Politik santun merupakan hasil pembangunan insan dgn tata cara ekonomi politik dengan-cara mampu berdiri diatas kaki sendiri, & kelompok, serta organisasi. Yang dlm hal ini dikenali bahwa pembangunan yg patut dipahami dgn baik dgn adanya elit politik yg mabuk – mabukan, tak sopan dlm berinteraksi, & di ikuti oleh seorang perompak kapal, sihombing pendidik & dokter 2008 – 17, jikalau tak memiliki sopan santun, alasannya adalah latar belakang keluarga.
Kita berjumpa & berdiskusi, bahkan dlm hal ini dikenali dgn metode konflik sosial, seksualitas pada masa pemerintahan Gubernur Cornelis M.H & kader yang lain di Kalimantan Barat (DPC), yg begitu menjijikan contohnya. Hal ini terang bagaimana mereka hidup berpolitik & beragama & berbudaya dengan-cara mutu hidup mereka.
Ketika hal ini dimengerti dgn baik, bagaimana kehidupan sosial budaya akan lekat pada faktor dilema penduduk yg memiliki dampak pada sistem politik budaya, dgn terperinci bagaimana aspek penting menghipnotis setiap kader atau petugas partai & mutu kepemimpinan mereka.
Ketika masa pemerintah itu, mereka tumbuh dgn sistem pemerintahan & komunikasi yg hendak dicapai dgn jabatan suku dengan-cara moralitas & memang tak bermoral berada pada kondisi ekonomi politik mereka terima dlm hal ini.
Hasil catatan itu muncul dgn adanya kehidupan budaya sosial yg mempengaruhi mereka di masyarakat dengan-cara fakta bahwa mereka hidup dgn kondisi ekonomi politik yg mereka terima 2008 – 2018 (Kalimantan Barat – DKI Jakarta).
Pertemanan pun dijalankan tatkala meraih krisis ekonomi, tenaga kerja, & lainnya., sampai menyentuh percintaan Silaban dgn moralitas mereka melalui drama kehidupan & pekerjaan sehari-hari Rumah Tangga & seksualitas.
Berbagai duduk perkara dr sistem budaya politik tentunya muncul dgn ketidaksopanan mereka, utamanya penduduk etika Batak & Dayak di Kalimantan, bertutur kata, bermaki, & seterusnya di MRPD Pancasila pedesaan & kota. Bagaimana mereka hidup & bersembunyi dibalik tembok gereja, & pendidikan, pada agama Protestan & Islam di Kalimantan Barat, Indonesia.
Berbagai pergeseran sosial, & indeks perkembangan yg rendah bagi sumber daya insan, & pembangunan dengan-cara fisik pada perkotaan. Hal ini jelas bagaimana mereka hidup pada sistem ekonomi budaya, & politik para pengusaha serta dinamika persoalan sosial mereka ketika ini & sebelumnya 1990 – 2000 khususnya pada wilayah pedesaan Kab 2006 – 07 Kalimantan Barat.