Sejarah Kemajuaan China, Mampukah Mengungguli Inggris dan Amerika Serikat 1958 – 1999

RRT – Berbagai problem terkait perekonomian di China memungkinkan Jika tak ada Deng Xiaoping mungkin China masih akan menjadi negara miskin & terbelakang hari ini. Dialah orang yg mereformasi perekonomian China sampai menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia.

Deng sukses mengubah negara kelaparan itu menjadi kekuatan ekonomi yg bisa bersaing ketat dgn Amerika Serikat. ia meniadakan iman komunis bau tanah yg dibanggakan Ketua Mao. Membuka tirai bambu Tiongkok untuk investasi & kepemilikan modal. 

Setelah perang kerabat yg melelahkan dgn kaum Nasionalis, Mao Zedong memimpin China memasuki masa komunisme. Tahun 1958, Mao berimajinasi mengubah China menjadi negara industri sekuat Amerika Serikat & Inggris. Proyek ambisiusnya disebut dgn acara ‘Lompatan Jauh ke Depan’. ia percaya kekuatan rakyat akan bisa melakukan apa saja.

“Mengungguli Inggris tak butuh 10 tahun, bisa dua atau tiga tahun saja,” sesumbar Mao waktu itu. Demikian ditulis Jurnalis Samuel Johnson dlm bukunya Mao’s Great Famine. Mao pula ingin mempermalukan Uni Soviet yg ketika itu dianggap sebagai negara komunis adikuasa. Dihinanya Kamerad Khrushchev yg tak bisa berenang dgn sengaja menggelar pertemuan di bak renang.

“Beras kami banyak. Sampai tak tahu mau diapakan lagi,” kata Mao membual. Seruan Mao segera bergaung ke seluruh negeri. Pemerintah komunis merampas tanah milik individual & mengubahnya menjadi milik negara. Mao mengerahkan jutaan orang untuk bertani & bekerja di pabrik baja.

Tapi fakta berikutnya sungguh mengerikan. Strategi peningkatan pangan ala Mao gagal total. Bibit gandum yg ditanam terlalu akrab malah tak bisa berkembang. Ditambah lagi China dilanda peristiwa kekeringan & banjir besar. 

  Kehidupan Sosial Ekonomi Kerajaan Tarumanegara

Tahun 1958 sampai 1962 tak kurang dr 43 juta orang meninggal sebab tragedi kelaparan. Di desa-desa jenazah kurus kering berantakan. Pengawal Merah yg kejam bahkan menyebabkan mayit ini selaku pupuk di lahan pertanian massal. Mao sudah menenteng China ke ambang kehancuran.

Pandangan ekonomi Mao ini ditentang Deng Xiaoping, salah satu petinggi Partai Komunis China. Pandangan Deng, sosialisme bukanlah kemiskinan. Lahir dr keluarga petani kaya di Provinsi Sinchuan, Deng melanjutkan pendidikan di Prancis pada usia 15 tahun. ia pula sempat bersekolah di Rusia. Hingga pada 1926, Deng Xiaoping memutuskan kembali ke China.

Dia secepatnya menjadi petinggi Partai Komunis. Awalnya Deng & Mao berkawan baik, namun kemudian Deng disingkirkan alasannya dianggap mengkritik Sang Ketua. Penyakit Perdana Menteri Zhou Enlai yg semakin parah, menjadi berkah tersendiri bagi Deng. Deng kembali dipanggil untuk diangkat menjadi wakil perdana menteri tahun 1975. ia diminta mengurusi pemulihan ekonomi pasca kegagalan program pembangunan Mao Zedong.

Deng menetapkan China butuh derma asing untuk membangun negeri. Ketua Mao & pendukung setianya murka hebat. Deng nyaris dieksekusi mati karena dinilai sebagai pendukung negara Barat. Namun, akibat ajal Mao pada 1976, Deng selamat.

Kematian Mao menjadi titik balik karir Deng Xiao Ping. ia menjadi orang nomor satu di China menggantikan Mao. Pada 1978, Deng menggagas reformasi China berjulukan Gaige Kaifang (reformasi & keterbukaan) dgn tata cara pasar-sosialis. Empat pilar modernisasi kali ini merupakan pertanian, industri, teknologi, & pertahanan. “Bukanlah dosa jikalau seseorang menjadi kaya,” kata Deng.

Dia menjungkirbalikan slogan sama rata sama rasa. Jelas ini sesuatu yg haram di era Mao. Deng menilai seseorang mesti dihargai berdasarkan kesanggupan dan kerja kerasnya. Hal ini pula bisa memotivasi rakyat.

  3 Perbedaan Antara Ideologi Negara Sosialisme Dengan Ideologi NegaraLiberalisme

Reformasi ekonomi China dimulai dgn sektor pertanian. Pemerintah mengembalikan kepemilikan tanah pada rakyat. Seiring berjalannya waktu, investasi asing eksklusif di China turut menumbuhkan pusat-sentra industri. Deng menyebutnya sebagai sosialisme ala China.

“Tak masalah kucing itu berwarna hitam atau putih selama ia bisa menangkap tikus,” kata Deng soal politik luar negeri China. China, pada 1980 menggagas pembentukan Zona Ekonomi Khusus di Provinsi Guangdong yg terdiri dr Shenzhen, Zhuhai, & Shantou serta di Fujian. Konsep kota ini memberikan perlakuan khusus sektor industri mirip keringanan pajak & banyak sekali infrastruktur seperti jalan raya, listrik, & pelabuhan.

Deng pula giat mengirimkan anak-anak muda China berguru ke mancanegara di segala bidang. ia berharap merekalah kelak yg akan membangun China. “Lihatlah saat mereka kembali, mereka akan membawa keajaiban untuk negara ini,” kata Deng. Langkah Deng terbukti tak salah. Perekonomian China terus berkembang.

Pada 1990, Deng Xiao Ping pun harus mengundurkan diri dr pemerintahan karena usia bau tanah & masalah kesehatan yg kerap mengganggunya. Hingga pada 1997, Deng tutup usia pada usia 92 tahun. 

Presiden China dikala itu, Jiang Zemin, pun meneruskan semangat perubahan Deng. Ideologi ekonomi terbuka terus dilanjutkan & sukses menyebabkan China salah satu kekuatan besar ekonomi dunia. Nama Deng pun selalu disebut dgn hormat dlm kongres Partai Komunis China. “Teori ekonomi Deng Xiaoping yg gemilang.