Pada tahun 2011 dimulai dr kepentingan ekonomi partai pdi usaha yg berada pada sistem ekonomi politik yg lemah. Hal ini berawal dr kehidupan demokrasi politik pada tata cara sosial yg berada pada faktor kehidupan budaya di penduduk , tentang kepentingan politik itu.
Ekonomi paling besar di dki Jakarta tentunya dimulai dr pajak ekonomi dr Negara gila, & selanjutnya barang impor & kuliner atau kuliner khas penduduk kota & desa. Hal yg diangkat pada tahun 2011 – 2015 sebagai Gubernur DKI Jakarta, Presiden Jokowi melangsungkan tata cara pembenahan kota dimulai dr acara kerja yg di rencanakan.
Pada tahun itu juga, kepentingan partai & pembangunan di mulai dgn kepentingan pada politik lokal, pastinya pada elit politik DPC Partai PDI Perjuangan di Kalimantan Barat. Berbagai akses ekonomi, kepentingan partai terhadap investasi di bidang pertambangan, hutan & perkebunan dimulai, tanpa terkecuali adanya konflik kepentingan, & koalisi partai Golkar.
Doktrin dimulai dgn tata cara elit politik yg tak baik terhadap tata kota, & pertanian yg menerangkan pembangunan di pedesaan tak terjangkau oleh pembangunan di Desa tepatnya. Sementara itu, berbagai hal terkait dgn sistem budaya masyarakat yg masih cendekia dgn kelokalan.
Sementara, di berbagai universitas mampu dimengerti dgn kepentingan kelas pekerja yg mereka kerjakan dgn kepentingan ekonomi mereka, termasuk sandang, pangan, & papan 2008 – 21. Maka, dimulai pula dgn kepentingan budaya politik, termasuk agama yg berlansung dgn penyimpangan ilmu pengetahuan & budaya pada masa kolonial Belanda.
Catatan berbagai partai politik & kepentingan ekonomi, menimbulkan sejumlah intektual di Universitas Indonesia tepatnya, Roky yg akhir-simpulan ini mengamati aneka macam masalah elit politik, tergolong dgn kinerja mereka, hingga persoalan rumah tangga.
Sementara, tak lupa dgn adanya politik seksualitas yg berada pada kondisi dibentuk sangat memprihatinkan dgn PDI Perjuangan (petugas partai, kalbar), & aneka macam akses teknologi, & pendidikan tergolong kerja yg dibentuk berdasarkan kepentingan ekonomi para pebisnis setempat 2017 – 21, & aspek kesehatan pada drama politik & kepentingan kehidupan sosial mereka.
Pada masa itu juga, terlihat berbagai aktivitas politik, & perebutan kekuasaan tergolong rumah ibadah, yg memang berada pada kondisi ekonomi siapa dlm hal ini, tergolong pada pembangunannya, hal ini berada pada keadaan finansial yg mendesak sebagai Gubernur termasuk ekonomi mereka lakukan Tionghoa – Dayak – Jawa – Batak yg berurbanisasi guna mengakses ekonomi politik sebuah kawasan.
Perubahan sosial dimulai dgn mengetahui siapa mereka, hal ini menjelaskan banyak sekali hal terkait dgn kebingasan, kepentingan politik, teknologi, & wawasan berada pada sebuah organsiasi yg berada pada kepentingan & drama berorgansiasi yg berjalan dgn baik dikala ini. Tatkala hal dapat menjelaskan aneka macam kanal kehidupan beragama terutama pada insan itu sendiri.