Budaya kerja mengingatkan pada pertumbuhan ekonomi kota Pontianak, yg sampai dikala ini terjadi dgn baik. Hal ini dimengerti menurut tata cara kelas pekerja, produktif, inovatif, & inovatif bangsa jepang kepada bangsanya.
Hal ini menjelaskan berbagai desain kota, dimulai dr keberadaan rumah sakit di Pontianak, sudah berganti sesuai dgn perkotaan, rumah sakit & kantin berdasarkan budaya Tionghoa & Dayak. Hal ini menerangkan aneka macam hal terkait dgn faktor kehidupan kota di masyarakat sampai ketika ini.
Masyarakat Tionghoa yg tak mematuhi kebijakan itu khususnya dlm keluarga, & masyarakat tentunya mengarah pada kinerja mereka untuk panjang umur. Hal ini menerangkan dgn adanya produktifitas penduduk Tionghoa & Jepang pada tahun 2008an – 2011 berdasarkan ekonomi kelas pekerja.
Berbagai hal tersebut, orang Indonesia yg begitu malas mirip Batak – Jawa yg hendak membangun perusahaan & kelas pekerja, mereka hidup pada ilmu kesehatan yg masih rendah pengetahuannya. Hal ini memang khusus di Pontianak, dgn aneka macam dilema penduduk kota Pontianak.
Dengan ragam karakteristik penduduk Tionghoa – Dayak disini, memang berada pada kemalasan mereka bekerja, & hal ini terperinci bagaimana ekonomi yg begitu rendah kepada kegiatan masyarakatnya hingaa ketika ini yg terjadi pada tahun 2000an.
Mereka yg hendak mematuhi & tak belajar dgn bangsa yang lain, seperti Tiongkok menjelaskan bagaimana mereka melakukan pekerjaan , & dialihkan dr pajak masyarakat contohnya masuk dlm jajaran birokrasi, & pemerintahan yg memang berasal dr faktor kehidupan ekonomi yg menjadi dasar dr kemajuan di masyarakat sampai dikala ini, di Kota Pontianak.
Perubahan sosial itu timbul, tatkala pada tahun 2000an, dlm hal ini kelas pekerja, & masyarakatnya mengalami krisis ekonomi di Jakarta, & pengaruh terhadap kehidupan kota di Pontianak tentunya akan berbeda dgn waktu di memutuskan menurut wawasan ekonomi penduduk tatkala itu.
Manfaat dlm hal ini, tentunya pada ekonomi di Indonesia yg menjelaskan banyak sekali faktor kehidupan budaya ekonomi di masyarakat yg masih minim kelas pekerjaannya sesuai dgn kehidupan sosial budaya di penduduk sampai saat ini.
Maka, dr itu banyak sekali hal terkait dgn perubahan kota, akan mengalami pergantian tatkala pabrik, masakan, perkebunan muncul dgn adanya industrialisasi terhadap tanaman keras penduduk Desa yg ada di Kalimantan Barat pada tahun 1980an.
Kelas Pekerja, Pontianak Utara
Kelas pekerja mengalami pergeseran pada buruh di penduduk hingga ketika ini yg berjalan dgn baik adanya kelas pekerja yg berasal dr kehidupan penduduk Desa, yg berjalan dgn baik. Maka, adanya tata cara perubahan budaya yg menempel pada dinamika sosial & budaya yg hendak dipahami dgn baik.
Berbagai kemungkinan yg menempel pada faktor kehidupan budaya sosial di penduduk pastinya memiliki tugas terhadap pergeseran budaya sosial, umumnya penduduk Tionghoa – Batak yg hendak malas dlm melakukan pekerjaan , berasal dr kelas sosial menegah awalnya, dgn datangnya asimilasi budaya yang lain.
Mempelajari kelas pekerja, akan tampak pada budaya & dialek pada kelas sosial yg ditetapkan pada kehidupan kota di masyarakat dengan-cara lazim, hal ini dikenali dgn adanya perubahan kota yg lekat pada aktivitas ekonomi budaya, & setempat di masyarakat yg hendak diketahui dgn baik adanya pergantian sosial budaya.
Hal ini dipahami dgn adanya konflik kelas pekerja, ketidakpatuhan, displin & melanggar aneka macam aktivitas yg berjalan di ruang publik di penduduk hingga ketika ini. Pengaruh pergantian kelas pekerja, terjadi tatkala adanya aneka macam hal terkait dgn kepentingan ekonomi politik penduduk , & politik keluarga.
Maka, dr itu banyak sekali hal terkait dgn faktor kehidupan sosial budaya di penduduk , lekat pada kebudayaan setempat yg masuk dgn adanya kepentingan budaya yg menempel pada kehidupan sosial masyarakat lokal yg menghipnotis acara ekonomi perkotaan tumbuh.