Seksualitas kota meliputi banyak sekali kepentingan ekonomi, sosial, politik, & budaya yg memang berada pada kondisi rill masyarakat lokal, Pontianak dikala ini. Tatkala hal ini menjadi penting terhadap berbagai aspek kehidupan sosial budaya di penduduk , akan lekat dgn dinamika budaya politik seksualitas masing-masing etnik.
Misalnya dlm hal ini aneka macam pengalaman agama, ekonomi & budaya yg menempel pada seksualitas mereka hal ini jelas bagaimana mereka hidup sesuai dgn kepentingan mereka selaku orang lokal, Pontianak.
Ketika hal ini menjadi penting kepada faktor kebudayaan sosial di penduduk yg sampai ketika ini berada pada keadaan ekonomi, politik masing-masing suku, menurut konflik sosial di masa lalu, mirip kekerasan & kejadian pada masa kolonial Belanda, 1967, & 1999 yg berada pada kondisi masyarakat yg penuh dgn konflik, & seksualitas yg mengendalikan aneka macam kekuasaannya.
Hal ini terperinci bagaimana melihat berbagai aspek kehidupan sosial mereka dgn tugas serta penduduk akhlak menurut budaya. Yang melekat pada faktor kepentingan politik, merupakan dr hasil konflik sosial berdasarkan profesi mereka dikala ini.
Dengan demikian, terlihat ekonomi seksualitas, & peran mereka di masyarakat yg hendak menunjukan kekuasaan, ekonomi mereka lewat banyak sekali tata cara pendidikan, & pekerjaan mereka di khalayak.
Berbagai faktor kehidupan sosial akan lekat pada dinamika budaya yg berperan dlm faktor kebudayaan Nasional, & setempat tentunya mempengaruhi aneka macam kebudayaan setempat yg melekat pada faktor kehidupan sosial mereka, hingga ketika ini 1990 – 2015. Menjadi pembelajaran budaya & agama dlm mempelajari aspek kehidupan sosial mereka dengan-cara politik, agama, & budaya.
Ketika hal ini mempunyai peran terhadap kebudayaan setempat yg dlm hal ini memiliki tugas serta kepada faktor kehidupan sosial di penduduk , maka pergeseran sosial akan dipahami sebagai bentuk dr seksualitas yg dihasilkan dr seorang insan, baik itu faktor pendidikan, kebutuhan utama & kesejahteran sosial.
Maka, agama dlm hal ini mempunyai peran terhadap spritualitas politik yg menjadi persepsi bagi setiap penduduk , tergolong elit politik dlm melihat berbagai kerja yg mereka terapkan hingga dikala ini dgn keberadaan mereka yg mencakup aneka macam kepentingan sosial, keperluan & faktor kehidupan sosial budaya dengan-cara fakta.