 2000 di Pontianak, baitu itu suku Dayak – Tionghoa. Asimilasi budaya Batak – Tionghoa – Dayak menjijikan di Indonesia. Bagaimana mereka hidup pada ekonomi budaya sebelumnya, & berkata kotor, & penuh kekerasan.