Berbagai kebiasaan dlm kehidupan sosial acap kali terjadi dgn aspek penting dlm suatu kebudayaan setempat masyarakat yg masih memiliki patokan kesehatan yangb minim untuk diketahui.
Ketika Covid19 atau pandemic melanda dunia, termasuk Indonesia, maka mesti dipahami adanya kebiasaan dlm kehidupan sosial penduduk kelas kebawah menegah yg masih tak mempertahankan kesehatannya, tergolong dokter di Indonesia.
Hal ini menerangkan banyak sekali pengetahuan kedokteran dgn patokan yg minim terhadap berbagai faktor kehidupan budaya masyarakat yg amsih berkerumunan, berkumpul, & tak mempertahankan jarak, baik itu dilingkungan gereja & rumah.
Maka, banyak sekali pengalaman terhadap kesehatan di masyarakat, tatkala di uji klinik akan menggangu berbagai kondisi kesehatan yang lain, seperti jantung, diabetes, gangguan mata, saraf & lainya sebab virus masuk dlm tubuh manusia.
Maka, dapat dijelaskan dgn baik, bahwa berbagai faktor kesehatan sosial di penduduk , akan dikenali tingkak kesehatannya dgn tak mempertahankan kesehatan pasien & masyarakatnya dgn baik tergolong di Indonesia, begitu juga di Kalimantan 2020 -21.
Kebiasaan kesehatan di masyarakat, hendak dimengerti tatkala banyak sekali aktivitas yg mereka terapkan terutama terlihat pada kehidupan sehari – hari mereka dengan-cara sosial, & budaya. Berbagai hal terkait itu juga, menimbulkan bencana kesehatan pada tahun terakhir ini sebagai masalah manusianya.
Berbagai pencegahan yg terjadi memang berada pada suatu masalah masyarakatnya & hendaknya sebelumnya dokter di Indonesia, utamanya di daerah harus sudah mengetahui bagaimana menanggulangi duduk perkara medis di masyarakt Desa & Kota, sebelum parah sekali.
Persoalan kecil itu pula yg berdampak pada tingkat tertekan masyarakat yg tampak pada di rumah ibadah dgn menjelaskan berbagai duduk perkara sosial, & kehidupan sosial, & pola hidup mereka yg sesuai dgn ekonomi di penduduk dengan-cara khusus.
Persoalan tersebut kembali dipahami dgn adanya angka kematian yg terjadi diberbagai wilayah, maka dibutuhkan perhatian terhadap aneka macam duduk perkara sosial budaya & kesehatan di masyarakat dengan-cara Nasional & Internasional.
Hasil pengamatan bertahun – tahun selama di Gereja Katedral St. Yosep sudah menciptakan saya, untuk tetap menjaga diri terhadap interaksi di setiap tempat tersebut, dgn begitu salah satu langkah yg bisa dipenuhi dgn baik ialah dgn melakukan pencegahan, mempertahankan jarak, hindari kerumunan & yang lain.
Pertemuan tatkala misa hendaknya dipahami dgn baik langkah apa yg bisa dibuat dlm menyaksikan jarak yg tersedia hingga dikala ini nantinya, & selanjutnya terutama untuk tempat duduk dengan-cara khusus di atur kembali, begitu pula rumah ibadah Nasrani, Islam, Budha, Konghucu, & Hindu di Indonesia.