Beberapa bulan ini, di rumah di kunjungi oleh orang Jawa (Nasrani) kemungkinan warga gereja keluarga kudus. Tidak tahu apa maksud tujuan untuk tiba kerumah beberapa hari ini, pada pertentangan sebuah kerajaan & keluarga telah diketahui bahwa mereka memang menciptakan pertentangan sosial, & onar di Jakarta & Pontianak.
Kalau tak salah penduduknya tinggi, kurus begitu lah kehidupan orang jawa terutama pada kelas sosial menegah. Covid19 kemarin tiba lagi, & sempat ngbrol, tak sadar siapa yg di temui tatkala itu di dlm rumah pada RT 003.
Konflik sosial diciptkan alasannya ada ketidakpuasaan, & berlagak seperti sultan ( Jawa itu Orang ), banyak sekali hal terkait dgn konflik sosial yg hendak dibentuk pada lingkungan keluarga, jelas bagaimana mereka hidup selaku orang Indonesia kemungkinan itu adalalah Orang Jawa Islam – Kristen, Indonesia apa latar belakang mereka tatkala masuk agama.
Ketika hal ini menarik dikaji sesuai dgn karakteristik penduduk mereka, yg hidup dlm metode budaya sosial di penduduk , selama di Kalimanta telah menerangkan bagaimana mereka hidup pada tembok agama Katolik di Indonesia, memungkinkan dipertanyaakan desain keluarga kudus yg dipraktekkan pada masa penyebaran agama Nasrani di Kalimantan.
Bertemu & berinteraksi menjadi salah satu metode kepada lingkungan sosial budaya mereka di penduduk , yg hendak diketahui hingga saat ini, Di banyak sekali suasana tempat mereka kerja & yang lain, tatkala hal itu menjadi penting dlm menyaksikan perubahan sosial, & keperluan mereka selaku insan & habitatnya.
Orang Jawa itu menyampaikan bahwa “bertemannya dgn orang kurang pandai” & senang memerintah layaknya sultan palsu “ belum ditanya siapa nama bapak orang Jawa – Nasrani itu, tinggal di Pontianak tampaknya warga paroki keluarga kudus itu, tiba dgn kepentingan ekonomi politik, & aspek kesehatan seperti biasa (Jawa – Kristen) pada covid19 pandemi terjadi.